WIKEN.ID -Rutin berolahraga bisa menjadi kunci untuk menjaga kesehatan dan kebugaran bagi tubuh.
Pada masa pandemi Covid-19 ini olahraga yang sering dijalani banyak orang adalah berlari.
Olahraga berlari digemari banyak kalangan karena mudah dilakukan dan tidak membutuhkan biaya yang banyak.
Banyak orang diluar sana yang berlari menggunakan sepatu lari.
Namun siapa sangka, ternya berlari tanpa alaskaki alias nyeker disebut bisa lebih menyehatkan lho.
Kok bisa?
Dilansir dari Kompas.com, menurut American Podiatric Medical Association, penelitian tentang manfaat berlari dengan “nyeker” ini masih terbilang sedikit, sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut.
Kendati demikian, lari tanpa alas kaki dapat memperkecil potensi cedera kronis rupanya bergantung dari teknik berlari seseorang.
Terapis fisik olahraga Michael Bogden berpendapat, berlari tanpa alas kaki memiliki mekanik yang lebih baik dan mendorong pola lari yang lebih efisien.
Penyebabnya, melangkah saat bertelanjang kaki biasanya lebih pendek dan lebih padat.
Gaya berjalan itu dianggap lebih selaras dengan pusat gravitasi tubuh dan biasanya mengarah pada peningkatan tekukan di lutut, memungkinkan persendian menyerap hentakan dengan lebih baik.
Pelari yang "nyeker" juga cenderung lebih banyak mendaratkan ball of the foot (bagian empuk di telapak kaki, di antara jari kaki dan lengkungan), dibandingkan tumit. Hal ini menambah efisiensi gerakan dan mengurangi beban pada persendian.
Selain manfaat menyehatkan di atas, ada tiga manfaat potensal lain dari berlari tanpa alas kaki:
1. Membakar kalori lebih banyak
Sol yang kenyal pada sepatu lari berfungsi untuk mendorong kita maju.
Artinya, lari tanpa alas kaki akan lebih sulit dan menantang.
Jadi ada kemungkinan kita akan membakar lebih banyak kalori.
2. Membantu menyembuhkan flat feet
Menurut Bogden, berlari tanpa alas kaki dapat membantu memperkuat dan mengencangkan otot kaki untuk menstabilkan flat feet, kondisi telapak kaki yang seharusnya melengkung menjadi rata.
“Jika selalu mengenakan sepatu, kita tidak menambahkan kekuatan otot di kaki untuk menopang tulang yang tidak kencang alami dalam strukturnya,” kata Bogden.
3. Mengurangi resiko plantar fasciitis
Berlari tanpa alas kaki dapat mengurangi risiko plantar fasciitis (nyeri di bagian bawah kaki dekat tumit).
Sebab, berlari dengan kaki telanjang sering kali menghasilkan teknik dan irama yang lebih baik.
“Teknik lari yang buruk menyebabkan firing pattern yang kurang efisien pada otot-otot di kaki bagian bawah, sehingga dapat menyebabkan cedera berlebihan seperti plantar fasciitis,” kata Bogden.
Kendati demikian, lari tanpa alas kaki juga memiliki sisi negatif.
Menurut Bogden, lari tanpa alas kaki membuat kaki rentan terhadap luka, luka tusukan, dan infeksi.
Selain itu, berlari tanpa alas kaki di trotoar yang panas atau dalam cuaca yang sangat dingin juga dapat merusak telapak kaki.
Bahkan, risiko fraktur stres kaki meningkat jika berlari tanpa sepatu. (*)