Bantu Persalinan Seorang Ibu, Dokter dan Perawat Menjerit Lantaran Lihat Kondisi Bayi Kembar yang Seperti Ini

Sabtu, 28 Maret 2020 | 20:00
Kolase foto Pixabay.com

Ilustrasi bayi kembar

WIKEN.ID-Para calon orangtua tentunya sangat menunggu saat-saat bayi mereka dilahirkan.

Bahkan ketika baru saja mengetahui dirinya hamil, calon ibu dan tentunya calon ayah sangat mempersiapkan segala sesuatunya.

Untuk calon ibu sendiri, saat-saat kehamilan dan persalinan bukan perkara yang mudah.

Tidak hanya bagi orangtua, dokter dan petugas medis yang membantu proese persalinan juga harus melakukan pekerjaannya dengan benar dan teliti.

Baca Juga: Kepergok Berhubungan Intim di Sumur, Dua Saudara Kandung Ini Bikin Heboh Tana Toraja, Inilah Resiko Mengerikan Hubungan Sedarah

Ini kisah seorang ibu bernama Sarah yang terjadi beberapa waktu lalu.

Ada kejadian yang mengejutkasn satu ruangan saat persalinannya.

Dilansir dari newsner.com, Sarah dianugerahi 2 anak kembar.

Akan tetapi, ada cerita menarik di balik proses kelahirannya.

Kedua bayinya itu keluar setelah selang 46 detik.

Baca Juga: Berbesar Hati dan Justru Doakan Orang yang Hina Sang Nenek Saat Meninggal, Kaesang Ungkap Penyesalan Belum Lakukan Ini untuk Mendiang Ibunda Jokowi

Grid Pop

Kondisi ruang persalinan.

Tak hanya itu, dokter juga menjerit setelah kedua anaknya terlahir.

Nah, di situ Sarah terkejut dan khawatir tentang kondisi bayinya.

Pasalnya sebelum persalinan dokter mengatakan bahwa bayinya disebut kembar monokorika.

Tapi setelah melihat kondisinya Sarah terkejut dan tersenyum.

Perawat yang memeganginya melihatkan kedua bayinya itu saling berpegangan tangan.

Baca Juga: Mirip Kejadian di Kolaka yang Viral, Keluarga di Aceh ini Nekat Buka Plastik Jenazah PDP Corona dan Dimandikan Ramai oleh Warga

"Hatiku meleleh melihat ketika melihat kedua bayiku saling berpengangan tangan" ucap Sarah.

Suaminya yang menemaninya juga terlihat mengis gara-gara hal tersebut.

Kini usia mereka sudah menginjak lima tahun.

Dan ternyata mereka tetap suka untuk berpegangan tangan. (*)

Editor : Agnes

Baca Lainnya