WIKEN.ID - Masih ingat si dukun Cilik Ponari yang pada 2009 silam viral karena batu ajaibnya?
Dukun cilik Ponari (10) asal Dusun Kedungsari, Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh, Jombang, yang sejak 17 Januari 2009.
Kabar mengenai kesaktian batu milik Ponari tersebut kemudian menyebar ke seluruh penjuru dan membuat masyarakat berbondong-bondong datang guna meminta pengobatan.
Puluhan ribu sudah orang menyesaki Dusun Kedungsari, tempat tinggal Ponari.
Mereka berdesakan, bahkan sampai ada yang meninggal, demi mencecap penyembuhan dari batu yang dicelupkan ke air.
Ponari tak memiliki bekal kemampuan medis modern atau pengobatan tradisional, terlebih saat itu ia masih duduk di bangku kelas III SD.
Ponari mengungkapkan, batu itu ditemukan secara tidak sengaja, saat hujan deras mengguyur desanya.
Keanehan kembali terjadi ketika Ponari tiba-tiba datang ke rumah tetangganya yang sedang sakit.
Ia lalu mencelupkan batu tersebut ke air dan diminum oleh tetangga tersebut.
Seketika itu juga penyakit tetangga Ponari sembuh.
Kabar tersebut langsung menjalar ke seluruh daerah hingga akhirnya banyak warga yang berbondong-bondong datang ke rumah Ponari untuk berobat.
Selang beberapa bulan kemudian, Ponari membuka praktek pengobatan dan mematok kontribusi tiket bagi pasien sebesar Rp 5.000.
Praktik pengobatannya dibanjiri ribuan pengunjung ikut memberi manfaat bagi warga desa dan sekitarnya.
Setelah secara ekonomi keluarga Ponari naik drastis.
Namun, dukun cilik bernama lengkap Muhammad Ponari Rahmatullah justru enggan ke sekolah saat itu hingga akhirnya tidak mengikuti ujian nasional.
Ponari pun akhirnya harus ikut program paket A
Pada tahun 2015, Ponari ikut ujian di program paket A dan berhasil lulus.
Setelah itu Ponari melanjutkan lagi ke sekolah Tsanawiyah (sekolah Islam setingkat SMP).
Keluarga menyebut hasil dari pengobatan Ponari sempat terkumpul uang Rp 1 miliar lebih.
Dengan uang sebanyak itu, Ponari mampu membangun rumah yang sangat layak, membeli dua bidang sawah seluas 2 hektar, sepeda motor, dan perabotan rumah tangga.
Namun demikian, uang tersebut perlahan-lahan habis.
Kondisi ekonomi keluarganya pun kembali seperti semula.
Bahkan, untuk melahirkan putra ke duanya ibu Ponari mengalami kesulitan keuangan.
Praktik pengobatan Ponari juga sempat ditutup karena ada pasien yang meninggal saat akan berobat.
Meninggalnya pasien Ponari diduga karena kelelahan.
Seiring berjalannya waktu, nama Ponari pun menghilang dari pemberitaan.
Rupanya si dukun cilik itu kini telah beranjak remaja.
Ia pun pernah bekerja di sebuah pabrik makanan.
Di pabrik inilah Ponari bertemu dengan calon istrinya.
Mukaromah (39), ibu dari Ponari, yang tinggal di rumahnya, di Dusun Kedungsari, Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh, Jombang, Jumat (17/1/2020), membenarkan bahwa putranya akan menikahi pacarnya.
Gadis yang dipinang Ponari pada pada Sabtu (11/1/2020), yakni Aminatus Zuroh (22), seorang karyawati pabrik makanan ringan di Kabupaten Jombang.
"Foto-foto lamarannya banyak ditaruh (diposting) di Facebook," kata Mukaromah.
Menurut Mukaromah, anak dan calon menantunya saling kenal saat keduanya sama-sama bekerja di pabrik makanan ringan.
Tahun lalu, ungkap dia, Ponari bekerja sebagai buruh di pabrik tersebut sebelum akhirnya memilih keluar dan bekerja di tempat lain.
"Sekarang anaknya masih keliling, kerja (menjadi) sales," ujar Mukaromah. (*)