Curhat Pilu Sopir Pengantar Jenazah Rinaldi Korban Mutilasi di Kalibata City: Ya Suka Berat Juga Tiap Kali Melihat Pihak Keluarga Mendiang
WIKEN.ID -Beberapa hari masyarakat di gemparkan dengan kasus pembunuhan keji yang dilakukan oleh sepasang kekasih di Jakarta.
Keduanya diketahui telah menghabisi nyawa seseorang dengan cara memutilasi korban menjadi 11 bagian.
Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 9 September lalu di salah satu apartemen di kawasan Jakarta Pusat.
Menariknya, dikabarkan kalau rencana pembunuhan yang dilakukan pasangan kekasih ini berawal dari perkenalan tersangka perempuan dengan korban lewat aplikasi Tinder.
"Korban dengan saudara LAS ini sudah lama saling mengenal.
Mereka mengenal lewat chatting.
Saudara LAS chatting dengan korban dengan aplikasi Tinder," ucap Kapolda Metro Jaya, Irjen Nana Sudjana, dikutip dari Kompas.
Tinder merupakan aplikasi kencan online yang biasa digunakan untuk para penggunanya bisa mendapatkan pasangan atau jodoh.
Baca Juga: Kelabuhi Kecurigaan Warga, Suami Tidur di Atas Jenazah Istri Selama 40 Hari
Jenazah Rinaldi Harley Wismanu alias RHW (33) sudah tiba di rumah duka di Sleman, Yogyakarta, Senin (21/9/2020) dini hari untuk kemudian dimakamkan di hari yang sama.
RHW sebelumnya menjadi korban dari pembunuhan sekaligus mutilasi di Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (16/9/2020).
Melansir dari TribunJogja.com, jenazah Rinaldi dibawa melalui jalur darat menggunakan mobil jenazah dari Jakarta ke Sleman.
Tepatnya di Dukuh Nologaten Caturtunggal, Depok, Kabupaten Sleman.
Dalam kasus ini, Adi Saputra yang kebetulan menjadi sopir untuk bertanggungjawab mengantarkan jenazah Rinaldi ke rumah duka.
Dalam kesempatan itu, Adi mengakui bahwa berat menjadi seorang sopir mobil jenazah.
Hal berat dalam pekerjaannya adalah melihat kesedihan dan mendengar langsung isak tangis dari keluarga yang ditinggalkan.
Momen tersebutlah yang selalu di dengar dan menyambut kedatangannya beserta jenazah yang dibawa.
Termasuk terjadi saat mengantarkan jenazah Rinaldi yang notabene merupakan korban pembunuhan yang pastinya membuat keluarga merasa syok.
"Ya suka berat juga tiap kali melihat pihak keluarga mendiang yang selalu menyambut dengan duka," ujar Adi Saputra dilansir dari TribunJogja.
Adi kemudian menceritakan perjalanan mengantar jenazah Rinaldi.
Dikatakannya bahwa jenazah dibawa dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta sekira pukul 16.30 WIB.
Dalam perjalananya, hanya ada dua mobil yang mengikuti yang merupakan rombongan dari keluarga.
Tidak ada pengawalan yang dilakukan oleh kepolisian.
Menurutnya, perjalanan yang menempuh waktu sekitar itu 8 jam itu disyukuri tidak ada kendala apapun.
Selain hanya berhenti sebentar untuk beristirahat dan menjalankan kewajiban ibadah di rest area daerah Brebes, Jawa Tengah.
"Sempat berhenti di Brebes. Hanya istirahat dan salat. Setelah itu lanjut lagi dan enggak ada halangan sih," ungkapnya.
Sementara itu terkait bahwa sebagai seorang sopir mobil jenazah pastinya identik dengan hal-hal yang berbau mistik, dirinya menyikapinya dengan bijak.
Ia menganggap semua anggapan tersebut hanyalah sebagai sugesti belaka.
Karena Adi mengaku selama menjadi sopir mobil jenazah tidak pernah menemui hal-hal yang dimaksud.
Dirinya menambahkan pengalaman terjauh saat membawa jenazah yaitu dari Jakarta ke Bali.
"Tidak ada. Itu kan sugesti saja, kalau orang itu berani ya pasti enggak ada gangguan apa pun," terang dia.
"Kalau itu tim Inafis yang tahu. Saya hanya pengantar jenazah saja," pungkasnya.(*)