Bikin Menangis, Kalimat di Surat yang DItulis 1 Tahun oleh Siswi SMP Sebelum Meningggal dan Ditemukan di Got Saluran Dengan Seragam Pramuka

Rabu, 05 Februari 2020 | 11:30
KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA

Delis Sulistina (13) siswi SMPN 6 Tasikmalaya ditemukan di gorong-gorong sekolahnya, Senin (27/1/2020).

WIKEN.ID - Kasus pembunuhan kembali terjadi dan korbannya adalah seorag gadis berusia 13 tahun.

Kasus ini terkuak setelah warga Cilembang Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya, menemukan jasad wanita di dalam gorong-gorong yang ada di depan gerbang sekolahnya di SMP 6 Tasikmalaya, Senin (27/1/2020) sore.

Saat ditemukan, jasad wanita itu masih lengkap berseragam lengkap pakaian Pramuka berkerudung.

Di samping jasadnya juga terdapat tas sekolah berisi identitasnya serta buku-buku sekolah.

Baca Juga: Usai 5 Hari Jasadnya Ditemukan di Bawah Lantai Musala, Terkuak Pelaku Pembunuhan, Dibunuh Dengan Cara Keji Bersama Ibunya

Tim Unit Identifikasi atau Inafis Polres Tasikmalaya Kota berhasil mengevakuasi jenazah yang tersembunyi tersebut dengan cara membongkar tembok beton saluran drainase tersebut.

Di dalam buku-buku di tas berwarna pink dekat mayat tersebut tertera nama korban adalah Delis Sulistina, salah satu siswi Kelas VII D SMPN 6 Tasikmalaya.

Korban diyakini sebagai korban kejahatan.

Hal ini disampaikan oleh Eman Sungkawa, seorang Kriminolog Ahli Pidana Universitas Negeri Siliwangi Kota Tasikmalaya yang dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Derita Ibu 4 Anak yang Mengidap Kanker, Suaminya Kabur Jadi Buronan Polisi karena Terlibat Pembunuhan, Anak Pertama Jadi Tulang Punggung

Sesuai dengan analisa kejadian dan informasi yang berkembang kasus ini cenderung aksi pembunuhan seseorang baik secara tak berencana atau direncanakan.

Ternyata, korban Delis Sulistina sempat menulis catatan berisi curahan hatinya (cuhat).

Surat itu ditulis saat lulus dari bangku Sekolah Dasar (SD) atau setahun sebelum gadis itu ditemukan tewas di gorong-gorong sekolahnya.

Dalam surat itu, korban menulis alasannya meneruskan jenjang pendidikan ke SMP Negeri 6 Tasikmalaya.

Ia tidak ingin merepotkan orangtuanya.

Baca Juga: Selama 50 Tahun Akhirnya Rumah Bekas Pembunuhan Ini Berhasil Terjual, Harganya Tak Masuk Akal!

"Setelah keluar dari SDN 2 Lewo, saya akan meneruskan ke SMP 6 Negeri bila diterima, Mengapa Saya akan meneruskan ke SMP 6 Negeri Kerena jaraknya dekat dari rumah dan tidak perlu buang-buang uang untuk biaya ongkos angkutan umum. Dan tidak perlu diberi uang yang banyak oleh orang tua cukup uang saku saja," tulis korban.Delis Sulistina juga nenuliskan ambisinya jika diterima di SMP 6 Tasikmalaya.

"Di SMP 6 Negeri saya akan belajar dengan tekun agar tercapai cita-cita saya saat besar nanti. Bila Bu Guru memberi tugas di rumah saya akan mengerjakannya dengan senang hati agar mendapatkan ilmu yang bermanfaat," tulisanya.

Ada beberapa kalimat di surat itu yang menggambarkan bagaimana korban ingin punya banyak teman,

Baca Juga: Fakta Pupung Sadili, Korban Pembunuhan Berencana oleh Algojo yang Disewa Istri Keduanya

"Saya memilih ke SMP 6 Negeri karena saya ingin mendapatkan banyak ilmu pengetahuan dan ingin mendapatkan banyak teman-teman," tulisnya.

Namun kenyataannya, belum ada setahun bersekolah, korban diduga menjadi korban bully di sekolahnya. Ia menjadi murung sepekan sebelum ditemukan tewas.Kondisi ini dikemukakan oleh seorang kerabat Delis bernama Ade Munir (56).

"Kata ibu korban, korban sering di-bully di sekolah. Dikatai bau lontong karena ibunya berdagang lontong," kata Ade.

Baca Juga: Diakui sebagai Anak yang Bunuh Saudara Tiri, Kini Terungkap Hubungan Kelvin dengan Aulia Kesuma, Otak Pembunuhan Suami dan Anak

Selain itu, korban juga menuliskan cita-citanya,

Delis Sulistina memiliki impian untuk menjadi seorang polisi wanita (polwan).

Ia pun memberi judul 'Cita-Citaku' pada catatan yang ditulisnya.

Delis Sulistina mengaku, bercita-cita menjadi seorang polwan lantaran ingin membasmi kejahatan.

"Bila besar nanti saya ingin menjadi Polwan. Mengapa saya ingin menjadi Polwan karena saya ingin memberantas kejahatan dan kejahatan akan berkurang. Di SMP 6 Negeri saya akan belajar dengan tekun agar tercapai cita-cita saya saat besar nanti dan bila di kelas saya akan mendengarkan bila ibu guru menerangkan," tulis Delis Sulistina di bebeapa penggalan surat itu. (*)Baca Juga: Mirip Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Istri Menyewa Pembunuh Bayaran untuk Habisi Suaminya Sendiri, Disantet Tidak Mempan

Editor : Alfa