WIKEN.ID-Sebuah video beredar luas di sosial media di China.
Video ini memperlihatkan seorang siswa yang tengah menghancurkan sebuah ponsel yang akhirnya diketahui bahwa ini adalah ponselnya sendiri.
Video ini telah ditonton lebih dari 8 juta orang.
Terjadi di The Hui People Middle School di Kota Shangju di Provinsi Henan, Tiongkok Tengah.
Seorang siswa berusia 17 atau 18 tahun yang berada di tahun terakhir sekolahnya harus menghadapi hukuman yang berat.
Baca Juga: Jalani Perawatan Intensif, Ini Video Kondisi Kesehatan Terbaru Ani Yudhoyono
Ia harus memukul ponselnya sendiri di lantai menggunakan kunci dan gembok.
Dalam video itu, dia dengan berat hati harus menjalani hukuman tersebut.
Ketika dia selesai memukul ponselnya sendiri dan berdiri, suara seorang wanita yang merupakan teman sekelasnya terdengar.
Temannya itu mengatakan, “Pukul lagi, hancurkan menjadi berkeping-keping,”
Anak itu akhirnya berjongkok dan mengambil gembok itu kembali.
Ia pun kembali melanjutkan hukumannya dengan memukul ponselnya berkali-kali.
Gadis yang berada di dekatnya itu kemudian menambahkan, “Lemparkan, lempar ke lantai dan lempar kesana,”
Bocah itu terlihat mengeluarkan air mata dan melanjutkan membanting ponselnya sampai pecah.
Pengguna media sosial di China langsung mengkritik staf sekolah karena sudah membuat bocah itu menghancurkan ponselnya sendiri.
Tetapi seorang staf sekolah yang juga menjabat sebagai juru bicara sekolah mengatakan tidak ada guru yang terlibat dalam hukuman itu.
“Kami semua melarang siswa membawa ponsel.
Murid-murid sudah menandatangani perjanjian itu begitu mereka mulai masuk sekolah,” katanya.
Baca Juga: Sambut Lebaran, Jokowi Unggah Video Cukur Rambut di Istana dan Tampil dengan Gaya Rambut Lebih Rapi
Staf tersebut juga melanjutkan bahwa tidak ada yang diizinkan membawa ponsel mereka ke sekolah.
“Namun tidak ada guru yang memaksa murid untuk memecahkan dan menghancurkan ponsel mereka.
Ini adalah kebijakan yang siswa buat untuk menegakkan peraturan di sekolah.
Video itu juga diambil oleh seorang guru yang lewat dan guru itu ingin menunjukkan video itu di kelasnya sendiri,” kata staf sekolah tersebut.
Dilansir dari South China Morning Post, inilah videonya.