WIKEN.ID -Baru-baru ini, publik sempat dihebohkan dengan dua orang yang merupakan anak dan bapak berstatus PDP COVID-19 yang melarikan diri saat menjalani karantina di UPTD Bapelkelmas, Bali.
Diketahui, bapak dan anak tersebut kabur dari tempat karantina karena merasa dirinya sehat dan tidak mempunyai gejala terpapar virus corona.
Rupanya bapak dan anak tersebut merupakan teman akrab selebriti Indonesia, Nana Mirdad.
Nana Mirdad akhirnya membagikan kondisi terkini dua orang PDP COVID-19 yang viral usai disebut kabur dari lokasi karantina tersebut.
Fakta mengejutkan diungkap oleh Nana Mirdad yang juga tinggal di Bali.
Ternyata ODP yang kabur dari karantina ini merupakan teman Nana Mirdad yang bernama Tony.
Istri Andrew White yang mengetahui pemberitaan miring soal temannya ini pun memberikan klarifikasi dan mengurai fakta baru.
Fakta tersebut dibeberkan Nana Mirdad dalam Instagram story-nya.
Nana Mirdad pun menjelaskan perihal kronologi temannya, Tony yang dituding sebagai pasien Covid-19.
Dalam penjelasannya, Nana Mirdad dengan tegas menyebut bahwa Tony bukanlah seorang pasien atau ODP ( Orang dalam pengawasan).
Nana sangat prihatin pada pihak terkait yang memperlakukan temannya tersebut sebagai pasien yang melarikan diri dan diasingkan masyarakat.
"Saya miris melihat pemberitaan media yang bilang bahwa mereka adalah pasien yang kabur. Apakah mereka kabur? Iya. Tapi apakah mereka pasien? sama sekali bukan," tulis Nana dalam Insta Stroy @nanamirdad_.
Lebih lanjut, Nana Mirdad pun mengurai rincian kronologi Tony dan putrinya yang dituding sebagai pasien Covid-19.
Saat tiba di bandara, anak-anak Tony yang baru datang dari United Kingdom pun diperiksa temperatur tubuhnya.
Saat itu, salah satu anak Tony bernama Isis menunjukkan temperatur tubuh normal 36,3 derajat celcius, namun langsung diminta rapid test.
Dari 40 penumpang, rupanya hanya Isis yang diminta untuk tes, sementara kakaknya, Erica diperbolehkan pulang.
Tak tega meninggalkan anak remajanya sendirian, Tony pun memutuskan untuk menemani Isis menjalani pemeriksaan.
Setibanya di tempat karantina, Tony dan Isis diminta untuk menunggu, sebab alat untuk rapid test baru tiba setelah perayaan Nyepi.
Lama menunggu di tempat karantina tanpa kejelasan, Tony pun akhirnya membawa anaknya, Isis untuk pulang ke rumah.
Setibanya di rumah, Tony langsung memanggil dokter guna memeriksa kondisi Isis.
Saat itu, pihak dokter pun langsung memberikan sertifikat sehat yang menyatakan bahwa Isis dalam kondisi yang baik.
Namun beberapa saat kemudian, petugas kesehatan tiba-tiba datang dan memaksa Isis untuk kembali ke tempat karantina.
Padahal kala itu, Tony sudah menunjukkan sertifikat kesehatan Isis dari dokter.
"Malam itu rumah Tony didatangi oleh lebih dari 100 orang. Tony bahkan menunjukkan health certificate itu namun tidak diterima dan akhirnya mereka dipaksa untuk balik ke karantina dan melewati hari Nyepi di karantina tanpa pemeriksaan kesehatan ataupun standard APD yang seharusnya," pungkas Nana Mirdad.
Peristiwa yang menimpa Tony itu pun menyebar luas, banyak yg menyebut Tony dan anaknya kabur dari karantina.
Padahal, menurut Nana Mirdad, fakta sebenarnya bukanlah seperti isu yang sedang beredar.
"Darimana saya tahu kronologis ini ? Karena Tony sekeluarga adalah teman dekat saya dan Andrew. Saya sangat prihatin melihat mereka diperlakukan seperti ini dan diberitakan seakan2 mereka pasien yang melarikan diri dan pantas diasingkan masyarakat," ungkap Nana Mirdad.
Nana Mirdad pun meluapkan kekecewaanya terhadap tindakan petugas kesehatan, dia juga heran mengapa Isis yang tidak memiliki gejala apapun harus dikarantina.
"Kenapa kita melakukan pengambilan turis yang datang secara acak di bandara ? kenapa 40 penumpang lainnya tidak dikarantina dan tidak semua dicek temperatur di bandara namun anak perempuan yang tidak menunjukkan gejala ini diambil dan dibawa ke karantina pada saat nyepi untuk ditahan sampai alat test datang ?" imbuh Nana Mirdad dalam media sosialnya.
Istri Andrew White ini juga membongkar tempat karantina Tony dan Isis, dikarantina sendirian tanpa didampingi petugas medis.
Malahan diakui mereka, yang berjaga untuk mengawasi mereka adalah satpol PP.
"Saat ini mereka ditahan di karantina, tanpa surat2 resmi atau paperwork apapun, tanpa informasi apa2, tanpa dokter ataupun staff medis. Hanya staff dengan jaket hujan, dan alat termometer. Dan tidak ada siapa2 di sana selain SATPOL PP.Kita sedang menghadapi pandemik bukan hidup di zona perang kan ?"
"Ini adalah tempat mereka ditaruh sekarang, tanpa pengawasan medis tanpa dokter tanpa APD, tanpa surat2 jelas. Mereka diberi nasi bungkus dan tidak diperkenankan untuk keluar sampai alat test datang" ungkap Nana Mirdad.
Hingga artikel ini ditayangkan, belum ada klarifikasi resmi dari petugas bandara dan kesehatan di Bali terkait dengan kasus Tony dan putrinya, Isis yang dituding kabur dari karantina. (*)