WIKEN.ID -Belakangan ini demam bersepeda rupanya mulai menjamur di Tanah Air.
Apalagi semenjak pandemi covid-19, banyak orang yang menghabiskan waktunya dengan bersepeda.
Pasalnya bersepeda merupakan olahraga yang sangat baik untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran.
Bersepeda rupanya bermanfaat bagi kesehatan jantung karena dapat menurunkan angka penyakit kardiovaskuler dan pembuluh darah jantung.
Namun siapa sangka, bersepeda dengan cara yang salah justru dapat berdampak buruk bagi kesehatan, semisal bila memforsir tubuh untuk bersepeda.
Dilansir dari Kompas.com, Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) Meity Ardiana memberikan tips aman saat bersepeda agar terhindar dari serangan jantung dan kejadian yang tidak diinginkan lainnya.
Pasalnya, serangan jantung saat bersepeda bisa terjadi meski seseorang tidak memiliki faktor risiko penyakit jantung.
Ia mengatakan, jika individu tidak memiliki faktor risiko penyakit jantung maka sebaiknya melakukan olahraga bersepeda secara bertahap.
Tahapan tersebut didasarkan atas pertimbangan FITT (frequency, intensity, time, type).
Misalnya frequency, Meity menjelaskan awal mula bersepeda dapat dilaksanakan tiga kali seminggu kemudian bertahap hingga bisa dilakukan setiap hari atau tujuh kali seminggu.
Terkait dengan intensity, maka dapat diawali dengan intensitas yang ringan hingga intensitas yang menyesuaikan dengan kondisi tubuh individu.
Penentuan intensitas dapat dilakukan berdasar Mets atau metabolic equivalents pada individu tersebut.
Lalu, terkait dengan time atau berapa lama waktu untuk bersepeda, Meity memberi contoh misalnya pada awal ditentukan hanya selama 20 menit saja kemudian akan dinaikkan secara bertahap sesuai dengan rekomendasi yang diberikan oleh dokter jantung.
Terakhir, terkait dengan type, misalnya pada awal hanya melakukan aerobic exercise seperti bersepeda namun ketika kemampuan individu sudah lebih baik maka dapat ditambah dengan tipe lain seperti resistance training yang digunakan untuk melatih kemampuan otot.
Jika termasuk ke dalam individu yang berisiko dengan penyakit jantung, Meity mengatakan sebaiknya individu tersebut melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada ahli jantung.
“Individu yang berisiko dengan penyakit jantung maka dianjurkan untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada ahli jantung,” ucapnya seperti dilansir dari laman Unair.
Sebagai penutup, Meity mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan selama bersepeda.
Dia menegaskan kepada masyarakat khususnya para pesepeda agar tetap menggunakan masker, rutin mencuci tangan dan jangan lupa untuk menjaga jarak.
“Jika yang dilakukan adalah bersepeda santai maka dianjurkan menjaga jarak sejauh 10 meter, jika bersepeda dengan speed yang lebih cepat maka dianjurkan untuk menjaga jarak sejauh 20 meter,” tutupnya. (*)