WIKEN.ID -Ketika kalian hendak liburanke Karibia, cobalah mampir ke Pulau Martinique.
Pulau ini tidak hanya menawarkan keindahan alam, namun juga patungnya yang unik.
Di Pulau Martinique, kamu akan menemukan sebuah patung wanita tanpa kepala.
Patung wanita tanpa kepala ini adalah patung istri pertama Napoleon.
Ternyata dibalik patung ratu tanpa kepala tersimpan sebuah kisah.
Melansir dari laman atlasobscura.com, Marie-Josèphe-Rose Tascher de La Pagerie adalah istri pertama Napoleon.
Setelah ia memproklamirkan dirinya sebagai Kaisar pada 1804, ia juga menjadi Ratu Prancis yang pertama.
Di pulau Martinique, Karibia , wilayah Prancis tempat Joséphine dilahirkan, sebuah patung bekas permaisuri berdiri, dirusak.
Dilahirkan pada 1763, Joséphine adalah putri sulung seorang bangsawan Prancis yang memiliki perkebunan tebu di Les Trois-Îlets, Martinique.
Dia tinggal di pulau itu sampai dia berusia 15 tahun, kemudian pindah ke Paris pada 1779.
Dia menarik perhatian seorang perwira muda bernama Napoleon Bonaparte, dan keduanya menikah pada 1796.
Pernikahan itu dibatalkan pada 1810, dan Joséphine tinggal di luar sisa hari-harinya di kediaman pribadi di luar Paris.
Setelah dia meninggal pada 1814, Napoleon menugaskan anak buahnya untuk membuat patung Joséphine.
Patung itu dipasang di Taman La Savane di pusat kota Fort-de-France, Martinique pada 1859.
Sayang patung itu tidak diterima dengan baik.
Pada 1991, sekelompok orang "memenggal" patung Josephine dalam eksekusi simbolis, dan memercikinya dengan cat merah.
Itu menimbulkan pertanyaan; Mengapa Joséphine begitu dibenci?
Jawabannya adalah karena peranpenting yang dia pegang dalam mengembalikan perbudakan di koloni Prancis.
Perancis telah menghapuskan perbudakan pada 1789, tetapi kurang dari 10 tahun kemudian ketika Napoleon dan Joséphine naik tahta, praktik itu dipulihkan kembali.
Beberapa percaya ini dilakukan untuk kepentingan perkebunan keluarganya di Martinique, yang berjuang untuk bertahan dalam bisnis.
Hari ini, patung itu tetap tanpa kepala.
Setiap tahun, cat merah baru ditambahkan ke patungnya, sehingga tidak pernah pudar.