Penuh Misteri! Ini Dia Kisah Patung Tanpa Kepala di Karibia, Setiap Tahun Ada Cat Merah, Kenapa Ya?

Selasa, 31 Maret 2020 | 19:40
Travel.tribunnews.com

Patung tanpa kepala di Karibia

WIKEN.ID -Ketika kalian hendak liburanke Karibia, cobalah mampir ke Pulau Martinique.

Pulau ini tidak hanya menawarkan keindahan alam, namun juga patungnya yang unik.

Di Pulau Martinique, kamu akan menemukan sebuah patung wanita tanpa kepala.

Patung wanita tanpa kepala ini adalah patung istri pertama Napoleon.

Baca Juga: Gencar Anjuran di Rumah Aja Gara-gara Virus Corona, Kini Daftar Nikah Bisa Secara Online Lho, Begini Caranya

Ternyata dibalik patung ratu tanpa kepala tersimpan sebuah kisah.

Melansir dari laman atlasobscura.com, Marie-Josèphe-Rose Tascher de La Pagerie adalah istri pertama Napoleon.

Baca Juga: Inilah 6 Fatwa Muhammadiyah Bila Virus Corona Tak Usai Hingga Bulan Ramadhan, Shalat Tarawih di Rumah Hingga Tiadakan Shalat Idul Fitri

Setelah ia memproklamirkan dirinya sebagai Kaisar pada 1804, ia juga menjadi Ratu Prancis yang pertama.

Di pulau Martinique, Karibia , wilayah Prancis tempat Joséphine dilahirkan, sebuah patung bekas permaisuri berdiri, dirusak.

Dilahirkan pada 1763, Joséphine adalah putri sulung seorang bangsawan Prancis yang memiliki perkebunan tebu di Les Trois-Îlets, Martinique.

Dia tinggal di pulau itu sampai dia berusia 15 tahun, kemudian pindah ke Paris pada 1779.

Baca Juga: Banyak Diidolakan Kaum Adam, Ariel Tatum Ternyata Punya Penyakit Gangguan Mental Sejak Kecil, Hampir Sewa Pembunuh Bayaran untuk Bunuh Dirinya Sendiri

Travel.tribunnews.com
Travel.tribunnews.com

Patung Marie Josèphe Rose Tascher De La Pagerie Bonaparte di Pulau Martinique

Dia menarik perhatian seorang perwira muda bernama Napoleon Bonaparte, dan keduanya menikah pada 1796.

Pernikahan itu dibatalkan pada 1810, dan Joséphine tinggal di luar sisa hari-harinya di kediaman pribadi di luar Paris.

Baca Juga: Berawal dari Tak Sengaja Menyentuh Tubuh Korban, Ayah Nekat Gauli Anak Kandung Sendiri Selama 7 Tahun, Tersangka Sudah 10 Kali Berhubungan Badan

Setelah dia meninggal pada 1814, Napoleon menugaskan anak buahnya untuk membuat patung Joséphine.

Patung itu dipasang di Taman La Savane di pusat kota Fort-de-France, Martinique pada 1859.

Sayang patung itu tidak diterima dengan baik.

Pada 1991, sekelompok orang "memenggal" patung Josephine dalam eksekusi simbolis, dan memercikinya dengan cat merah.

Itu menimbulkan pertanyaan; Mengapa Joséphine begitu dibenci?

Baca Juga: Mantap Menikah Kedua Kalinya, Sosok Suami Titi Rajo Bintang Ternyata Bukan Orang Sembarangan, Bos Puluhan Perusahaan Ternama!

Jawabannya adalah karena peranpenting yang dia pegang dalam mengembalikan perbudakan di koloni Prancis.

Perancis telah menghapuskan perbudakan pada 1789, tetapi kurang dari 10 tahun kemudian ketika Napoleon dan Joséphine naik tahta, praktik itu dipulihkan kembali.

Beberapa percaya ini dilakukan untuk kepentingan perkebunan keluarganya di Martinique, yang berjuang untuk bertahan dalam bisnis.

Hari ini, patung itu tetap tanpa kepala.

Setiap tahun, cat merah baru ditambahkan ke patungnya, sehingga tidak pernah pudar.

Baca Juga: Bukan Pramugari, Sule Akhirnya Bocorkan Sosok Wanita yang Kini Dekat Dengannya, Berniat Nikah Tahun Ini Hingga Berbeda Usia 14 Tahun

Editor : Amel

Sumber : TribunTravel.com