Dulu Ramai Wacana Pemulangan Eks WNI Pendukung ISIS, Berikut Kesaksian Mantan Ekstrimis: Mereka Tidak Bisa Dipercaya

Sabtu, 09 Mei 2020 | 03:00
Twitter

Ilustrasi ISIS.

WIKEN.ID -Beberapa waktu lalu wacana pemulangan WNI mantan militan ISIS membuat gaduh warganet dan masyarakat umum.

Ditanyai oleh wartawan mengenai kabar wacana pemulangan WNI mantan simpatisan ISIS.

Dalam akun Twitter pribadinya @jokowi, Presiden Joko Widodo menanggapi pertanyaan wartawan terkait wacanan pemulangan warga negara Indonesia yang diduga sebagai anggota dari foreign terrorist fighter

"Kalau saya saja sih, ya saya akan bilang: tidak. Tapi tentu saja, ini masih akan dibahas dalam rapat terbatas," ujar Presiden RI Joko Widodo.

Baca Juga: Belum Kering Air Mata Usai Kepergian Didi Kempot, Kini Dunia Hiburan Tanah Air Kembali Berduka, Aktor Senior Adi Kurdi Meninggal Dunia

Foreign terrorist figher sendiri berafiliasi dengan ISIS.

Mereka yang bergabung FTF asal Indonesia hengkang ke jemulah negara, terutama di Timur Tengah untuk menjadi jihadis.

Baca Juga: Sempat Jauh-jauh Kursus Masak Risoles ke Switzerland, Syahrini dan Reino Barack Malah Sibuk Pamer Kemesraan di Depan Peserta Kursus Lain: Sayangku Masak Ya

Tidak jarang pula mereka membakar Paspor Indonesia sebagai bentuk perlawanan.

Bahkan pembakaran tersebut sengaja direkam agar bisa disebar luaskan.

Setelah kekalahan ISIS di Suriah para militan ISIS ditahan Pasukan Demokratik Suriah.

Nasib mereka tidak jelas mau dibawa kemana karena pemerintah Suriah mengatakan tidak memiliki dana untuk mengurus mereka.

Baca Juga: Kini Ditangkap Polisi, Sebelumnya Roy Kiyoshi Pernah Terawang Artis yang Terseret Narkoba di Tahun 2020, Ramal Dirinya Sendiri?

Sedangkan opsi dipulangkan ke negara asal mendapat penolakan diberbagai negara asal mereka.

Negara-negara di dunia kini mulai mempertanyakan bisakah mereka menerima kembali anak anak yatim piatu, anak perempuan dan istri para militan yang telah menjadi musuh dunia.

Berdasarkan data Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukam), setidaknya ada 660 WNI yang diduga menjadi teroris lintas batas.

Terjadi pro dan kontra mengenai wacana pemulangan WNI eks militas ISIS ke Indonesia.

Baca Juga: Tak Bisa Temui Sang Suami di Lapas Imbas Covid-19, Isti Zul Zivilia Ngaku Hanya Bisa Kirimkan Uang Belanja

Pengamat Intelijen dan Pertahanan Susaningtyas Kertopati alias Nuning mengatakan, pemerintah harus tegas menghadapi orang yang sudah meninggalkan kewarganegaraan dengan menghancurkan paspor RI.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2005 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, dalam Pasal 23 disebutkan bahwa WNI yang mengikrarkan diri untuk setia terhadap negara lain akan kehilangan kewarganegaraannya.

Namun di satu sisi bila eks WNI tidak dipulangkan menimbulkan permasalahan baru.

Apabila eks WNI yang ditahan di Suriah dituntut oleh Pemerintah Suriah maka akan menimbulkan isu tentang perlindungan eks WNI sebagai isu kemanusiaan.

Baca Juga: Gak Bisa Ke Gym di Masa PSBB, 5 Hal Ini Bisa Bikin Rumah Mendadak Jadi Ruang Olahraga Pribadi

Sementara itu,Sri Musfiah, konselor deradikalisasi menceritakan bahwa dirinya tidak bisa menjamin mereka tidak akan menjadi ancaman.

Seperti yang diungkap oleh kantor beritaBBC(6/2/2020) lalu mengenai pemulangan WNI eks militan ISIS.

"Bisakah anda menjamin, ratusan orangIndoensia yang mendukung ISIS dan kini terjebak di Suriah jika mereka kembali , mereka tidak anak jadi ancaman, mereka tidak akan melakukan kejatahan atau aksi teror?" tanya wartawan.

"Kami tidak bisa menjamin" ungkapnya diikuti dengan tawaan.

Baca Juga: Jadi Buronan Setelah Aksi Prank Sampah, Polisi Akan Tindak Tegas Jika Ferdian Paleka Tidak Menyerahkan Diri

Penolakan membawa pulang kembali WNI yang mendukung ISIS kembali ke Indonesia datang dari mantan ekstrimis.

Sofyan Tsauri adalah mantan ekstrimis yang memiliki gagasan penolakan ini.

Menurut Sofyan Tsauri, sangatberisiko karena akan menjadi problem dan akan menjadi masalah karena mereka adalah orang-orang yang tidak dapat dipercaya.

"Menurut saya, itu berisiko dan harus dipikir ulang dan saya termasuk yang tidak setuju kalau mereka masuk ke Indonesia karena kana menjadi problem dan akan menjadi masalah karena mereka termasuk orang-orang yang tidak bisa dipercaya"

Baca Juga: Tak Tahan Godaan Wanita-wanita Cantik, Hotman Paris Curhat ke Aa Gym, Sang Uztads Menjawab: Bisa Menikah 4 Kali

Sofyan Tsauri memberi juga kesaksian lain mengenai para pendukung ISIS.

"Abu Bakar Al-Baghdadi sudah tewas dan kekhalifahan sudah hancur, di mana sekarang semua pendukung ISIS yang telah membangun jaringan luas ini akan ke mana mereka setelah ini?Akankah mereka ke sini, ke Asia?" tanya wartawan.

"Ada beberapa tempat favorit bagi kalangan jihadis setelah kematian Al-Baghdadi.

Pertama adalah Filipina untuk kawasan Asia Tenggara. Yang kedua mereka juga mulai membuka front dan membuka jalur ke Afghanistan atau disebut dengan Khorosan dan itu seperti ada pembiaraan" ungkap Sofyan Tsauri.(*)

Baca Juga: Viral Media Korea Selatan Soroti Video Anak Buah Kapal Asal Indonesia di Kapal Nelayan China Dibuang ke Laut, Kemenlu Beri Tanggapan

Editor : Agnes

Sumber : BBC