WIKEN.ID-Ketika makan pecel lele atau ayam geprek, kita biasanya ingin tambah kol goreng.
Kol goreng sebelumnya adalah lalapan sayur pelengkap pecel lele ataupun ayam geprek.
Namun, seiring waktu banyak orang yang suka kol yang digoreng bukan dilalap.
Kol goreng rasanya memang nikmat, seperti memakan bakwan kata sebagian orang.
Namun, ternyata kol goreng punya dampak buruk untuk kesehatan.
Baca Juga: Bad Boys For Life: Kembalinya Dua Karakter Hebat dan Kocak, Siap Dibikin Ngakak!
Jika terlalu sering mengkonsumsinya, bisa menyebabkan berbagai penyakit, lo.
Apa saja bahaya terlalu banyak makan kol goreng, ya?
- Merusak Kandungan Nutrisi
Kol sangat kaya akan nutrisi, seperti protein, lemak, dan karbohidrat.
Sayuran ini juga kaya akan serat, vitamin C, K, dan B kompleks, serta mineral seperti kalsium, fosfor, dan mangan.
Namun, jika kol dimakan dengan cara digoreng maka akan merusak nutrisi yang ada dalam kol.
Lebih baik makan kol dengan cara direbus, kukus dan tumis cara tersebut adalah cara yang baik untuk mejaga nutrisi kol.
- Menambah Jumlah Kalori
Setengan bonggol kol mentah seberat 100 gram bahkan hanya mengandung 22 kalori.
Ini karena hampir seluruh bobot kol adalah air, hal itu yang menyebabkan kol menjadi jenis sayuran rendah kalori.
Namun, jika digorong apakah akan tetap sama?
Sayangnya kalori kol goreng lebih tinggi karena adanya kaloriekstra dari mintak.
Saat digoreng, kol juga menyerap banyak minyak. Perhatikan saja minyak yang menempel pada piring ketika menyajikan kol goreng.
Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung dan StrokeWalaupun enak, kol goreng ternayata bukan makanan yang baik untuk jantung.
Saat dipanaskan melampaui titik asapnya, struktur kimia minyak akan berubah.
Terlebih jika menggorengnya dengan minyak yang dipakai secara berulang.
Minyak yang sama juga dapat mengubah minyak menjadi lemak trans.
Lemak trans adalah lemak jahat yang bisa meningkatkan kolesterol jahat dan memicu pembentukan plak pada pembuluh darah.
Meningkatkan Risiko Kanker
Kol memiliki senyawa antikanker yang disebut sulphoraphane.
Sulphoraphane bekerja dengan menghambat enzim histone deacetylase.
Enzim ini berperan dalam perkembangan berbagai jenis kanker, termasuk kanker kulit, pankreas, dan prostat.
Sayangnya, proses pengolahan kol goreng justru menyebabkan pembentukan senyawa acrylamide yang bersifat karsinogenik (memicu kanker).
Acrylamide memiliki peran dalam perkembangan kanker rahim, ovarium, paru-paru, ginjal, dan kerongkongan.(*)
Artikel ini pernah tayang di Grid Kids, dengan judul: Kol Goreng memang Enak, Tapi Bisa Sebabkan Penyakit Jantung dan Memicu Kanker