Usai Videonya Viral, Ahli Fisika Menguak Penyebab Mengapa Ibu Muda Ini Bisa Menggoreng Kerupuk Tanpa Kompor

Kamis, 31 Oktober 2019 | 19:50
IG : bekasi_24_jam

Instagram.com/@bekasi_24_jam Ibu muda di Bekasi manfaatkan panasnya suhu udara untuk menggoreng kerupuk.

WIKEN.ID - Suhu panas yang melanda beberapa daerah di Indonesia tak sedikit membuat warga bertanya penyebab suhu panas udara yang mencapai di ata 35 derajat Celcius di beberapa wilayah.

Menurut Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Miming Saepudin MSi menjelaskan bahwa suhu panas yang terjadi dikarenakan beberapa faktor.

Salah faktor adalah posisi matahari yang sedang berada di wilayah Indonesia, saat ini sangat signifikan kulminasinya.

Bahkan saking suhu panas menyengat membuat salah warga bereksperimen membuktikan hawa panas yang melanda beberapa wilayah Indonesia.

Baca Juga: Viral Video Youtuber Siksa Anjing di Depan Kamera, Akhirnya Terkuak Ini Dia Identitasnya!

Lastri adalah wanita asal Babelan, Kabupaten Bekasi, yang membuat video saat ia menggoreng kerupuk di atas aspal.

Dalam video yang viral tersebut, wanita itu duduk bersila dengan wajan alumunium yang berisi minyak di depannya.

Lastri menggoreng kerupuk menggunakan tenaga surya.

Dalam video tersebut diketahui Lastri menaruh wajan sejak sekitar pukul 09.00 WIB.

Baca Juga: Video Viral, Gadis Muda Disiksa Warga yang Disuruh Kades, Dituduh Curi Perhiasan Emas Hingga Trauma

Oleh karena cuaca yang terlalu terik, Lastri baru mulai menggoreng sekitar pukul 15.00 WIB.

Video tersebut mengundang beragam komentar netizen.

Kepala Pusat Penelitian Fisika LIPI, Dr Rike Yudianti pun akhirnya buka suara.

Ia mengatakan bahwa “keisengan” tersebut rupanya masuk akal.

“Saya melihat hal itu mungkin saja terjadi. Ini seperti mengkonversi energi matahari,” tutur Rike yang dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Beredar Video Viral yang Menguak Kalimat Terakhir Sebelum Sang Guru Hembuskan Nafas Terakhir, Dianiaya oleh Muridnya Sendiri di Halaman Sekolah

Ahli LIPI ini menjelaskan bahwa kunci dari aktivitas menggoreng kerupuk tersebut adalah wajan yang ditaruh di aspal dalam waktu lama.

“Dia (Lastri) pakai wajan alumunium, dan itu adalah jenis logam penghantar panas yang baik setelah tembaga. Kuncinya di sini adalah wajan tersebut ditaruh di aspal, di bawah matahari, dalam jangka waktu yang lama yaitu dari jam 9 sampai jam 3,” paparnya.

Logam alumunium di sini, lanjut Rike, merupakan penghantar panas yang baik.

Saat dituangkan minyak goreng, panas terkonduksi dengan baik pada minyak goreng.

Baca Juga: Foto Viral, Pria Pelaku Pelecehan Seksual Umbar Alat Vital di Angkot, Sopir Diduga Satu Komplotan

“Walaupun idealnya suhu untuk menggoreng di atas 100 derajat Celcius, dengan panas yang terus-menerus terpapar, mungkin saja hal itu (menggoreng kerupuk) terjadi karena pemanasan logamnya cukup lama,” tambahnya.

Rike mengibaratkan, wajan yang terus-menerus terpapar sinar matahari sama saja dengan wajan yang terus-menerus ditempa api kecil.

“Meski waktunya lama tapi lama-kelamaan akan panas juga toh?” tuturnya.

Baca Juga: Video Viral, Hewan Ini Bisa Berubah Warna Kulitnya dan Diduga Bisa Bermimpi, Ternyata Ini Faktanya

Selain kerupuk, Rike juga berkomentar soal warga yang menggoreng ikan menggunakan tenaga surya di Indramayu.

Menurutnya, makanan apapun bisa saja digoreng asalkan panas bisa terhantar dengan baik.

“Sebenarnya ini sama dengan mengkonversi energi matahari. Memang energi matahari itu kan bisa kita gunakan. Hanya banyak orang lebih memilih efisiensi. Dalam hal memasak, efisiensi itu berupa kompor,” ujarnya. (*)Baca Juga: Masih Ditonton Walau Sudah Pensiun 10 Tahun Silam, Mantan Bintang Film Panas yang Dulu Bergelimang Harta Ini Kini Tinggal di Gorong-gorong

Editor : Alfa