Terpopuler, VIdeo Tradisi Malam Takbiran di Penjuru Daerah hingga Meninggalnya Donjuan Akibat HIV

Rabu, 05 Juni 2019 | 10:15
TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA

Gubernur Kalbar, Cornelis bersama Kapolda Kalbar, Brigjen Pol Musyafak dan sejumlah pejabat lainnya saat menyulut meriam pertama tanda dimulainya Festival Meriam Karbit 2016, di tepian Sungai Kapuas kawasan banjar serasan, Jl Tanjung Raya 2, Pontianak timur, Selasa (5/7/2016) malam.

WIKEN.ID - Berita populer di hari yang bertetpatan dengan hari raya Lebaran ini terkait berita video yang terjadi di Indonesia maupun di manca negara.

Salah satunya adalah video kemeriahan malam takbiran di beberapa daerah, salah satunya di Gorontalo.

Selain itu ada juga berita video kisah penderita HIV yang meninggal dunia.

Inilah rangkuman 3 berita terpopuler di WIKEN.ID.

Baca Juga: Video Pengemudi Toyota Fortuner Plat Dinas Polisi Ditangkap, Ternyata Ini Faktanya

1. Kemerihan malam takbiran di Gorontalo

Malam takbiran selalu diperingati oleh masyarakat menjelang hari Raya Idul Fitri salah satunya terlihat dari video ini.

Bukan dengan menyalakan petasan tetapi masyarakat yang terekam dalam video ini menyemarakan malam takbiran dengan tradisi yang khusus.

Video tradisi malam takbiran warga di Gorontalo ini, pun dianggap sebagai momen yang menandai berakhirnya Ramadan.

Nama tradisimalam takbirandi Gorontalo yang selalu dilakukan sejak abad ke-15 ini bernama Tumbilotohe.

Tahun 2019 ini, diperkirakan akan ada 1 juta lampu botol berbahan bakar minyak tanah dinyalakan oleh Pemerintah Kabupaten Boalemo guna memeriahkan tradisi Tumbilotohe di Pantai Bolihutuo, Kabupaten Boalemo.

Baca Juga:Viral Video Warung Seafood Pinggir Jalan Patok Harga Fantastis, Kini Bu Anny Buat Daftar Harga, Masih Mahalkah?

Tumbilotohe adalah tradisi tua masyarakat Gorontalo malam-malam terakhir bulan Ramadhan, untuk Festival Tumbilotohe Provinsi Gorontalo dipusatkan di obyek wisata Pantai Bolihutuo, Kecamatan Botumoito, Boalemo.

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dan sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah hadir dan membuka pelaksanaan Festival Tombilatohe yang menyedot perhatian ribuan masyarakat tersebut.

Pembukaan ditandai dengan pemasangan lampu oleh Gubernur Rusli, Bupati Boalemo Darwis Moridu, Wabub Anas Jusuf serta pimpinan Forkopimda.

Lampu minyak ini ditempatkan pada alikusu, susunan bambu kuning yang dibuat seperti gerbang dengan hiasan pohon pisang dan tanaman adat, pohon puring.

Baca Juga:Video Seorang Wanita Pegawai Indomaret Terkapar Tak Berdaya Usai Diseret Motor Oleh Kekasihnya Hanyak Karena Ini!

“Tradisi tua ini dijaga terus oleh pemerintah daerah setiap tahun. Untuk Kabupaten Boalemo dipusatkan di Pantai Bolihutuo. Kabupaten dan kota lain dipusatkan di daerah masing-masing,” kata Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie yang dikutip dari Kompas.com.

Salah satu upaya yang dilakukan Pemeruntah Provinsi Gorontalo agar malam pasang lampu tetap terjaga yakni dengan membagikan minyak tanah secara cuma-cuma ke kabupaten dan kota.

Tahun2019 inipemprov melalui Dinas Pariwisata membagikan 14.000 liter minyak tanah.

Baca Juga:Viral Keluarga Mampu Terima Bantuan, Video Ini Ungkapkan Kelanjutan dan Fakta yang Sebenarnya

2. Video Kisah Penderita HIV yang Meninggal Dunia

Video ini menceritakan seorang pria yang meninggal karena HIV/AIDS.

Sekilas mungkin kamu mengira video ini akan memberikan kesedihan yang mendalam.

Tapi bagaimana jika si pria ini ternyata seorang playboy dan memiliki 40 orang pacar dalam waktu bersamaan?

Dikutip dari Dailymail.co.uk, seorang playboy dari Romania, tepatnya Kota Segarcea bernama Daniel Decu (24) meninggal dunia pada 2014 silam.

Baca Juga:Terungkapnya Pelaku Bom Kartasuro Berinisial RA, Inilah Pernyataan Lengkap Polisi

Namun ketika Daniel meninggal, baru diketahui bahwa ia seorang playboy dan memiliki 40 orang pacar.

Kedoknya terbongkar karena 40 kekasihnya ini melayat dalam waktu yang bersamaan.

Suasana haru berubah menjadi kepanikan karena seorang dokter yang bernama Cornel Stanciu memberikan pengumuman penting usai pemakaman selesai.

Dokter itu mengatakan bahwa Daniel mengidap HIV/AIDS.

Sebenarnya Dokter Cornel hendak mengatakan ini jauh-jauh hari sebelum Daniel meninggal.

Namun ibu Daniel melarangnya bahwa anaknya menderita virus tersebut dan akan menuntut si dokter jika nekat membeberkan hal ini.

Baca Juga:Viral Video Cicipi Nasi Goreng Syahrini di Restoran Reino Barack, Food Vlogger: Enak Tapi Ada yang Kurang, Sayang Banget!

"Saya tahu dia punya banyak teman wanita tetapi tidak ada yang bisa saya lakukan untuk itu," ujar dokter Cornel.

"Saya mulai memperingatkan mereka, tetapi sejak saat itu mereka mengatakan kepada saya untuk tetap diam dan tidak mengatakan apa-apa.

Saya tidak terkejut bahwa kita sekarang berada dalam posisi ini, karena dia punya banyak teman perempuan," tamba sang dokter.

Baca Juga:Video Suasana TKP, Anak Membunuh Ayah Kandung di Bulan Puasa Gara-gara Masalah Sepele

Ada 40 pacar Daniel itu tentunya langsung khawatir apakah mereka juga menderita virus yang sama dengan Daniel.

Kasus ini bahkan sampai ke telinga Nicolae Popa, walikota Segarcea.

Secara khusus Nicolae menyebut keluarga Daniel lah sekarang yang bakal dipersalahkan.

"Ibu anak laki-laki itu yang harus disalahkan atas situasi mengerikan yang kini kita alami."

"Baru sekarang menjadi jelas bahwa dokter keluarga tahu bahwa dia positif HIV dan mencoba membuat situasi menjadi lebih buruk.

Ketika dia mulai melakukannya, dia (dokter) diancam akan dituntut oleh ibu Daniel," ujar Nicolae.

Setelah diperiksa, dari 40 orang wanita, dua diantaranya sudah positif terkena HIV dan kemungkinan besar itu akibat warisan dari Daniel.

Baca Juga:Takut Ketemu Calon Mertua di Hari Lebaran? Video Tips Aman Bertemu Orang Tua Pacar Ini Bisa Jadi Sontekan!

3. Meriam Karbit di Malam Takbiran

Setiap tahunnya, dentuman ratusan meriam karbit memeriahkan suasana malam takbiran yang terlihat di video ini adalah tradisi turun temurunkhususnya yang tinggal bermukim di tepian Sungai Kapuas.

Ribuan masyarakat pun memadati lokasi kegiatan yang dirangkai dalam Festival Meriam Karbit ini.

Selain melestarikan permainan tradisional khas Kota Pontianak, Festival Meriam Karbit dengan sendirinya akan mengangkat khasanah budaya daerah.

Dentuman yang khas, hiasan, seni, dan kekompakannya, menjadikan meriam karbit sebagai simbol irama kehidupan bahwa warga Kota Pontianak yang berbhineka, senantiasa dapat bersatu di dalam mewujudkan tujuan pembangunan, khususnya pembangunan di Kota Pontianak.

Baca Juga:Terungkapnya Pelaku Bom Kartasuro Berinisial RA, Inilah Video Pernyataan Lengkap Polisi

Dentuman suara meriam karbit ini bisa terdengar hingga radius belasan kilometer.

Setiap kelompok, rata-rata memiliki meriam karbit sebanyak lima hingga enam buah dengan diameter sekitar 40 sentimeter hingga 60 sentimeter dan panjang sekitar lima meter.

Tahun 2918 lalu, meriam karbit yang memeriahkan takbiran berjumlah sekitar 296 meriam.

Para kelompok ini tersebar di puluhan titik di sepanjang kiri dan kanan tepian Sungai Kapuas di Pontianak.

Pada umumnya, meriam karbit yang masih ada hingga saat ini rata-rata memiliki panjang 6 meter, dengan diameter d iatas 50 centimeter.

Baca Juga:Takut Ketemu Calon Mertua di Hari Lebaran? Video Tips Aman Bertemu Orang Tua Pacar Ini Bisa Jadi Sontekan!

Baca Juga:Playboy Meninggal karena HIV/AIDS, Saat Pemakaman 40 Pacarnya Kompak Melayat dan Panik karena Sesuatu yang Mematikan Ini

Kekompakan bunyi meriam yang menggelegar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penjurian.

Tradisi malam takbiran di Pontianak ini memiliki sejarah.

Menurut cerita yang dikutip dari Kompas.com, Kesultanan Kadriah Pontianak di tahun 1771 sampai 1808, raja pertama Pontianak Syarif Abdurrahman Alkadrie ketika membuka lahan untuk bertempat tinggal di Pontianak sempat diganggu hantu-hantu.

Sultan kemudian memerintahan pasukannya mengusir hantu-hantu itu dengan meriam.

Baca Juga:Kain Batik Ani Yudhoyono, Terekam Video Menutupi Jenazah Hingga Berada di Dalam Peti

Membunyikan meriam adalah untuk membuang sial dan mengusir hantu kuntilanak yang ada di Kota Pontianak.

Bunyi kerasnya juga menjadi pertanda waktu azan Maghrib.

Lama kelamaan, tradisi meriam karbit berkembang menjadi daya tarik pariwisata.

Meriam ini akan dibunyikan mulai sejak malam takbiran, hingga hari ke tiga Idul Fitri.

Bunyi dentuman meriam karbit ini bisa terdengar hingga radius lebih dari 3 kilometer.

Sepanjang malam mulai dari takbiran hingga menjelang pagi suara dentuman ini akan terdengar sambung menyambung dengan durasi waktu yang tidak terlampau lama.(*)

Baca Juga:Viral Keluarga Mampu Terima Bantuan, Video Ini Ungkapkan Kelanjutan dan Fakta yang Sebenarnya

Baca Juga:Video Arsy Dipangku dan Ngobrol dengan Yuni Shara Bikin Gemas, Anak Ashanty Panggil Yuni dengan Sebutan Ini!

Baca Juga:Unik! Video Dress Balon Karya Desainer Norwegia Ini Curi Perhatian

Baca Juga:Video Pengemudi Toyota Fortuner Plat Dinas Polisi Ditangkap, Ternyata Ini Faktanya

Editor : Alfa