Bongkar Borok Direksi Pertamina, Ahok Beberkan Soal Gaji Hingga Lobi Ke Menteri: Rata-rata Titipan Kementerian

Kamis, 17 September 2020 | 14:00
Kompas.com

Bongkar Borok Direksi Pertamina, Ahok Beberkan Soal Gaji Hingga Lobi Ke Menteri: Rata-rata Titipan Kementerian

Bongkar Borok Direksi Pertamina, Ahok Beberkan Soal Gaji Hingga Lobi Ke Menteri: Rata-rata Titipan Kementerian

WIKEN.ID - Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok mulai bekerja sebagai Komisaris Utama Pertamina pada hari, Senin (25/11/2019).

Ahok tiba di Kementerian BUMN pada pukul 09.20 WIB.

Ahok mengaku akan menerima Surat Keputusan (SK) dirinya menjadi Komisaris Utama Pertamina.

Baca Juga: Digrebek saat Asyik Lakukan Ini, Tommy Kurniawan Emosi Hingga Sebut Siap Keluar dari Rumah Dinas DPRI: Dapat Laporan dari Tetangga

PT Pertamina (persero) hari ini menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan agenda perubahan dewan komisaris dan direksi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku tidak ada persiapan khusus dalam kedatangannya di Kementerian BUMN itu.

Ahok mengaku belum mengetahui agenda selanjutnya setelah dirinya menerima SK pengangkatan dirinya.

Namun, siapa sangka, baru-baru ini Ahok justru bongkar 'borok' direksi pertamina.

Ada apa sih Wikeners?

Baca Juga: Jadi Duda Kedua Kalinya, Aldi Taher Tepis Isu Perceraiannya Gegara Penyakit Kanker: Setiap Perceraian Itu Laki-laki yang Salah!

Mengutip Kompas.com, sebelumnya, Ahok menyindir Pertamina terkait akuisisi sumur minyak di luar negeri dari utang.

Selain itu, Ahok berujar, contoh temuannya yang lain soal ketidakefisienan Pertamina yakni soal pembangunan kilang

Dirinya masih meminta penjelasan kenapa banyak kilang baru yang belum juga dibangun.

Baca Juga: Tampil Cetar nan Elegan dengan Face Shield Rancangan Rinaldi Yunardi, Siap-siap Dibuat Melongo saat Tahu Harganya, Netizen: Gaji Pokok ku Sebulan!

Padahal, lanjut dia, sudah ada beberapa investor yang serius patungan bisnis dengan Pertamina.

"Makanya nanti saya mau rapat penting soal kilang. Berapa investor yang sudah nawarin mau kerja sama kalian diemin? Terus sudah ditawarin kenapa ditolak? Terus kenapa kerja seperti ini? Saya lagi mau audit," ujar Ahok.

Ahok membeberkan bahwa posisinya di Pertamina juga sering kali dipermasalahkan.

Alasannya, karena keberadaannya mengganggu keharmonisan dalam perusahaan.

Baca Juga: Dewi Perssik Sengaja Pancing dan Goda Aldi Taher Soal Goyangan Istri Paling Enak depan Angga Wijaya, Mantan Suami Siri: Goyangan...

"Cuma saya emosi juga kemarin. Mereka lagi mancing saya emosi, saya emosi laporin Presiden apa? Ahok mengganggu keharmonisan," kata dia lagi.

Banyak praktik tata kelola Pertamina yang, menurut dia, sangat tidak efisien.

Mantan Bupati Belitung Timur ini menyinggung soal gaji di Pertamina yang baginya tidak masuk akal dalam pengelolaan perusahaan.

Baca Juga: Lia Ladysta Kini Jadi Tersangka Usai Dilaporkan Syahrini Atas Kasus Penyebaran Fitnah Kedekatannya dengan 'Pak Haji', Pengacara: Pertanyaan dari Host Ya Dijawab

Gaji besar

Dia menemukan, seorang pejabat Pertamina masih menerima gaji meskipun jelas-jelas sudah dicopot dari jabatannya.

"Tapi, masa (jabatan) dicopot gaji masih sama. Alasannya karena orang lama. Ya harusnya gaji mengikuti jabatan Anda kan. Mereka bikin gaji pokok gede semua. Jadi bayangin gaji sekian tahun gaji pokok bisa Rp 75 juta. Dicopot, enggak ada kerjaan pun dibayar segitu. Gila aja nih," tukas Ahok.

Contoh lain, lanjut Ahok, jabatan direksi dan komisaris sangat kental dengan lobi-lobi politis dan bagi-bagi jabatan.

"Dia ganti direktur pun bisa tanpa kasih tahu saya, saya sempat marah-marah juga, jadi direksi-direksi semua mainnya, lobinya ke menteri karena yang menentukan menteri. Komisaris pun rata-rata titipan kementerian-kementerian," kata Ahok.(*)

Baca Juga: Belum Genap Setahun Jadi Anggota DPR RI, Harta Kekayaan Mulan Jameela Naik Hampir Rp 100 Juta, Terhitung Juga Hutangnya!

Editor : Amel

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya