Kesal dengan Masyarakatnya yang Menyepelekan Bahaya Virus Corona, Wali Kota Tasikmalaya Keliling dan Orasi Tegakan Social Distancing

Senin, 23 Maret 2020 | 13:30
(Kompas.com/Irwan Nugraha)

Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman didampingi Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibinato dan Komandan Dandim 0612 Tasikmalaya Letkol Inf Imam Wicaksana berorasi keliling dalam menegakkan social distancing pencegahan virus corona kepada masyarakat, Minggu (22/3/2020).

WIKEN.ID - Jengkel karena masih ada masyarakat yang menyepelekan bahaya penyebaran virus corona atau Covid-19.

Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman berorasi memakai mobil keliling memberikan pemahaman pencegahan bahayanya virus corona.

Dalam aksinya Budi didampingi Kepala Polres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto dan Komandan Kodim 0612 Tasikmalaya Letkol Inf Imam Wicaksana memakai mobil keliling berpengeras suara.

Iring-iringan kepala daerah dan unsur Muspida setempat itu menjadi pusat perhatian setiap masyarakat dalam menegakkan social distancing.

Baca Juga: Beredar Foto-foto Panas Model Cantik Asal Surabaya di Media Sosial, Fotografer Gunakan DM Instagram Untuk Cari Model

"Kita turun langsung, saya bersama Pak Kapolres, Pak Dandim, unsur Muspida lainnya memberitahukan langsung ke masyarakat akan bahayanya virus corona.

Kita lebih baik mencegah dari pada nanti terus membludak karena minimnya kesadaran masyarakat ada yang masih menyepelekan," jelas Budi kepada wartawan di kantornya, Senin (23/3/2020).

Ditambahkan Budi, pihaknya tidak mau menunggu dan terus bergerak cepat dalam mencegah mewabahnya virus corona di Kota Tasikmalaya.

Dirinya tak ingin warganya terpapar akibat keterlambatan kesiagaan yang dilakukan oleh pemerintah daerah bersama seluruh unsur pimpinan Muspida lainnya.

Baca Juga: BERITA TERPOPULER HARI INI: Artis Sekaligus DPR RI Melancong ke Eropa Disaat Pandemi Virus Corona Hingga Wajah Najwa Shihab Dijadikan Inspirasi Lukisan di Sebuah Truk

Hal ini pun sangat perlu dibantu oleh tingkat kesadaran masyarakat yang tinggi dan mengikuti arahan pemerintah dalam penanganannya.

"Kita tidak ingin seperti daerah-daerah lain yang menunggu, menunggu, akhirnya semakin banyak (terpapar corona).

Ini upaya keseriusan kita dalam memerangi wabah ini. Lebih baik kita mencegah lebih awal," tambah Budi.

Budi pun telah meminta petugas Dinas Polisi Pamong Praja (Pol PP) untuk mengawasi kegiatan masyarakat yang sifatnya bisa mengumpulkan masa banyak.

Baca Juga: Gagal Ngunduh Mantu, Pesta Pernikahan di Purwokerto Dibubarkan Polisi, Para Tamu Disemprot Disinfektan

"Ya, ini kan bukan lagi permasalahan pencitraan atau bukan, tapi bagaimana caranya pemerintah turun langsung ikut andil menyelamatkan masyarakat.

Terjun semua ke lapangan, karena virus corona ini ancaman serius dan bukan main-main lagi," ungkap Budi.

Selama ini, lanjut Budi, pihaknya terus menyosialisasikan surat edaran yang telah dikeluarkan Wali Kota untuk mengantisipasi virus korona jenis baru (Covid-19).

Berbagai upaya dilakukan, mulai dari meniadakan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah diganti menjadi belajar di rumah, hingga mengimbau masyarakat untuk tetap berada di rumah.

Baca Juga: Wali Kota Bogor Positif Virus Corona Usai Kunjungan Kerja ke Turki, Istrinya Curhat Pilu di Instagram

Menurut dia, sampai sekarang masih ada warga yang berkumpul meski sudah ada imbauan untuk tak keluar rumah jika tak ada kepentingan mendesak.

"Ini demi keselamatan, hanya sementara waktu.

Kalau virus sudah berlalu, bisa normal kembali," tambah Budi.

Budi pun meyakini bahwa Covid-19 bisa disembuhkan dengan pelayanan kesehatan yang maksimal.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Virus Corona, Polisi Bubarkan Acara Hajatan di Purwokerto, Rombongan Tamu Disemprot Disinfektan

Baca Juga: Cegah Penyebaran Virus Corona, Polisi Bubarkan Acara Hajatan di Purwokerto, Rombongan Tamu Disemprot Disinfektan

Namun, ketika jumlah pasien positif terus bertambah, fasilitas kesehatan yang ada tak akan bisa melayani dengan maksimal.

Oleh sebab itu, dirinya meminta kepada warga untuk mematuhi surat edaran yang telah dikeluarkan.

"Jangan sampai kebijakan untuk melindungi masyarakat disikapi salah.

Anak yang belajar di rumah malah ke luar bermain-main, itu tidak boleh, termasuk kerumunan, kegiatan agama, ditiadakan dulu," kata dia.

Baca Juga: Kursi Meja Tamu Undangan Sudah Disusun Rapi dan Makanan Siap Disajikan, Akhirnya Hajatan Pernikahan Anak Pejabat Ditunda

Begitu pula kegiatan ibadah di Masjid Agung Kota Tasikmalaya yang sampai sekarang masih bisa dilakukan secara normal oleh masyarakat.

Namun, pemerintah bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) daerah setempat memberlakukan jarak interaksi satu sama lain.

"Kita di masjid agung terbuka untuk umum tidak ditutup.

Tapi, kita berlakukan jarak saat berinteraksi antarwarga yang hendak shalat berjemaah satu meter.

Ini statusnya sementara, nanti sudah normal perkembangannya kita biasakan lagi," tandas Budi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Wali Kota Tasikmalaya, Keliling Orasi karena Jengkel Warganya Sepelekan Corona"

Baca Juga: Gara-gara Virus Corona, Pasangan Selebriti yang Baru Nikah Tunda Resepsi, Bulan Madu Cukup di Rumah

Editor : Alfa

Sumber : Kompas.com