Niat Hati Titipkan Anaknya di Rumah Aman Miliki Lembaga Pemerintah, Gadis 14 Tahun Malah Dicabuli, Sang Ayah: Ngakunya Perlindungan Anak Ternyata Biadab

Selasa, 07 Juli 2020 | 06:30
cronica.com.ar

Ilustrasi pemerkosaan anak: Dititip ke Lembaga Pemerintah, Gadis 14 Tahun Malah Dicabuli, Sang Ayah: Ternyata Biadab!

WIKEN.ID - Sungguh tak terbayangkan nasib tragis menimpa gadis di bawah umur ini.

Seorang anak perempuan berinisial Nf (14), di Lampung Timur, Lampung, harus menerima kenyataan pahit dalam hidupnya.

Pasalnya, saat dititipkan orangtuanya di rumah aman milik lembaga pemerintah Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Anak ( P2TP2A) Lampung Timur, Nf justru menjadi korban pemerkosaan.

Baca Juga: Namanya Tenar Usai Video Payudaranya Tersentuh di Ring MMA Viral, Artis Skesi Ini Mengaku Pernah Alami Pelecehan Hingga Ditawar Rp 80 Juta sama Anak SMP

Ironisnya, terduga pelaku tersebut adalah DA yang tak lain adalah Kepala UPT P2TP2A itu sendiri.

Ayah kandung korban, Sugiyanto (51) tak menyangka atas apa yang dialami putrinya tersebut.

Sebab, alasan menitipkan anaknya di lembaga pemerintah itu awalnya karena ingin meminta perlindungan dan pendampingan.

Mengingat putri sulungnya itu sebelumnya menjadi korban pemerkosaan oleh orang tak bertanggung jawab. "Jelas saya tidak terima.

Baca Juga: Siswi SMP Bunuh Bocah 5 Tahun dan Mayatnya di Masukkan ke Lemari, Ternyata Korban Pelecehan Seksual, Dirudapaksa Tiga Orang Hingga Kini Hamil 3,5 Bulan

Anak saya bukannya dilindungi malah dipaksa melakukan perbuatan mesum," ujar Sugiyanto dilansir dari TribunLampung, Sabtu (4/7/2020).

"Selama ini saya percaya karena dia pakai seragam kuning kunyit (PNS). Ngakunya perlindungan anak ternyata biadab," sesal Sugiyanto.

Terungkap dari paman

Kasus pencabulan tersebut terungkap setelah korban berhasil kabur dari rumah aman dan menceritakan kepada pamannya pada Kamis (3/7/2020).

Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Terinpirasi Film Chucky di Sawah Besar Ternyata Mengalami Kekerasan Seksual, Kini tengah Hamil 14 Minggu

Putrinya tersebut tak berani menceritakan kepada Sugiyanto karena takut dimarahi.

Selain itu, korban juga tertekan karena mendapat ancaman dari terduga pelaku. "

Anak saya diancam makanya gak berani ngomong sama saya. Saya tahu dari saudara, mereka yang minta saya berjanji jangan mukul, jangan marah setelah mengetahui itu," jelasnya.

Setelah mengetahui kejadian yang menimpa putrinya itu, pihaknya langsung melaporkannya kepada polisi.

Baca Juga: Viral Beredar Video CCTV Pelecehan Bocah Kecil di Gang Sempit, Korban Mengaku Diculik dan Dikenali Oleh Salah Satu Warga

Ia berharap kasus tersebut dapat diusut secara tuntas.

Dijual ke orang lain

Nf mengatakan, selain dipaksa melayani nafsu bejat pelaku, ia juga sempat dijual DA kepada pria lain saat berada di rumah aman.

Salah satunya kepada salah seorang pegawai rumah sakit di Sukadana yang dilakukan di sebuah hotel.

Baca Juga: Bukannya Dilindungi, Bocah 14 Tahun Korban Pemerkosaan Malah Dicabuli dan 'Dijual'Kepala P2TP2A Lampung, Ayah Korban Geram

"Setelah digituin sama dia, saya dikasih uang Rp 700 ribu. Yang Rp 500 ribu buat saya, Rp 200 ribu lagi disuru kasih buat DA," jelasnya.

Saat itu dirinya hanya bisa pasrah.

Sebab, DA mengancam akan menyakitinya jika tidak menuruti kemauannya itu.

"Kalau gak nurut saya mau dicincang-cincang sama DA, saya takut jadi terpaksa ikutin kemauan nya," kata Nf.

Baca Juga: Emosi Lantaran Keponakannya Disetubuhi, Seorang Paman di Bengkulu Nekat Potong Kelamin Pelaku

Sedangkan perbuatan bejat DA terhadap Nf itu terakhir dilakukan pada 28 Juni 2020.

Diduga ada korban lain

Bagian advokasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandar Lampung, Anugrah Prima mengatakan, korban kekerasan seksual yang dilakukan terduga pelaku diindikasikan lebih dari satu orang.

Hanya saja, dua korban lainnya masih enggan untuk membuat laporan karena diduga merasa tertekan.

Baca Juga: Jadi Satu-satunya Saksi dalam Kasus Pemerkosaan dan Pembunuhan, Burung Beo Tiba-tiba Harus Bersaksi di Pengadilan

Hal itu berdasarkan pengakuan dari korban selama dititipkan di rumah aman P2TP2A tersebut.

"Tidak menutup kemungkinan ada korban lain selain Nf, karena menurut Nf ada dua orang lagi korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh DA," ujarnya.

"Dua korban lagi belum berani buka suara, jadi baru satu korban yang kami dampingi untuk membuat laporan polisi," tambahnya.

Pihaknya berharap pihak kepolisian dapat mengungkap kasus tersebut secara transparan.

Baca Juga: Kurang Belaian Istri karena Kerja di Luar Negeri, Penjual Sapi Nekat Tiduri Gadis Belia

Pasalnya, perbuatan yang dilakukan terduga pelaku selain biadab juga mencoreng institusi pemerintah.

"Jangan sampai kasus ini menguap begitu saja karena terlapor berstatus sebagai ASN di lembaga pemerintahan," jelasnya.

Setelah melakukan visum di rumah sakit, keluarga, korban, dan pendamping hukum langsung melaporkannya kasus pemerkosaan itu ke Mapolda Lampung pada Jumat (3/7/2020) malam.

Mereka berharap ada keadilan atas kasus tersebut.(*)

Baca Juga: Lakukan Pelecehan Seksual, Penyanyi tampan Ini Akhirnya Mengakui Perbuatannya: Mohon Dibukakan Pintu Maaf

Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Dititip ke Lembaga Pemerintah, Gadis 14 Tahun Malah Dicabuli, Sang Ayah: Ternyata Biadab!

Tag

Editor : Agnes

Sumber Tribunlampung.co.id