WIKEN.ID - Pada Jumat (3/4/2020)polisi berhasil mengungkap kasus pembunuhan sadis terhadap siswi SMP berinisial RN (13), di Kecamatan Semidang Aji Kabupaten Ogan Komering Ulu ( OKU), Sumatera Selatan.
Pelaku pembunuhan tersebut tak lain adalah oknum pembina pramuka tempat sekolah korban bernama Aldy Sukma Wijaya (19).
Dari hasil pemeriksaan polisi, selain membunuh korban dengan balok kayu, pelaku juga memperkosanya saat sudah meninggal.
Kepada polisi, pelaku mengaku sudah lama menaksir korban.
Sebab, korban dianggap memiliki wajah cantik.
Karena merasa jatuh cinta dengan korban tersebut, ia juga mengaku selalu memperhatikan korban setiap di sekolah.
Demi mendekati korban itu, ia kemudian mulai aktif untuk membantu kegiatan pramuka di sekolah tersebut meski tidak dibayar.
Hal itu dilakukan karena semata-mata agar dapat mendekati korban, mengingat korban diketahui suka dengan kegiatan pramuka.
Hanya saja upaya yang dilakukan itu diduga tidak berhasil merebut hati korban.
Sebab, hingga kejadian pembunuhan tersebut terjadi antara pelaku dan korban tidak memiliki hubungan asmara.
“Saya sudah lama naksir, tapi susah mendekatinya,” kata Aldy dikutip dari SRIPOKU.com.
Baca Juga: Hendak Mengantarkan Jenazah Pengemis Tua Korban Kecelakaan, Polisi Dibuat Kaget dengan Isi Rumahnya!
Dari hasil penyelidikan yang dilakukan polisi, kasus pembunuhan sadis yang dilakukan pelaku terhadap korban diduga ada unsur perencanaan.
"Sekarang tersangka masih kita periksa untuk mengetahui apa motifnya.
Dugaannya, pembunuhan ini sudah direncanakan oleh pelaku," ujar Kasat Reskrim Polres OKU AKP Wahyu, Sabtu (4/4/2020).
Dugaan perencanaan itu, kata dia, didasarkan pada kronologi sebelum kejadian pembunuhan tersebut berlangsung.
Menurut Wahyu, malam hari sebelum kejadian itu pelaku diketahui sempat mengirimkan pesan kepada korban melalui Facebook.
Adapun isinya, meminta korban untuk datang ke sekolah mengikuti kegiatan pramuka pada keesokan harinya.
Korban yang tak menaruh curiga, kemudian keesokan paginya datang ke sekolah dengan diantar oleh orangtuanya.
Menurut Wahyu, setibanya di sekolah itu RN diketahui hanya seorang diri.
Kemudian tersangka Aldy meminta korban untuk menuju ke lapangan di belakang sekolah.
"Saat tiba di lapangan itu, korban diminta untuk berbalik badan.
Pelaku lalu memukulnya dari belakang dengan menggunakan balok kayu," kata Wahyu.
Setelah korban tak sadarkan diri, oleh pelaku lalu dibawa ke hutan belakang sekolah.
Korban kemudian digerayangi oleh pelaku.
Mengetahui korban mendadak bergerak, oleh pelaku kembali dipukul berulang kali hingga tewas.
"Saat meninggal, korban kembali diperkosa oleh pelaku. Setelah itu jenazah korban diikat dan ditinggalkan di kebun," jelas Wahyu.
Mengetahui anaknya tak kunjung pulang dari sekolah, orangtuanya yang sejak awal telah menunggu putrinya di pagar sekolah itu khawatir.
Saat dicari di sekolah, anaknya juga tak berhasil ditemukan.
Karena hingga sore putrinya belum juga ditemukan, orangtua korban akhirnya melaporkan anaknya hilang.
Setelah kembali dilakukan pencarian bersama dengan petugas, korban akhirnya ditemukan di kebun belakang sekolah dengan kondisi sudah tak bernyawa dan dalam kondisi terikat.
Mendapat laporan itu, polisi langsung melakukan penyelidikan, hingga kemudian berhasil menangkap tersangka.(*)