Hampir Punah Karena Perkebunan Kelapa Sawit, Primata Ini Berhasil Lahirkan Bayi yang Jadi Harapan Baru

Senin, 14 Oktober 2019 | 17:00
Lion Country Safari / Fox

Lion Country Safari, Florida kedatangan penghuni baru. Seekor bayi siamang yang langka lahir 19 September lalu.

WIKEN.ID - Sebuahtaman safari di Florida, Lion Country Safari, kedatangan penghuni baru.

Seekor bayi kera yang hampir punah dilahirkan pada 19 September lalu.

Bayi kera tersebut lahir dari seekor kera betina bernama Tina yang terancam punah.

Sedangkan sang ayah merupakan primata berusia 11 tahun bernama Onyx.

Diketahui bahwa kera tersebut merupakan owa siamang yang merupakan owa besar yang sering dijumpai di Sumatera.

Baca Juga: Para Monyet yang Jadi Astronot Untuk Dikirim ke Luar Angkasa, Begini Kisah dan Nasib Tragisnya Ketika Sampai di Antariksa

Owa Siamang merupakan bagian dari program konservasi yang disponsori oleh Association of Zoos & Aquariums.

The Palm Beach Post mengabarkan petugas kebun binatang belum mengetahui jenis kelamin dari bayi kera tersebut.

Namun, mereka sudah merencanakan akan memberikan nama Paul atau Paula.

Nantinya bayi kera itu akan tinggal bersama saudara perempuan Obsidian di pantai rahasia di habitat Danau Shanalee.

Lion Country Safari / Fox

Lion Country Safari, Florida kedatangan penghuni baru. Seekor bayi siamang yang langka lahir 19 September lalu.

Menurut Kebun Binatang Nasional dan Institut Biologi Konservasi Smithsonian, jumlah spesies siamang telah berkurang 50% selama 40 tahun terakhir.

Penyebabnya tidak lain karena perburuan, perdagangan hewan, dan hilangnya habitat tempat mereka tinggal.

Lebih lanjut, Lion Country Safari melalui akun sosial media mereka, menuliskan kepunahan Siamang dipengaruhi oleh hilangnya habitat mereka akibat dari perkebunan kelapa sawit.

Pada tahun 2008, IUCN memperkirakan, siamang telah kehilangan 70-80 persen habitat utamanya di Indonesia, Malaysia, dan Thailand.

Baca Juga: Api Membakar Habis Habitat Satwa Liar, Dua Orangutan Ini Jadi Saksi Betapa Memilukannya Kebakaran Hutan, Bergelantungan di Pohon Terakhir

Itu bisa terlihat dari banyaknya produk dan makanan di negara sana yang menggunakan minyak sawit.

Walaupun owa siamang mulai punah, namun beberapa para konsevasionis, ilmuwan dan masyarakat secara global mengabaikan kabar ini.

Berbeda jauh dengan kera besar, harimau, gajah, dan badak bahkan ketika siamang mendapatkan bahaya yang sama besarnya dengan mamalia yang disebutkan di atas.

Padahal owa siamang masuk ke dalam satwa terancam punah oleh IUCN Red List.

Lion Country Safari / Fox

Lion Country Safari, Florida kedatangan penghuni baru. Seekor bayi siamang yang langka lahir 19 September lalu.

Beberapa ilmuan yang meneliti siamang hanya berfokus pada riset tentang hubungan perilaku siamang, lagu atau gerak, dan sedikit sekali yang membahas tentang ancaman dan stasus owa yang hampir punah.

Di Sumatera misalnya, para konservasionis dapat memberikan perkiraan dengan baik tentang jumlah populasi harimau, badak atau gajah, tetapi kurang mengetahui jumlah populasi siamang bahkan perkiraan kasarnya sekalipun.

Kabar baiknya, siamang dapat hidup di habitat yang berbeda dan cenderung mudah beradaptasi.

Namun, para saintis tidak percaya bahwa siamang akan dapat bertahan lama di habitat yang bukan tempat tinggalnya seperti, sawit atau kopi.

Baca Juga: Diperjualbelikan Secara Online dan Ilegal Seharga Ratusan Juta, Hewan Cheetah Ternyata Hanya Digunakan untuk Hal Ini oleh Miliarder Arab

Menurut sebuah laporan pada tahun 2009 tentang perdagangan owa di Sumatera, siamang jarang diperjualbelikan secara terbuka namun dapat di beli dengan mudah di pasar ilegal.

"Banyak orang dewasa terbunuh sehingga manusia dapat memiliki bayi sebagai hewan peliharaan, meskipun praktik ini ilegal," kata Smithsonian.

(Mega Khaerani)

Editor : Rebi

Baca Lainnya