WIKEN.ID -Sedang ramai di Media Sosial aksi bocah 9 tahun yang rela menyumbangkan uang celengannya untuk membeli Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis Covid-19.
Bocah tersebut bernama Mochammad Hafidh.
Sinar matahari mulai tinggi, hiruk pikuk kota mulai terdengar disetiap sudutnya.
Pagi itu, Hafidh meminta kepada ibunya, Rikoh Ritokoh, untuk mengantarkannya ke Polsek Dayeuhkolot Polresta Bandung.
Setibanya di polsek, sambil menenteng kaleng biskuit, Hafidh dan ibunya berjalan menemui Kapolsek Dayeuhkolot Kompol Sudrajat.
Bocah kelas 3 SD di SDN Pasigaran 3 Dayeuhkolot itu kemudian memberikan kaleng biskuit tersebut kepada Kapolsek.
Namun siapa sangka, rupanya kaleng biskuit yang ditentengnya itu merupakancelengan Hafidh.
Saat dibuka, kaleng tersebut berisi pecahan uang koin yang ternyata sudah di kumpulkan Hafidh selama 9 bulan.
Putra dari pasangan Ruhiyatna dan Rikoh Ritokoh tersebut sengaja membawa tabungan hasil dari menyisihkan sisa uang jajan setiap hari.
Uang tersebut akan disumbangkan kepada para petugas medis yang tengah menangani wabah virus corona.
Uang tabungan itu disumbangkan Hafidh untuk membeli alat pelindung diri (APD) yang dibutuhkan para tenaga medis saat ini.
Bapak dari Hafidh diketahui berprofesi sebagai tukang servis televisi, sedangkan ibunya menjadi tukang bakso ayam.
Dikutip dari Kompas.com, ibunda Hafidh, Rikoh Ritokoh mengatakan bahwa keinginan putranya berawal saat ia melihat tayangan berita di televisi terkait sulitnya petugas medis mendapatkan APD.
Lalu kemudian bocah 9 tahun tersebut menanyakan apa fungsi dari APD tersebut.
"Sempat tanya ke saya untuk apa APD itu, saya lalu jelaskan bahwa APD adalah Alat Pelindung Diri yang sangat dibutuhkan oleh tenaga medis dalam menangani pasien Virus Corona," kata Rikoh dalam keterangannya, Kamis (16/5/2020).
Mendengar penjelasan ibunya, bocah itu terenyuh dan mengungkapkan keinginannya untuk membantu para petugas medis yang menangani Covid-19 ini.
"Hafidh ingin membantu membeli APD dengan menyumbangkan tabungannya yang dia kumpulkan selama 9 bulan," kata Rikoh.
Padahal, awalnya tabungan itu dikumpulkan Hafidh untuk membantu membiayai pernikahan kakaknya.
Sehari, Rikoh memberikan uang jajan Rp 2.000 kepada Hafidh.
Selama 9 bulan, Hafidh menyisihkan uang jajan yang didapatkannya itu untuk ia tabung setiap harinya di dalam sebuah kaleng biskuit.
Saat akan memberikan tabungannya itu, Hafidh berharap pandemi corona ini segera berakhir di Indonesia.
"Sewaktu akan memberikan uang tabungannya Hafidh ingin wabah virus corona yang menimpa Indonesia segera berakhir supaya bisa bersekolah dan bermain kembali dengan teman-temannya," ucap Rikoh.
Kapolresta Bandung Hendra Kurniawan melalui Kapolsek Dayeuhkolot Kompol Sudrajat membenarkan adanya seorang bocah yang memberikan tabungannya itu.
"Pagi hari kami kedatangan Ibu Rikoh Rotikoh bersama anaknya bernama Moch. Hafidh dengan membawa kaleng yang berisikan uang pecahan koin mulai dari pecahan Rp.100, Rp.500, dan Rp.1000, (Hafidh) ingin memberikan uang tersebut untuk membantu membeli APD bagi para tenaga medis," kata Sudrajat.
Kemudian mereka bersama-sama menghitung uang pecahan koin tersebut, dan total tabungan yang disumbangkan Hafidh sebesar Rp. 453.300.
Sudrajat mengaku terharu melihat pengorbanan bocah itu.
"Kami sangat terharu dengan sikap seorang anak kecil yang berhati besar yang ingin membantu penangan virus corona, karena tidak semua orang mampu berbuat seperti demikian," tuturnya. (*)