WIKEN.ID -Rutin berolahraga bisa menjadi kunci untuk menjaga kesehatan dan kebugaran bagi tubuh.
Pada masa pandemi Covid-19 ini olahraga yang sering dijalani banyak orang adalah berlari.
Olahraga berlari digemari banyak kalangan karena mudah dilakukan dan tidak membutuhkan biaya yang banyak.
Umumnya, banyak orang yang hobi berlari akan tertarik mengulik lebih jauh soal kecepatan.
Bahkan, kecepatan dalam berlari merupakan salah satu unsur kondisi fisik yang diperlukan di berbagai cabang olahraga.
Kecepatan adalah kemampuan untuk berpindah dari satu posisi ke posisi lainnya dalam waktu yang singkat dan cepat.
Salah satu cara menjaga kecepatan termasuk ketika melakukan olahraga lari adalah melakukan ragam latihan secara rutin dengan porsi sesuai.
Untuk melatih kecepatan anggota tubuh bagian bawah dapat dilakukan dengan lari interval.
Dilansir dari Kompas.com, berdasarkan buku Ilmu Kepelatihan Olahraga (1993) karya Suharno HP, untuk melatih kecepatan kita dapat melakukannya dengan cara meningkatkan frekuensi langkah dan panjang langkah.
Peningkatan frekuensi dan panjang langkah bisa ditempuh dengan melakukan latihan interval dengan melakukan latihan berat seperti lari pendek sejauh mungkin dipadu dengan jogging dan berjalan.
Selain latihan, ada juga faktor yang mempengaruhi kecepatan berlari.
Faktor yang mempengaruhi kecepatan berlari
Bagi para atlet, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan berlari mereka.
Faktor yang mempengaruhi kecepatan berlari adalah fleksibilitas, kekuatan otot, power otot, daya tahan anaerobik, koordinasi gerakan, keterampilan teknik lari dan jenis serat otot yang dimiliki oleh atlet. (*)