WIKEN.ID -Seorang Netizen mengunggah video ke akun twitter miliknya.
Dalam video tersebut terlihat seorang pemuda yang sedang marah-marah melakukan protes.
Diduga ia menjadi korban penipuan oleh oknum di salah satu restoran cepat saji di Jakarta Pusat.
Dilansir Wiken.IDmelalui akun Twitter @jjprofileid pada hari selasa (4/2/2020), pemuda ini mengunggah videonya.
Baca Juga: Raisa Masuk Daftar Wanita tercantik di Dunia, Berubah Peringkat Dibanding Tahun 2017
Pemilik akun menuliskan aksi protes yang dilakukan oleh seorang pria kepada salah satu karyawan di restoran cepat saji McDonald's.
Aksi protes ini dilakukan karena ia tidak diberi struk pembelian dan uang kembalian.
Dalam unggahan tersebut, karyawan tersebut beralasan tidak memberi struk lantaran komputer sedang tidak aktif.
Kejadian ini terjadi di STC Senayan pukul 03.00 WIB.
"Penipuan di @McDonalds_ID STC Senayan. Jika kita pesen mcd drive thru setelah itu kita ga di kasi struk dia bilang komputer sedang tidak aktif karena sudah pagi. Sejak kapan seperti itu? Kecurigaan mulai timbul dan ini yang terjadi ..."tulis @jjprofileid dalam akun Twitternya.
Dalam tulisannya, @jjprofileid juga bercerita kalau ia dan teman-temannya saat itu memesan 2 chicken burger dan 2 air putih.
Kemudian pelayan McDonald's tersebut mengatakan bahwa total biaya dari seluruh pesanannya itu adalah Rp100rb.
Pada awalnya ia dan temannya tidak merasa curiga.
Namun kemudian ia melihat uangnya dimasukkan ke kantong celana karyawan tersebut.
Hingga kini unggahan video berdurasi 1 menit 11 detik itu telah di retweet sebanyak lebih dari 36.700 kali, dan telah disukai sebanyak 54.200 oleh pengguna twitter lainnya.
Dilansir Wiken.ID dari laman Kompas.com, Associate Doctor of Communication McDonald's Indonesia, Sutji Lantyka membenarkan kejadian tersebut berada di STC Senayan,Jakarta Selatan.
"Betul terjadi di STC Senayan. Teknis kasir dan komputer yang off (tidak 24 jam) itu tidak benar. Di restoran kami yang buka 24 jam, tentunya sistem juga jalan 24 jam, tidak ada komputer yang offline,"ujar Sutji saat di konfirmasi Kompas.com, Rabu (5/2/2020).
"Kami menyesalkan kejadian ini dan ini merupakan masukan yang sangat berharga bagi kami untuk semakin memperketat pengawasan terhadap semua staf McDonald's agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada konsumen," lanjut Sutji.
Pihak McDonald's Indonesia juga telah mengecek rekaman CCTV dan sudah menghubungi customer yang bersangkutan untuk dimintai keterangan.
Sutji juga menjelaskan, bahwa pihaknya tidak akan menoleransi semua kecurangan dalam bentuk apapun.
Jika terbukti, maka McDonald's Indonesia akan memberikan sanksi sesuai peraturan perusahaan. (*)