Bak Kisah Malin Kundang, Seorang Anak Nekat Bakar Rumah Orang Tuanya Hanya karena Keinginannya Tak Dituruti

Sabtu, 04 April 2020 | 15:30
iStockphoto

Ilustrasi kebakaran rumah

WIKEN.ID -Dikarenakan keinginannya tak dituruti oleh orang tuanya.

Seorang anak, M (27) di Cianjur tega membakar rumah yang tinggalinya bersama keluarganya.

Rumah yang berada di Kampung Ranangan RT 03/02, Desa Sukaraharja, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, itu dibakar karena M kesal tidak dibelikan motor.

M yang merasa dibohongi sang ayah, A (72), naik pitam dan melakukan tindakan berbahaya tersebut pada Kamis (2/4/2020) sekitar pukul 17.00 WIB.

Baca Juga: Kehidupan Najwa Shihab Sesungguhnya Usai Menikah Akhirnya Terkuak, Sang Ayah Siapkan Rumah Transit di Halaman Belakang!

Kapolsek Cibeber AKP Joni Willem mengatakan, pembakaran rumah tersebut dilakukan oleh M (27) yang merupakan anak kandung dari A (72).

"Pelaku merasa kesal dibohongi oleh orang tuanya yang menjanjikan akan diberikan sejumlah uang," kata Kapolsek, Jumat (3/4/2020), di Cianjur.

Kapolsek mengatakan, pelaku membakar rumah yang ditempatinya dengan cara membakar dua karung kapas pohon randu yang ada di rumah panggung berukuran 5 x7 meter itu.

"Meski tidak menimbulkan korban jiwa, namun orangtuanya mengalami kerugian sekitar Rp 30 juta," kata Kapolsek.

Baca Juga: Kisah 2 Pocong di Sukoharjo yang Viral Hingga Korea Selatan, Kini Nasibnya Beda Setelah Berniat Takuti Warga Agar di Rumah Saja

Para tetangga mendengar anak yang hampir berusia 30 tahun itu ingin membeli motor.

Kondisi M diduga tidak stabil. Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Desa Sukaraharja, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, H Saefuddin, Jumat (3/4/2020).

"Latar belakang pendidikan juga tak ada, ia putus sekolah dan langsung ikut bekerja menjadi buruh," ujar Saefuddin.

Ia mendengar dari warga bahwa kekesalan sang remaja tersebut dipicu oleh keinginan mendapat uang untuk membeli motor.

Baca Juga: Mahasiswa Kepergok Berduaan Dengan Wanita Hamil di Kamar Kontrakan, Sang Wanita Mau Mengakhiri Hidup

"Ia saya mendengar seperti itu, tapi kalau melihat latar belakang pendidikan dan emosi yang tak stabil bisa juga," katanya.

Saat kejadian pembakaran, A sedang tidak ada di rumah.

Ia melarikan diri karena sebelumnya sempat diancam akan dibunuh oleh M.

Kepala Desa Sukaraharja, Saefuddin, mengatakan, ia akan menjemput A di persembunyiannya di Campaka dan sementara akan disuruh tinggal dengan kerabatnya.

Baca Juga: Pekerjaan Tertunda Akibat Imbas Virus Corona, Ussy Sulistiawaty Andalkan Tabungan Untuk Bertahan Hidup: Gak Bisa Ngeluh, Banyak yang Lebih Susah

"Di kampung ini ada adiknya, sementara akan disuruh tinggal di sana," kata Saefuddin.

Ia mengatakan, sebelum membakar rumah orangtuanya, M (27), sempat mengancam akan membunuh A (70), ayahnya sendiri.

A sempat kabur ke daerah Kecamatan Campaka karena takut dibunuh anaknya itu.

"Jadi saat rumahnya dibakar, A sedang tidak berada di rumah, ia kabur ke daerah Kecamatan Campaka karena diancam akan dibunuh," ujar Saefuddin yang akrab disapa H Abo melalui sambungan telepon, Jumat (3/4/2020).

Baca Juga: Putri Sulungnya Digosipkan Pacaran dengan Atta Halilintar Hingga Kebelet Nikah Muda, Ashanty Justru Sedih dan Tak Rela: Jujur Aku Tidak Siap

Penderitaan A semakin bertambah setelah rumah yang ditinggalinya dibakar.

A hidup dalam kondisi memprihatinkan. Ia terlahir dalam keadaan buta dan kini usianya renta.

Ia tinggal di rumah panggung yang kini terbakar.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, ia bekerja sebagai buruh tani.

Baca Juga: Berawal dari Mengambil Gelas di Ruang Praktik, Siswi SMK di Deliserdan Diperkosa 8 Kakak Kelasnya,

Terbakarnya rumah A sangat disayangkan oleh para tetangganya.

Mereka cukup prihatin dengan keadaan A yang tak bisa melihat ditambah penderitaannya saat ini karena rumahnya dibakar.

Pelaku sudah diamankan Polsek Cibeber. Ia tidak memberikan perlawan ketika dijemput beberapa petugas.

"Pelaku sudah kami amankan untuk mempertanggungjawabkan perbuatanya," ujarnya.

Penangkapan M dilakukan agar tak mengganggu kondusivitas warga kampung.

Baca Juga: Keluarga Pasien Positif Corona Emosi Dapatkan Stigma Negatif, Kadis Kesehatan Lampung: Covid-19 Bukan Aib, Masih Bisa Disembuhkan

Editor : Amel

Sumber : tribunjabar