WIKEN.ID - PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) telah menerapkan protokol kesehatan dengan mewajibkan penumpang mengenakan masker selama naik kereta rel listrik (KRL).
Dikutip dari Kompas.com, VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba mengatakan, calon penumpang dianjurkan menggunakan masker yang efektif menahan droplet atau tetesan cairan.
"Hindari penggunaan jenis scuba maupun hanya menggunakan buff atau kain untuk menutupi mulut dan hidung," ujar Anne dalam keterangan tertulis yangdikutip dari kompas.com, "Gunakan setidaknya masker kain yang terdiri dari minimal dua lapisan," kata Anne.
Hasil riset yang terbit di jurnal Science Advances edisi 7 Agustus 2020 menunjukkan, buff adalah jenis masker yang paling tidak efektif mencegah transmisi.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Sticker GIF Instagram Stories yang Lucu dan Kece Habis!
Sementara itu, PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) mewajibkan penumpangnya mengenakan masker selama naik kereta rel listrik ( KRL). VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba mengatakan, calon penumpang dianjurkan untuk menggunakan masker yang efektif menahan droplet.
Namun, penumpang diimbau untuk tidak mengenakan masker scuba atau buff. Ini yang perlu kita ketahui soal masker scuba dan buff. Kenapa dengan masker scuba?
Pada 15 September 2020, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menanggapi larangan penggunaan masker scuba dan buff di dalam commuterline.
Ia mengatakan, masker scuba dan buff kurang efektif menangkal virus corona.
" Masker scuba atau buff adalah masker dengan satu lapisan saja dan terlalu tipis sehingga kemungkinan untuk tembus lebih besar," ujar Wiku, seperti diberitakan Kompas.com.
Wiku menyebutkan, masker scuba biasanya mudah ditarik ke leher sehingga penggunaannya menjadi tak efektif sebagai pencegahan.
Menurut dia, masker menjadi alat penting dalam mencegah penularan virus corona sehingga masyarakat perlu memakai masker yang berkualitas seperti masker bedah atau kain katun tiga lapis.
Berdasarkan penelitian Universitas Oxford, kain katun mempunyai tingkat ketahanan dari penularan virus corona sebesar 70 persen.