WIKEN.ID - Seorang ibu menceritakan sedihnya saat anaknya yang berusia 4 tahun terinfeksi penyakit yang mematikan bernama sepsis.
Insiden ini seolah memperlihatkan jika penyakit sepsis bisa menyerang anak-anak.
Dengan kisah ini, ibu dari anak 4 tahun ini berharap bahwa lebih banyak orang akan menjadi sadar akan gejala penyakit berbahaya.
Dalam unggahan di Facebook pada tanggal 13 September 2019, Mummy Iris Ng berbagi bahwa semuanya awalnya putranya yang berusia 4 tahun, Jarrod.
Namun semuanya berubah saat Iris Ng mendapatkan telepon dari sekola taman kanak-kanak anaknya, (28/03/2019).
Saat itu, anaknya terlihat lesu dan demam ringan.
Orang tuanya pun dengan cepat meninggalkan pekerjaan dan menjemputnya di sekolah.
Tetapi pada saat dijemput, demam yang diderita anaknya telah hilang dan telah kembali bermain-main.
Bahkan pada hari berikutnya, Jarrod tidak menunjukkan tanda-tanda demam.
Meski demikian, orang tuanya tidak memperbolehkan anaknya sekolah.
Namun keadaan menjadi lebih buruk 2 hari setelahnya dan anaknya menderita demam lagi.
Kali ini ada ruam di wajah anak itu, yang menjadi putih ketika ditekan.
"Dokter di rumah memeriksa dan dia mengatakan itu adalah demam virus serta meminta kami untuk memberinya panadol dan nurofen," tulis Iris di Facebook.
Sekali lagi, pada hari berikutnya, Jarrod terlihat lebih baik dan demam serta ruamnya tampak lebih membaik.
Pada tanggal 1 April, Jarrod mengeluh bahwa kakinya sakit dan terlihat muncul ruam di kakinya sehingga orang tuanya membawanya ke dokter lain.
"Dia mengatakan hal yang sama, itu adalah demam virus sehingga panadol dan nurofen. Nyeri kaki bisa disebabkan oleh peradangan yang disebabkan oleh demam virus," kata Iris yang dikutip dari Asiaone.
Pada hari berikutnya, Jarrod tidak dapat menahan beban di kaki kanannya, dan dia masih mengalami demam dan ruam.
"Pada sore hari dia sangat kesakitan dan tidak nyaman sehingga dia meminta untuk membawanya ke rumah sakit sehingga dokter bisa menghilangkan rasa sakit serta menyembuhkan kakinya. Kami membawanya langsung ke UGD pukul 5 sore," tulis Iris.
Di rumah sakit, anak itu segera dipindahkan ke ruang isolasi karena kondisi kakinya yang ada ruam.
"Kami diberi Panadol dan antihistamin serta menunggu lebih dari 5 jam dalam isolasi meskipun ia mulai mengalami diare. Pada tahap ini suami meminta saya untuk pulang dan beristirahat sementara dia menunggu dengan Jarrod," ujarnya.
Menjelang malam, sekitar pukul 10.30 malam, kondisinya mulai memburuk.
Anaknya mulai muntah dan diare lebih parah.
Pada saat itu, para dokter menganalis bahwa Jarrod mengalami sepsis.
"Sepsis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh mulai mengirim bahan kimia penangkal infeksi ke seluruh tubuh. Bahan kimia ini menyebabkan peradangan dan mulai menyerang jaringan serta organ yang sehat. Tubuh Anda tidak lagi memerangi infeksi, itu berjuang sendiri, "kata Iris.
Menurut Iris, organ Jarrod segera mulai menutup, dan ginjalnya mulai gagal.
"Kami diberi tahu bahwa jantung Jarrod mulai gagal dan membutuhkan pembedahan untuk membuka dadanya serta memotong fungsi jantungnya menggunakan mesin ECMO. Mesin itu akan mengambil alih fungsi jantungnya dan memungkinkan mereka untuk menyaring racun dari darahnya."
"Kami beruntung dia memakai pada saat tepat waktu karena jantungnya berhenti tepat setelah operasi. Dokter tahu dia sakit kritis tetapi berjuang untuk menentukan apa yang menyebabkan kondisinya," ungkapnya.
"Kaki kanannya terus membengkak dan pada satu titik ukurannya 3 kali lipat. Dokter khawatir bahwa ini adalah sumber infeksi sehingga memutuskan untuk membukanya saat dia masih dalam dukungan hidup," kata Iris.
Kemudian muncul bahwa kaki adalah penyebab sekunder karena ada bakteri Grup A Strep (bakteri pemakan daging) yang telah masuk ke dalam aliran darah dan tulang.
Bakteri ini memotong suplai darah ke kaki yang mengakibatkan kerusakan otot dan jaringan.
Jarrod telah menghabiskan waktu hingga 24 hari berada di ICU.
Kulitnya mulai mengelupas dan ia kehilangan banyak rambut.
Dokter juga harus melakukan banyak operasi di kakinya itu karena luka terus terbuka.
Secara keseluruhan, Jarrod menghabiskan tiga bulan di rumah sakit dan tiga bulan di bawah perawatan rumah sakit di rumah.
Selain itu dia harus menjalani hampir 20 kali tindakan operasi.
"Dia memiliki otot dan jaringan mati yang diangkat dari kakinya dan harus belajar berjalan lagi," ungkap Iris.
Baca Juga: Sosok Istri Idaman, Sarwendah Justru Blak-blakan Ungkap Sakitnya Jadi Korban Perselingkuhan: Dilimain Malahan!Dengan obat-obatan, fisioterapi dan akupunktur, Jarrod sekarang hampir 100 persen normal.
Sebagai informasi, sepsis adalah kondisi medis serius di mana terjadi peradangan di seluruh tubuh yang disebabkan oleh infeksi dan dapat menyebabkan kematian pada pasiennya.
Sepsis atau septicaemia adalah penyakit yang mengancam kehidupan yang dapat terjadi ketika seluruh tubuh bereaksi terhadap infeksi.
Hal ini mengarah ke overdrive serius dari sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan serangkaian reaksi yang dapat menyebabkan peradangan luas dan pembekuan darah.
Septicaemia atau sepsis didefinisikan sebagai kehadiran banyak bakteri di dalam darah, yang membagi secara aktif.
Hal ini menyebabkan disfungsi pada organ tubuh serta bisa menyebabkan terganggunya sirkulasi darah (shock), depresi jantung, peningkatan fungsi tingkat dan kelainan atau organ metabolisme. (*)