Usai Jalani Operasi dan Tak Sadarkan Diri di RSPAD Gatot Subroto, Inilah Kondisi Wiranto Terkini yang Ditusuk Pria Berkaos Hitam

Jumat, 11 Oktober 2019 | 18:40
Istimewa

Detik-detik sebelum Menkopolhukam Wiranto ditikam di Pandeglang, Banten.

WIKEN.ID - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto ditusuk di dekat pintu gerbang Lapangan Alun-alun Menes, Desa Purwaraja, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019).

Pelaku ynag berjumlah dua orang yang terdiri dari pelaku laki-laki dengan inisial SA alias Abu Rara dan pelaku wanita berinisial FA.

Keduanya diduga terpapar radikalisme ISIS dan tengah mendalami kaitannya dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Kombes (Pol) Dedi Prasetyo menjelaskan, dua pelaku awalnya berpura-pura hendak menyalami Wiranto.

Baca Juga: Mengaku Sudah Hijrah, Elly Sugigi Terpaksa Lepas Hijabnya Karena Harus Lakukan Ini 'Tapi Jangan Dikatain'

Saat turun dari mobil, Wiranto langsung ditusuk dari sisi samping dengan menggunakan alat tusuk seperti pisau.

Wiranto pun jatuh, nyaris tersungkur sambil memegang perut bagian bawah.

Setelah itu, Wiranto langsung dibawa ke Jakarta dengan Helikopter menuju RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

Saat dibawa ke RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, kondisi Wiranto masih sadar hingga akhirnya harus dioperasi karena lukanya yang parah.

Baca Juga: Pernah Digugat Anak Kandung Sampai Miliran Rupiah, Nenek 87 Tahun Bernasib Malang Ini Kini Malah Dilaporkan Menantunya

Menurut Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, operasi yang dijalani Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, selesai hingga malam hari dan membutuhkan waktu 3 jam.

Tim dokter Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto berhasil mengobati luka tusuk pada bagian bawah perut Wiranto.

"Tadi saya berbicara langsung dengan dokter Terawan, yang menangani secara langsung proses operasi yang berjalan tiga jam. Alhamdulillah proses operasi berjalan dengan baik," ujar Pramono di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2019).

Sesudah operasi, kondisi Wiranto belum sadar lantaran baru selesai operasi selama tiga jam.

Baca Juga: Sempat Kehilangan Cucu Karena Terpeleset Kolam, Wiranto Ternyata Juga Pernah Ditinggal Anak Kesayangan yang Sedang Dalami Ilmu Agama, 'Saya Tidak Tahu Anak Saya Meninggal Dunia'

Wiranto pun langsung dirawat di ruang intensive care unit (ICU) Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta.

Menurut orang yang menjenguk, Saleh Husin yang merupakan Mantan Menteri Perindustrian periode 2014-2016, kondisi Wiranto masih sangat lemah.

Wiranto hanya bisa merespons dengan suara lirih.

"Kami masuk dan melihat kondisi Pak Wiranto yang lagi terbaring lemas dan kami ajak bicara tetapi bicara beliau masih sangat pelan, mungkin masih kesakitan," ujar Saleh. Saleh tiba di RSPAD Gatot Subroto pada pukul 09.30. Sebelum masuk ke ruang perawatan, Saleh bercerita dia sempat berbincang dengan dokter jaga.

Baca Juga: Usai Ditusuk oleh Pria Berkaos Hitam, Inilah Kondisi Wiranto Setelah Dibawa Pulang ke Jakarta

Sementara itu, menurut Tenaga Ahli Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, Agus Zaini mengatakan, usus halus mantan Panglima ABRI itu dipotong sepanjang 40 centimeter karena terluka.

"Setibanya di RSPAD, langsung ditangani secara intensif dan dokter memutuskan untuk mengambil tindakan operasi di bagian perut lantaran akibat tusukan ditemukan luka di bagian usus halus, sehingga usus halusnya mesti dipotong sepanjang 40 cm," ungkap Agus melalui keterangan tertulis, Jumat (11/10/2019).

Ia menambahkan, saat ini kondisi Wiranto terus membaik.

Meski demikian, Wiranto masih harus menjalani perawatan intensif.

"Alhamdulillah, pasca operasi kondisi Wiranto membaik, meski tetap harus menjalani perawatan. Ia percaya, bahwa Tuhan sebaik-baiknya tempat bersandar. Semoga Allah SWT tetap mencurahkan kasih sayang-Nya," lanjut dia. (*)

Baca Juga: Dua Pelaku Penusuk Wiranto Bukan Warga Pandeglang, Salah Satunya Pernah Menikah 2 Kali

Editor : Alfa