Nekat Mudik Lebaran 2021, Satu Keluarga Ini Rela Jalan Kaki 6 Hari, Tempuh Jarak 300 Kilometer dari Gombong ke Bandung: Sisa Uang Rp 120 Ribu!
WIKEN.ID -Pemerintah telah memutuskan untuk melarang masyarakat mudik Lebaran 2021 mulai 6-17 Mei.
Itu artinya warga dilarang pulang kampung atau bepergian ke luar kota selama periode tersebut.
Pemberlakuan larangan ini harus dilakukan guna mengurangi dan mencegah terjadi penularan Covid-19.
Selama periode larangan mudik, semua transportasi untuk mudik akan ditiadakan kecuali untuk kepentingan mendesak.
Namun meskipiun telah diberlakukan larangan mudik, rupanya masih ada masyarakat yang nekat mudik.
Ada beberapa yang rela melakukan berbagai cara untuk pulang ke kampung halamannya.
Salah satunya dialami oleh Dani, pria asal Bandung ini.
Dani nekat pulang ke kampung halamannya karena sudah kehabisan uang di tempat perantauan.
Demi berhasil pulang dari Gombong Kebumen Jawa Tengah ke Bandung Dani nekat jalan kaki.
Dani melakukan jalan kaki bersama istri dan duaa anaknya yang masih balita.
Dilansir dari Suar.ID, Dani pun tiba di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, pada Jumat (7/5/2021).
Ini adalah hari keenamnya berjalan kaki dari Gombong, Kebumen, Jawa Tengah.
Mereka berencana mudik menuju Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Padahal, jarak Gombong ke Soreang hampir sejauh 300 kilometer.
Mereka terpaksa mudik jalan kaki karena tak punya ongkos.
Dalam perjalanan panjang ini saja mereka hanya berbekal Rp 120 ribu.
Mereka berangkat dari Gombong pada Minggu (2/5/2021).
"Berangkat Minggu sore (dari Gombong), setelah Ashar," ujar Dani.
Keluarga ini melakukan perjalanan usai shalat Subuh. Saat sinar matahari mulai terasa terik, mereka menepi untuk melepas lelah sejenak.
"Hari mulai panas, kami mencari tempat teduh," ucapnya.
Mereka kembali berjalan kaki setelah Ashar, saat cahaya matahari mulai melunak.
Sewaktu mentari telah balik ke peraduan, mereka akan menghentikan langkahnya.
Dani dan keluarganya akan menepi lagi mulai pukul 20.00 WIB.
Mereka biasanya mencari stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) atau masjid sebagai tempat beristirahat.
Namun, kata Dani, dia dan keluarganya pernah berjalan hingga pukul 23.00 WIB gara-gara tak menemukan pom bensin atau masjid.
"Pernah sampai tengah malam," tuturnya.
Dani menjelaskan, pilihan ini terpaksa diambil karena mereka tak lagi punya uang.
"Sisa uang (gaji) Rp 120.000," ungkap dia.
Sebelumnya, Dani sempat bekerja di sebuah tempat konveksi di Gombong.
Pendapatannya dari konveksi hanya cukup untuk membayar kontrakan dan makan.
Apalagi, dia sekarang tak lagi bekerja.
"Namun sekarang sudah tak lagi kerja, jadi memutuskan untuk pulang ke Bandung," bebernya.
Baca Juga: Atta Halilintar Ngebet Ingin Segera Jadi Ayah, Kini Akhirnya Aurel Hermansyah Positif Hamil
Uang Rp 120 ribu yang dibawanya digunakan untuk membeli makan dan minum.
Dani menceritakan, selama perjalanan dari Gombong ke Ciamis, mereka bertemu banyak dermawan yang memberi makan dan minum untuk dirinya dan keluarganya.
"Alhamdulillah," paparnya. (*)