Olahraga yang Cocok Sesuai Usia dan Kemampuan Motorik Anak

Senin, 18 April 2022 | 08:35
Freepik

Ilustrasi anak-anak berlari bersama

WIKEN.ID - Pentingnya olahraga bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, pun merupakan aktivitas fisik yang menyenangkan dengan sejuta manfaat.

Buat para orang tua, jangan sia-siakan kesempatan berharga untuk memperkenalkan dan mengajarkan anak pada dunia olahraga sedini mungkin.

Selain mendapatkan manfaat kesehatan, dampak positif mengajarkan anak olahraga sejak dini akan memberikan keterampilan lain yang mungkin tidak dimiliki teman-temannya.

Lalu, apa saja olahraga yang tepat untuk anak-anak ?

Dilansir dari Kompas.com, simak beberapa olahraga sesuai dengan usia anak secara tepat di bawah ini.

Usia 6-9

Perhatian anak usia 6-9 tahun masih cenderung pendek.

Pemberian instruksi yang terlalu rumit akan sulit dipahami.

Anak membutuhkan petunjuk yang singkat, jelas, dan sedikit demi sedikit.

Olahraga yang membutuhkan strategi khusus masih sulit diserap anak sehingga justru akan membuatnya bingung.

Sesuaikan juga dengan kemampuan motorik anak pada usia ini.

Olahraga yang bisa dilakukan antara lain:

Pada usia ini, fokuslah pada teknik dan gerakan yang tepat.

Teknik dan gerakan yang tepat ini sangat penting sebagai dasar sebelum anak mengasah aspek-aspek lainnya seperti kecepatan dan kekuatan.

Dengan teknik dan gerakan yang tepat, kekuatan dan kecepatan akan mengikuti.

Usia 10-12

Saat menginjak usia ini, kemampuan motorik, kemampuan berpikir, serta kemampuan mengambil keputusan semuanya menjadi lebih baik.

Anak juga sudah mampu mengikuti arahan yang semakin lama semakin rumit dan bisa mengingatnya dengan baik.

Bahkan, anak sudah mulai bisa berpikir mengenai strategi-strategi tertentu saat bermain.

Dengan kondisi ini, anak akan siap untuk melakukan olahraga yang lebih rumit.

Baik dari sisi instruksi maupun gerakannya.

Olahraga anak di rentang usia ini antara lain:

Olahraga-olahraga yang disebutkan itu selain kompleks juga mengharuskan anak untuk berinteraksi dengan teman atau lawan mainnya.

Nah, jenis olahraga anak dengan kontak antar pemain ini memerlukan kematangan dan kedewasaan.

Mengapa? Melakukan olahraga ini rentan akan kontak fisik.

Misalnya anak bisa saja tertabrak, tersandung kaki teman, atau mungkin mencederai temannya tanpa sengaja.

Tanpa kedewasaan yang cukup, si kecil akan kesulitan mengendalikan emosinya.

Sedangkan semakin dewasa usianya, anak dianggap lebih bisa memosisikan egonya dengan baik.

Kombinasikan olahraga anak

Meskipun saat usia 10-12 tahun anak dianjurkan melakukan olahraga-olahraga yang berbeda dari sebelumnya, ini bukan berarti kita harus memberhentikan seluruh aktivitas olahraga yang sudah dilakukan.

Kita bisa mengombinasikannya dengan jenis olahraga yang baru jika memang ingin tetap mengajarkan jenis olahraga sebelumnya.

Contoh, dari kecil kita mengajarkan berenang.

Menginjak usia 10-12 tahun, kenalkan lagi dengan jenis olahraga lainnya seperti bermain basket, bulu tangkis, atau bela diri.

Terlalu fokus pada satu olahraga saja akan membatasi keterampilan anak, menimbulkan kebosanan, bahkan menimbulkan stres.

Semakin dewasa, hingga memasuki usia di atas 12 tahun (SMP dan SMA) semua olahraga bisa menjadi pilihan yang baik untuk anak.

Dengan catatan, anak bisa menikmati dan mengembangkan keterampilannya dalam olahraga tersebut.

Manfaat kesehatan dari berolahraga sejak kecil antara lain adalah:

Di samping manfaat kesehatan, keuntungan sosial dan psikologis jika anak sudah aktif berolahraga sedini mungkin yaitu:

(*)

Baca Juga: Si Kecil Langsung Cepat Jago! Intip Tips Aman Anak Belajar Mengendarai Sepeda Roda Dua

Baca Juga: Olahraga Tetap Bisa Dilakukan Selama Puasa, Simak 5 Jenis Olahraga yang Cocok

Baca Juga: Tak Banyak Yang Tahu, Mitos Serta Fakta Mengenai Olahraga Lari

Tag

Editor : Pipit

Sumber Kompas.com