Awalnya Berpura-pura Membantu, Pembina Pramuka Ini Nekat Bunuh Siswi SMP dan Setubuhi Jenazahnya

Selasa, 07 April 2020 | 20:00
JITET

Ilustrasi Pembunuhan

WIKEN.ID - Pada Jumat (3/4/2020)polisi berhasil mengungkap kasus pembunuhan sadis terhadap siswi SMP berinisial RN (13), di Kecamatan Semidang Aji Kabupaten Ogan Komering Ulu ( OKU), Sumatera Selatan.

Pelaku pembunuhan tersebut tak lain adalah oknum pembina pramuka tempat sekolah korban bernama Aldy Sukma Wijaya (19).

Dari hasil pemeriksaan polisi, selain membunuh korban dengan balok kayu, pelaku juga memperkosanya saat sudah meninggal.

Baca Juga: Berjuang dengan Satu Ovarium Akibat Kanker, Shahnaz Haque Pernah Amuk Musisi Ini saat Sebut 'Coba' Nikah Dengannya: Gak Ada Coba-coba, Ngomong yang Jelas!

Kepada polisi, pelaku mengaku sudah lama menaksir korban.

Sebab, korban dianggap memiliki wajah cantik.

Karena merasa jatuh cinta dengan korban tersebut, ia juga mengaku selalu memperhatikan korban setiap di sekolah.

Demi mendekati korban itu, ia kemudian mulai aktif untuk membantu kegiatan pramuka di sekolah tersebut meski tidak dibayar.

Baca Juga: Pulang dari Zona Merah Covid-19, 8 Pemuda Aceh Ini Terpaksa Isolasi Diri di Hutan Selama 14 Hari, Begini Faktanya

Hal itu dilakukan karena semata-mata agar dapat mendekati korban, mengingat korban diketahui suka dengan kegiatan pramuka.

Hanya saja upaya yang dilakukan itu diduga tidak berhasil merebut hati korban.

Sebab, hingga kejadian pembunuhan tersebut terjadi antara pelaku dan korban tidak memiliki hubungan asmara.

“Saya sudah lama naksir, tapi susah mendekatinya,” kata Aldy dikutip dari SRIPOKU.com.

Baca Juga: Hendak Mengantarkan Jenazah Pengemis Tua Korban Kecelakaan, Polisi Dibuat Kaget dengan Isi Rumahnya!

Dari hasil penyelidikan yang dilakukan polisi, kasus pembunuhan sadis yang dilakukan pelaku terhadap korban diduga ada unsur perencanaan.

"Sekarang tersangka masih kita periksa untuk mengetahui apa motifnya.

Dugaannya, pembunuhan ini sudah direncanakan oleh pelaku," ujar Kasat Reskrim Polres OKU AKP Wahyu, Sabtu (4/4/2020).

Dugaan perencanaan itu, kata dia, didasarkan pada kronologi sebelum kejadian pembunuhan tersebut berlangsung.

Baca Juga: Rumahnya Berjejer 50 Mobil Mercy Mewah, Roy Suryo Kirim Surat Pengunduran Diri ke SBY, Terkuak Ini Alasannya: Saya Mohon!

Menurut Wahyu, malam hari sebelum kejadian itu pelaku diketahui sempat mengirimkan pesan kepada korban melalui Facebook.

Adapun isinya, meminta korban untuk datang ke sekolah mengikuti kegiatan pramuka pada keesokan harinya.

Korban yang tak menaruh curiga, kemudian keesokan paginya datang ke sekolah dengan diantar oleh orangtuanya.

Menurut Wahyu, setibanya di sekolah itu RN diketahui hanya seorang diri.

Baca Juga: Populer di Kalangan Generasi 2000-an, Kini Nasib Maria Ozawa Berubah Usai Pensiun Sebagai Pemain Film Panas

Kemudian tersangka Aldy meminta korban untuk menuju ke lapangan di belakang sekolah.

"Saat tiba di lapangan itu, korban diminta untuk berbalik badan.

Pelaku lalu memukulnya dari belakang dengan menggunakan balok kayu," kata Wahyu.

Setelah korban tak sadarkan diri, oleh pelaku lalu dibawa ke hutan belakang sekolah.

Baca Juga: Banyak Orang Melakukan Aktivitas Ini di Tengah Pandemi Virus Corona, Ternyata Bisa Berisiko Sebabkan Penyakit

Korban kemudian digerayangi oleh pelaku.

Mengetahui korban mendadak bergerak, oleh pelaku kembali dipukul berulang kali hingga tewas.

"Saat meninggal, korban kembali diperkosa oleh pelaku. Setelah itu jenazah korban diikat dan ditinggalkan di kebun," jelas Wahyu.

Mengetahui anaknya tak kunjung pulang dari sekolah, orangtuanya yang sejak awal telah menunggu putrinya di pagar sekolah itu khawatir.

Baca Juga: Kenalan Lewat Medsos, Siswa SMA Nekat Cabuli Siswi SD, Korban Dijemput di Rumahnya Malam Hari dan Dibawa ke Semak-semak

Saat dicari di sekolah, anaknya juga tak berhasil ditemukan.

Karena hingga sore putrinya belum juga ditemukan, orangtua korban akhirnya melaporkan anaknya hilang.

Setelah kembali dilakukan pencarian bersama dengan petugas, korban akhirnya ditemukan di kebun belakang sekolah dengan kondisi sudah tak bernyawa dan dalam kondisi terikat.

Mendapat laporan itu, polisi langsung melakukan penyelidikan, hingga kemudian berhasil menangkap tersangka.(*)

Baca Juga: Dikira Hanya Tanda Menopause, Rasakan Sakit dan Berkeringat Ibu Ini Ternyata Alami Kondisi Mematikan Hingga 3 Kali Kritis!

Editor : Amel

Sumber : Kompas.com