Bikin Haru, Pilot Citilink Meninggal Dunia Usai Melakukan Pendaratan Darurat Sempat Tulis Pesan Terakhir Pada Anak-anaknya!

Sabtu, 23 Juli 2022 | 17:33
Instagram @boyawalia

Postingan terakhir pilot Citilink sebelum meninggal dunia

WIKEN.ID -Belum lama ini media sosial digegerkan dengan kabar seorang pilot Citilink meninggal dunia usai melakukan pendaratan darurat, Kamis (21/7/2022).

Dikabarkan karena masalah kesehatan, sang pilot Citilink meninggal dunia usai melakukan pendaratan darurat di Bandara Juanda Surabaya.

Identitas dari pilot Citilink meninggal dunia itu diketahui bernama Boy Awalia (48).

Kini beredar tentang pesan terakhir sang pilot kepada anak-anaknya sebelum tutup usia.

Baca Juga: Ngaku Bakal Bawa Anaknya ke dalam Sel Usai Dijemput Paksa Polisi, Nikita Mirzani Batal Ditahan, Kok Bisa?

Diketahui, Pesawat Citilink dengan nomor penerbangan QG307 melakukan pendaratan darurat usai lepas pada Kamis (21/7/2022) pukul 06.10 WIB.

Saat itu, pesawat yang membawa 117 penumpang tersebut hendak landas dari Bandara Internasional Juanda menuju Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.

Namun, tak berselang lama setelah mengudara, Capt Boy Awalia selaku pilot yang membawa pesawat tersebut dilaporkan dalam kondisi darurat.

Humas PT Angkasapura I Bandara Internasional Juanda Surabaya, Yuristo Ardi Hanggoro mengatakan, pihaknya mendapat laporan bahwa Boy Awalia dalam keadaan sakit sehingga terpaksa dilakukan pendaratan darurat.

Baca Juga: Bersepeda di Malam Hari Bisa Jadi Solusi Agar Kulit Tak Gosong Gegara Matahari, Tapi Amankah Bagi Tubuh? Simak Penjelasannya

"Kami mendapat report ada permintaan emergency landing dari Citilink QG307 Surabaya-Makasar, karena pilot incapacity (sakit di atas pesawat)," kata Yuristo Adi yang dikutip dari Grid.ID, Sabtu (23/7/2022).

Pesawat akhirnya melakukan pendaratan darurat dengan kembali ke Bandara Internasional Juanda, pada pukul 06.56 WIB, 46 menit setelah lepas landas.

Boy Awalia dikabarkan sudah dalam kondisi kritis saat dievakuasi oleh petugas.

Ia kemudian langsung dibawa ke Rumah Sakit Mitra Keluarga, Waru, Sidoarjo.

Baca Juga: Pilih Lokasi yang Sepi, Begini Tips Mudah Ajarkan Anak Bersepeda dengan Aman dan Lancar

Nahas, sesampainya di rumah sakit, Boy Awalia dinyatakan telah meninggal dunia.

Sebelum wafat, Boy Awalia rupanya pernah mengunggah sebuah postingan yang berisi pesan tentang anak-anaknya.

Berdasarkan postingan di akun media sosialnya, Boy Awalia diketahui memang berjuang sebagai single parent setelah bercerai dengan istrinya.

Bahkan pada 14 Juli 2022, beredar postingan status Capt Boy Awalia di akun Facebook miliknya yang mengaku berjuang mengurus kedua anaknya sendiri.

Baca Juga: Bikin Larimu Lebih Menyenangkan, Begini Tips Berlari yang Bisa Kamu Lakukan, Dijamin Langsung Ketagihan!

Pada postingannya itu, Boy Awalia juga mengaku sempat ingin menyerah menjadi pilot.

"Dari kecil gua rawat mereka dengan tangan sendiri," tulis Boy Awalia.

"Dari bangun pagi, siapin untuk pergi sekolah, suapin makan, antar jemput sekolah, rawat saat mereka sakit, tidur bacain buku setiap malam, sampai cebok pun gua sendiri yang lakuin," jelasnya.

Demi mengurus anak-anaknya, Boy Awalia bahkan sempat berkeinginan untuk berhenti menjadi pilot, namun dilarang oleh keluarganya.

Baca Juga: Pelari Wajib Perhatikan Hal Berikut, Ketahuilah Beberapa Kesalahan dalam Berlari yang Masih Sering Dilakukan, Apa Saja?

"Bahkan pernah gua hampir berhenti jadi pilot supaya bisa merawat mereka karena saat bercerai mereka memilih untuk ikut gua," tulis Boy Awalia.

"Tapi dilarang keluarga besar," imbuhnya.

Namun pada akhirnya, Boy Awalia saat itu harus merelakan anak-anaknya hidup mandiri di pesantren terpisah darinya.

"Sekarang gua harus relain mereka mandiri di pesantren, insyaallah mereka kuat setelah selama ini mereka belajar mandiri," tulis Boy Awalia.

"Ternyata bapake yang ga kuat," tulisnya.

Tribunnews.com
Tribunnews.com

Unggahan terakhir Capt Boy Awalia pilot Citilink yang meninggal dunia karena sakit.

Sementara itu, jenazah Capt Boy Awalia telah dimakamkan pada Kamis malam di TPU Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur. (*)

Editor : Hafidh