WIKEN.ID -Membawa botol air mineral saat bepergian merupakan kebiasaan setiap hari.
Dengan menggunakan membawa sendiri botol air mineral, setidaknya bisa mengurangi sampah.
Tetapi ada dari beberapa orang yang berpikir dua kali ketika hendak mengisi ulang botol air minum plastik.
Tentu saja, banyak dari kamu yang menganggapnya tidak berbahaya karena itu botol sendiri dan beberapa di antaranya juga ramah lingkungan.
Namun, anggapan itu selama salah.
Bahan kimia yang digunakan untuk memproduksi plastik polikarbonat, Bisphenol A (BPA) dapat larut ke dalam air minum dan menimbulkan bahaya.
Para peneliti mengaitkan BPA dengan sejumlah masalah kesehatan.
Termasuk penyakit endokrin tertentu yang memengaruhi kesuburan pria dan wanita, meningkatkan risiko kanker yang berkaitan dengan hormon tertentu seperti kanker payudara dan kanker prostat, serta ikatan dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS) pada wanita.
Baca Juga: Usai Mencekik Polisi, Pengemudi Mobil Agya di Borgol di Giring Polisi, Sempat Menolak dan Kabur
BPA juga bukan satu-satunya masalah pada air minum kemasan.
Sebuah studi di Frontiers in Chemistry menganalisa botol air dari berbagai produsen dan negara dan menemukan bahwa 93 persennya memiliki partikel kecil dari plastik, yang dikenal sebagai mikroplastik, yang larut ke dalam air kemasan.
Banyak produsen saat ini yang memilih produk-produk bebas BPA.
Beberapa menggantinya dengan BPS atau BPF.
Tetapi menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Perspektif Kesehatan Lingkungan pada 2015, keduanya mungkin masih mengganggu sel.
Penelitian ini juga menjelaskan mengapa plastik adalah salah satu benda yang sebaiknya tidak pernah dimasukkan ke dalam microwave.
Benda plastik dengan nomor daur ulang 3 dan 7 dapat mengandung BPA, BPS atau BPF.
Botol plastik yang dapat digunakan kembali juga tidak lebih baik.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Treadmill Reviews, para peneliti menguji berbagai jenis botol air yang dapat digunakan kembali yang digunakan oleh atlet selama seminggu.
Mereka menemukan bahwa jumlah bakteri bisa mencapai lebih dari rata-rata 313.499 unit pembentuk koloni per sentimeter persegi, tergantung pada jenis botolnya.
Itu adalah jumlah bakteri yang lebih banyak daripada kursi toilet pada umumnya.
Ditambah lagi, 60 persen dari kuman itu mampu menimbulkan penyakit.
Jadi, ketika kamu menggunakan botol minum plastik kemasan, ingatlah kembali untuk tidak menggunakannya dua kali. (*)