WIKEN.ID - Kekerasan dalam lingkup sekolah kembali terjadi.
Kini, korbannya adalah siswa SMP yang kerap menjadi korban pemerasan hingga pemukulan oleh teman sekolahnya.
Kali ini korbannya adalah siswa SMPN 38 Pekanbaru, Riau yang berinisial FA.
Ia menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh dua orang teman sekelasnya.
Menurut keterangan paman korban, Muchtar (43), keponakannya selama sekolah ternyata sudah sering dibully dan diancam hingga diperas.
"Dia (korban) sudah sekitar lima bulan sekolah disitu (SMPN 38). Selama dia disitu, uang jajannya dirampas dan diancam supaya tidak ngadu ke orangtuanya," kata Muchtar yang dikutip dari Kompas.com.
Bahkan, kata dia, setelah keponakannya mengalami ancaman dan hingga mengalami patah hidung, Selasa (5/11/2019) siang, pelaku juga mengancam korban supaya tidak mengadu kepada orangtuanya.
Kedua pelaku meminta korban agar mengaku terluka akibat terjatuh.
"Awalnya dia emang ngaku hidungnya berdarah karena jatuh. Tidak ngaku kalau dia habis dipukul. Mungkin dia takut, karena (pelaku) lebih besar badannya dan tua dari dia," ujar Muchtar.
Namun, sambung dia, setelah diajak cerita dan dibujuk oleh tantenya, barulah korban mengaku dipukul temannya dengan kayu.
Korban mengaku dibully dua orang teman sekelasnya.
Akibatnya, korban mengalami patah hidung.
Sementara itu, Muchtar mengaku mendapat kabar bahwa keponakannya dibully pada saat jam pelajaran berlangsung.
Saat itu ada guru yang sedang mengajar.
Sayangnya, guru yang mengajar tidak merespon dan membiarkan kejadian itu terjadi.
"Katanya saat itu ada gurunya di depan mengajar. Tapi kenapa dibiarkan ribut. Kalau kita dulu ribut aja dikit langsung kena lempar sama penghapus. Tapi kan ini sudah ribut tapi kenapa tidak dilerai. Dan kataya guru itu tidak mau disalahkan," sebut Muchtar yang dikutip dari kompas.com.Bahkan, tambah dia, pihak sekolah mengaku antara korban dan pelaku hanya sebatas bergurau.
Baca Juga: Lawan Victim Blaming, Pameran Ini Pajang Pakaian Korban Ketika Alami Kekerasan Seksual
"Apa iya bergurau sampai patah hidung gitu. Kita lihat saja nanti di pembuktian dalam proses hukumnya," terang Muchtar.
Kasus ini, kata Muchtar, sudah diserahkan ke pihak kepolisian. Laporan dibuat ke Polresta Pekanbaru.
"Hari Kamis (7/11/2019) dilaporkan sama ibunya (Lala Ila Mila) ke Polresta Pekanbaru. Kita harap kasus ini ditindaklanjuti, supaya tidak terulang lagi," kata Muchtar.
Dia menambahkan, keponakannya saat ini masih dirawat disalah satu rumah sakit swasta di Pekanbaru.
"Masih proses penyembuhan setelah jalani operasi hidungnya," sebutnya.
Kisah kekerasan yang dialami seorang siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Pekanbaru, Riau menjadi viral setelah kisahnya disebarkan di akun sosial media. (*)