Usai Aksi Viral Bocah Tutup Pintu Perlintasan Kereta Api Sendirian, Ternyata Terungkap Fakta Sebenarnya

Rabu, 04 Desember 2019 | 14:00
TRIBUNSOLO.COM/EKA FITRIANI

Ilustrasi perlintasan kereta api tanpa pintu di kawasan Nusukan, Banjarsari, Solo.

WIKEN.ID - Sebuah aksi seorang bocah yang terekam dalam sebuah foto menjadi viral.

Dalam foto tersebut terlihat seorang anak kecil berbaju coklat muda dan bercelana pendek sedang menutup perlintasan kereta api dengan tali rafia.

Ia sengaja menutup perlintasan itu supaya kendaraan tidak lewat.

Foto yang akhirnya viral di media sosial ini diunggah oleh pemilik akun Facebook Tri Joko Raharjo.

Hingga hari ini, Rabu (29/11/2019) unggahan foto tersebut sudah disukai sebanyak 4,7 ribu kali dan dikomentari sebanyak 270 kali.

Baca Juga: Dalam 2 Pekan, Dua Orang Meninggal Dunia Disambar Petir Saat Berada di Sawah, Ada yang Sedang Main HP

Dalam unggahan tersebut, Tri Joko Raharjo menuliskan, "Palang kereta api kebumen yang jadi palang penutup anak anak pakai tali rafia..."

Dikutip dari Kompas.com, pihak PT KAI yang diwakilkan oleh Vice President (VP) Public Relations PT KAI Edy Kuswoyo membenarkan ada peristiwa perlintasan kereta api ditutup dengan tali rafia.

Menurut Vice President (VP) Public Relations PT KAI Edy Kuswoyo, lokasi kejadian berada di di perlintasan tidak resmi atau tanpa palang pintu perlintasan di KM 452+8 antara stasiun Kebumen - Wonosari.

"Betul, ada anak kecil yang iseng bermain tali di lokasi pelintasan tidak resmi dan tanpa palang pintu tersebut," katanya yang dikutip Kompas.com.

Baca Juga: Bukan Karena Ada Kecelakaan atau Banyak Kendaraan, Lalu Lintas di Jalanan Ini Tersendat Karena Ada Gajah Tidur Siang

Namun imbuhnya, ketika tim sedang mendatangi lokasi untuk mengecek, anak kecil tersebut sudah tidak ada.

Tim PT KAI hanya menemukan tali rafia yang diikat ke pohon.

Pihaknya pun menyayangkan kegiatan anak kecil yang menutup perlintasan hanya dengan tali rafia tersebut.

Pasalnya selain membahayakan keselamatan yang bersangkutan, juga berbahaya untuk pengendara kendaraan yang melintas dan perjalanan kereta api.

Baca Juga: Lakukan Percobaan Sains Agar Gurunya Bisa Membuatnya Lulus Ujian, Siswa Ini Malah Alami Kecelakaan Mengerikan, Lengan dan Kakinya Terbakar

"Frekuensi perjalanan kereta api yang melintas di lokasi tersebut cukup tinggi. Per hari ada sekitar 100 perjalanan kereta api yang melintas," imbuhnya.

Lebih lanjut, pihaknya akan bekerja sama dengan Ditjen Perkeretaapian, Pemda, Camat, Lurah, Dishub, Polsek, Koramil serta aparat kewilayahan setempat untuk dilakukan pematokan dan penutupan perlintasan tidak resmi tersebut.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar mematuhi rambu-rambu perlintasan, berhati-hati sewaktu melintasi perlintasan dan tidak menerobos pintu perlintasan yang sudah ditutup, apapun alasannya.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya juga meminta pengguna kendaraan roda empat agar mematikan audio dan video, serta membuka pintu kaca agar bisa terdengar suara suling lokomotif.

Baca Juga: Alami Kecelakaan Tragis, Pria Ini Nikahi Pacarnya yang Terbaring Koma Sebelum Donorkan 12 Organ Dalamnya

Facebook/Tri Joko Raharjo
Facebook/Tri Joko Raharjo

Sebuah postingan yang memperlihatkan anak-anak tengah menutup palang perlintasan kereta api dengan tali rafiah.

"Hindari juga menggunakan ponsel atau headset saat berkendara, apalagi saat melintas di perlintasan," katanya lagi.

Perlintasan kereta api tanpa pintu rawan terjadi kecelakaan.

Akhir bulan November 2019 yang lalu, seorang pengendara motor tewas usai tertabrak KA Joglosemarkerto di perlintasan rel tanpa palang, Desa Tegalwangi, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal.

Korban yang tewas tertabrak itu bernama Mita (37), warga Desa Tegalwangi RT 16 RW 05.

Mita meninggal dunia, tepat berada di belakang Makodim 0712/Tegal saat hendak melintasi rel tanpa palang, Jumat (29/11/2019) pukul 08.30 WIB.

Baca Juga: Kondisi Korban Kecelakaan Maut Tol Cipularang, Warga Korea Selatan yang Berusia 60 Tahun

Saat hendak melintas rel dengan motornya berplat G 6454 NF itu, tiba-tiba Mita tersambar KA Joglosemarkerto yang sedang melaju ke arah selatan.

Seketika, korban terpental jauh dan meninggal dunia di lokasi kejadian.

"Motor yang dikendarainya pun hancur lebur. Korban tidak tahu akan ada kereta lewat sepertinya. Sebab, di sana tak ada palang," jelas Kapolsek Talang Iptu Subur Suharto yang dikutip dari Tribunjateng.com.

Usai kejadian, korban tewas pun langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum DKT Pagongan yang berada tepat di belakang Kodim 0712/Tegal. (*)Baca Juga: Pemiliknya Meninggal Karena Kecelakaan, Kuda Ini Tak Kuasa Menahan Kesedihan dan Lakukan Hal Mengharukan Pada Peti Mati Sahabatnya Itu

Editor : Alfa