WIKEN.ID -Di beberapa daerah, terjadi fenomena penolakan dari masyarakat terhadap pemakaman jenazah pasien Covid-19.
Menanggapi kejadian tersebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) buka suara.
MUI meminta agar masyarakat dapat menghormati dan menerima pemakaman jenazah pasien yang terjangkit virus corona atau Covid-19.
Belakangan ini, pandemi virus corona atau Covid-19 telah banyak memakan korban jiwa.
Di Indonesia, pasien positif virus corona mengalami peningkatan.
Data terakhir yang dihimpun Wiken.ID per Kamis (2/4/2020), jumlah kasus positif corona di Indonesia mencapai 1.790 kasus.
Dari jumlah itu, korban meninggal mencapai 170 jiwa, sedangkan pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 112 orang.
Ditengah musibah virus corona ini malah ada kejadian miris, terjadi beberapa kasus penolakan pemakaman jenazah korban Covid-19 di sejumlah daerah.
Warga menolak jenazah korban virus corona untuk dimakamkan di lingkungannya.
Seperti yang terjadi di Tasikmalaya, Jawa Barat, pasien positif corona yang meninggal dunia sempat tertahan di mobil ambulans selama 24 jam.
Pihak ambulans ditolak warga dan pihak Krematorium di Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Senin (30/3/2020) dini hari.
Jenazah akhirnya terpaksa berada di mobil ambulans yang terparkir di kantor BPBD Kota Tasikmalaya.
Kejadian serupa juga terjadi di Goa, Seulawesi Selatan, sebuah ambulans yang membawa jenazah pasien Covid-19 diusir warga setempat.
Warga di sekitar lokasi pemakaman menolak jenazah dikebumikan di sana.
Korban bahkan terpaksa dikembalikan ke rumah sakit akibat penolakan tersebut.
Adanya peristiwa penolakan tersebut turut menjadi sorotan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Diungkapkan oleh Sekretaris Jendral MUI Anwar Abbas, masyarakat diminta agar menghormati dan menerima pemakaman jenazah pasien yang terjangkit virus corona.
"Kita harus bisa menerima dan menghormati serta menyelenggarakan pemakamannya dan jangan lagi ada penolakan-penolakan," ujar Anwar dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/4/2020), dikutip dari Kompas.com.
Di sisi lain, Anwar juga memahami ketakutan yang dirasakan masyarakat, pasalnya virus corona dikenal sangat berbahaya dan mudah menular.
Namun demikian, Anwar mengatakan, masyarakat tak perlu merasa takut berlebihan.
"Adanya penolakan dari sebagian anggota masyarakat terhadap penguburan jenazah orang yang terpapar corona di tempat mereka tentu jelas sangat memprihatinkan dan kita sesalkan," tegas dia. (*)