WIKEN.ID-Spanyol menjadi salah satu negara dengan angka kasus corona terbanyak di dunia selain Amerika Serikat, Italia dan China.
Lebih dari 6.000 orang meninggal karena covid-19.
Bahkan angka kematian melonjak 838 pasien meninggal dunia dalam satu hari.
Inilah yang mengakibatkan Spanyol akhirnya menerapkan kebijakan lockdown.
Alih-alih mematuhi peraturan pemerintah, seorang wanita malah melanggar aturan lockdown hanya untuk berkencan!
Padahal pria yang ingin ditemuinya adalah pria yang baru saja ia kenal melalui medsos.
Harian lokal El Periodico de Catalunya mengabarkan, gadis itu dihentikan patroli polisi di jalanan kota Tortosa pada Sabtu malam (21/3/2020).
Dilansir dari Newsweek, Minggu (22/3/2020), polisi mengetahui bahwa gadis itu baru saja berkencan dari rumah pria yang ditemuinya di aplikasi kencan.
Kepolisian Los Mossos membenarkan adanya penangkapan gadis yang tidak disebutkan identitasnya itu melalui kicauan di Twitter, Minggu.
Dalam keterangan aparat, gadis itu ditangkap karena melanggar perintah lockdown, melawan, serta bertindak yang melawan penegak hukum.
Pada 14 Maret, pemerintah Spanyol mengumumkan adanya karantina massal demi mencegah virus corona, di mana otoritas melarang warga keluar dan tetap berada di rumah.
Baca Juga: Viral Aksi Pria Serang Polisi dengan Menggunakan Pisau, Ternyata Ini Dia Penyebabnya!
Sebab, saat ini Negeri "Matador" kewalahan menghadapi wabah, dengan status mereka adalah negara dengan tingkat infeksi tertinggi kedua di Eropa setelah Italia.
Madrid melaporkan adanya 33.089 kasus penularan Covid-19, penyakit yang diakibatkan oleh virus itu, dengan 2.182 di antaranya meninggal.
Lockdown itu seharusnya berlaku selama 15 hari.
Namun pada Minggu, pemerintah memutuskan untuk memperpanjang hingga 11 April.
Bahkan sebagaimana diwartakan Reuters, ada sejumlah pemerintah regional yang meminta agar pusat mengambil sikap lebih tegas demi menangkal wabah.
Keputusan memperpanjang jelas butuh restu parlemen.
Namun saat ini, putusan itu diprediksi mulus setelah oposisi juga ikut mendukung.
Dalam konferensi pers Sabtu, Perdana Menteri Pedro Sanchez mengatakan bahwa Spanyol belum akan mengalami momen terburuk.
Meski begitu, dia berjanji bakal melindungi warganya dari virus corona yang kini menjadi pandemi dunia.
Sanchez, yang istrinya juga terinfeksi Covid-19, memuji warga Negeri "Matador" yang memutuskan untuk mengikuti imbauan pemerintah.
"Kami berharap dengan penanganan yang drastis, dramatis, dan keras, maka kami akan bisa menangkal penyebaran wabah ini," kata dia.(*)