Meski Nihil Kasus Virus Corona, Warga di Daerah Ini Justru Urung Tinggal di Rumah, Mengungsi ke Tempat yang Tak Biasa Agar Tak Bertemu Orang Lain

Selasa, 31 Maret 2020 | 12:35
Kompas.com

Ilustrasi corona

WIKEN.ID - Jumlah kasus infeksi virus corona di dunia terus mengalami peningkatan.

Hingga Selasa (31/3/2020) pagi, lebih dari 190 negara telah mengonfirmasi terjangkit virus corona atau Covid-19.

Dilansir dari Worldometer, jumlah kasus virus corona di seluruh dunia telah mencapai 781.485 kasus.

Dari jumlah tersebut, pasien yang sembuh tercatat sebanyak 164.726 orang.

Sementara yang meninggal dunia sebanyak 37.578 orang.

Baca Juga: Berbagai Cara Sosialisasi Dilakukan, Polisi India Lakukan Aksi Unik dengan Gunakan Helm Virus Corona Agar Warga Tak Keluar Rumah

Sedangkan di Indonesia, jumlah kasus positif virus corona di Indonesia per Senin (30/3/2020) tercatat menyentuh angka 1.414 kasus.

Jumlah tersebut bertambah 129 pasien yang dinyatakan positif virus corona dalam 24 jam terakhir.

Dari total tersebut, sebanyak 75 orang berhasil sembuh dari Covid-19.

Sedangkan jumlah korban meninggal karena virus ini tercatat sebanyak 122 orang, bertambah 8 orang dari hari sebelumnya.

Baca Juga: Inilah 6 Fatwa Muhammadiyah Bila Virus Corona Tak Usai Hingga Bulan Ramadhan, Shalat Tarawih di Rumah Hingga Tiadakan Shalat Idul Fitri

Salah satu daerah yang hingga kini belum ditemukan kasus positif virus Corna adalah daerah Nusa Tenggara Timur.

Namun, meski belum ada, warga di sana sudah mulai antisipasi.

Sebanyak 80 kepala keluarga (KK) di Kampung Lopa, Desa Gololeda, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur, memilih tinggal di kebun untuk menghindari terjangkit virus corona.

Warga mulai mengungsi sejak sejak awal Maret.

Pada tanggal 24-25 Maret, warga yang tinggal di kebun jauh lebih banyak dibanding sebelumnya.

Baca Juga: Belum Ada Tanda-tanda Kapan Wabah Covid-19 Mereda, Paranormal Ini Terawang: Ibadah Puasa dan Lebaran di Tengah Pandemi Virus Corona

"Warga di Kampung Lopa, Desa Gololeda, Kecamatan Borong memilih menghindar ke pondok di kebun-kebun agar terhindar dari wabah virus corona," ujar Kepala Desa Gololeda Martinus Jenama yang dkutip dari Kompas.com.

Jenama mengatakan, mereka memilih tinggal di kebun agar tidak bertemu dengan warga lain yang pulang dari tempat rantauan.

Hal serupa juga dilakukan warga Desa Mbengan,Kecamatan Kota Komba.

Kepala Desa Mbengan Yohanes menjelaskan, sebagian besar warganya takut dengan wabah penyebaran corona.

Baca Juga: Ditemani 20 Selir, Raja Thailand Pilih Asingkan Diri di Hotel Jerman Demi Hindari Virus Corona

Upaya pencegahannya dengan menghindar ke pondok yang ada di kebun.

"Ada yang hingga saat ini tinggal di pondok-pondok di kebun sambil menjaga tanaman di kebun. Warga sangat takut virus corona. Walaupun pemerintah desa bersama petugas medis melakukan sosialisasi pencegahan dan penanganan corona, namun warga tetap menghindar ke pondok-pondok di kebun untuk melindungi diri bersama keluarganya," ujar Yohanes.

Tobi menjelaskan, karena khawatir corona, banyak juga warganya tidak pergi ke pasar untuk berdagang atau membeli sembako.

Kepanikan dan ketakutan warga di Desa Mbengan karena pemberitaan media massa yang setiap hari menginformasikan orang meninggal dunia disebabkan Covid-19.

Baca Juga: Bertemu di Media Sosial, Pasangan Lansia 81 Tahun Tetap Nekad Menikah di Rumah Sakit di Tengah Pandemi Virus Corona

Hal berbeda dilakukan warga Desa Komba, Kecamatan Kota Komba untuk terhindari dari virus corona.

Kepala Desa Komba Eduardus mengatakan, warganya memilih berdiam di rumah.

Namun, sebagian masyarakat masih ada yang berkebun.

Hanya saat warga menaati instruksi pemerintah untuk tidak berkumpul, atau melakukan aktivitas yang mengumpulkan banyak orang, seperti arisan dan menggelar ritual.

Baca Juga: 15 Hari di Rumah Takut Terpapar Virus Corona, Hotman Paris Ngaku Kumis & Jenggotnya Sudah Panjang, Habiskan Waktunya Renang Tujuh Kali dalam Sehari

"Memang ada warganya yang baru pulang dari Pulau Bali, dan kini warga itu berada di dalam rumah saja yang tetap dipantau oleh pemerintah desa maupun petugas kesehatan," jelasnya.

Dihubungi secara terpisah, Wakil Bupati Manggarai Timur Jaghur Stefanus meminta agar kepala desa dan camat menyosialisasikan dengan baik terkait penyebaran corona ke warga desa.

Khususnya warga desa yang memilih menghindari corona dengan tinggal di kebun.

"Saya akan telepon camat untuk memberikan sosialisasi ke kepala desa untuk pencegahan dan penanganan penyebaran Covid-19. Saya juga sedang berada di wilayah Kecamatan Lambaleda untuk memberikan informasi pencegahan dan penanganan penyebaran Covid-19. Saya juga memantau posko Covid-19 di sembilan kecamatan di Kabupaten Manggarai Timur," ujar Jaghur. (*)

Baca Juga: Nasibnya Tak Sebaiknya Pasien Virus Corona yang Lain, Keluaga Ini Kebingungan Saat Akan Memakamkan Jenazah, Ditolak dan Diusir

Editor : Alfa