Lagi Usaha Ngilangin Perut Buncit? Tak Cuma dengan Berlari, Ternyata Berjalan Lambat Juga Efektif Menurunkan Berat Badan Lho!

Sabtu, 02 April 2022 | 06:06
shutterstock

Ilustrasi perut buncit

WIKEN.ID -Salah satu kunci untuk menjaga kesehatan dan kebugaran bagi tubuh adalah dengan olahraga.

Salah satu olahraga yang kini dijalani banyak orang adalah berlari.

Olahraga berlari digemari banyak kalangan karena mudah dilakukan dan tidak membutuhkan biaya yang banyak.

Bahkan beberapa orang yang melakukan berlari untuk menurunkan berat badan.

Baca Juga: Bersepeda ke Kantor Asik Dilakukan, Begini Tips Menjaga Tubuh Agar Tak Mudah Berkeringat, Apa Saja?

Selain berlari, ternyata berjalan lambat juga bisa menurunkan berat badan secara bertahap, sekaligus membakar banyak kalori.

Dilansir dari Kompas.com, kesimpulan dari sebuah penelitian terbaru, yang tertuang dalam jurnal Nutrients.

Temuan dalam studi tersebut tentu mengejutkan banyak orang, sebab kita selama ini menganggap berjalan cepat adalah salah satu cara untuk menurunkan berat badan.

Temuan itu didapat usai tim peneliti melakukan studi selama 30 minggu dengan melibatkan 16 responden.

Baca Juga: Nggak Usah Takut Jatuh, Berikut Tips Mudah Ajari Anak Bersepeda, Cari Lokasi Belajar yang Aman!

Para peserta diminta berjalan 4,8 kilometer per hari sebanyak empat kali seminggu dan mereka dibagi menjadi dua kelompok.

Setelah dipisah, para peserta dites berjalan dengan kecepatan yang berbeda. Satu kelompok berjalan dengan kecepatan, 6,6 kilometer per jam, sementara yang lain 5,5 kilometer per jam.

Para peneliti juga merekrut 25 responden lain untuk melakukan aktivitas yang sama tapi hanya selama 15 minggu.

Menariknya, tim peneliti menemukan, mereka yang berjalan cepat tidak kehilangan jumlah lemak tubuh secara signifikan -pada kelompok 15 minggu.

Baca Juga: Pukulan KO Azka Corbuzier Kepada Vicky Prasetyo Disebut Ada Misi Balas Dendam, Deddy Corbuzier Langsung Angkat Bicara: Gak Ada Masalah..

Para peserta yang dimasukkan dalam kelompok berjalan cepat untuk uji coba selama 30 minggu juga didapati kehilangan 1,24 persen lemak tubuh pada minggu ke-15.

Namun, mereka telah kehilangan 2,75 persen lemak tubuh pada akhir penelitian, sehingga disimpulkan kehilangan lemak hanya dimulai setelah titik tengah.

Tapi, para peserta yang masuk kelompok berjalan lambat mengalami penurunan lemak secara bertahap selama 30 minggu.

Setelah 15 minggu, mereka telah kehilangan 4,2 persen lemak tubuh yang meningkat menjadi 7,5 persen pada akhir percobaan.

Baca Juga: Sering Ikut Syuting dalam Konten YouTube Papa-Mamanya, Nagita Slavina Bongkar Bayaran Rafathar, Cuma Rp 10 Ribu?

Para peneliti menyimpulkan, rata-rata kelompok yang berjalan lambat memiliki lemak tubuh 20 persen lebih banyak daripada yang berjalan lebih cepat.

Jadi, total lemak di dalam tubuh yang hilang tentu lebih banyak.

Tapi sebuah studi independen yang diterbitkan di JAMA justru mendapati hal yang berbeda.

Studi ini menemukan, meningkatnya durasi latihan akan berkontribusi pada hilangnya lemak tubuh dalam jumlah lebih besar.

Walau membantu menjelaskan alasan orang-orang yang berjalan lebih lambat bisa mengurangi lemak tubuh secara bertahap di seluruh percobaan. (*)

Baca Juga: Bak Kacang Tak Lupa Kulitnya, Krisdayanti Tak Ragu Sebut Anang Hermansyah yang Jadi Sosok Paling Berpengaruh di Hidupnya, Kenapa?

Editor : Hafidh