WIKEN.ID - Sebuah video seorang pria diduga driver ojek online beredar viral di media sosial.
Dalam video tersebut, pria itu mengajak teman-temannya untuk menyerang polisi menggunakan kotoran.
Tampak pria itu mengenakan jaket ojek online dan berhelm dalam video berdurasi 29 detik.
Dia berdiri di sebuah jalan layang sambil merekam video.
Baca Juga: Viral Video Wanita Tutupi Mobilnya dengan Kotoran Sapi, Alasannya Bikin Geleng Kepala!Video tersebut disebut-sebut diambil di Flyover Slipi, Jakarta Barat.
Video itu beredar pada saat kerusuhan Rabu 22 Mei 2019 lalu.
"Buat kawan-kawan yang masih punya stok pajangan t** gede-gede yang pada belum b** ya, tolong dibungkusin di plastik, bungkus di plastik," kata pria itu. Tidak diketahui ancaman itu dimaksudkan untuk siapa.
Namun, diduga kuat pernyataannya itu berkaitan dengan aksi 22 Mei."Percuma kita nggak bisa ngelawan pakai batu nggak bisa, pakai perasaan nggak bisa, dia pakai gas air mata. Kita harus pakai t** yang gede-gede, bener, kita masukin ke dalam panser pakai t**," lanjutnya.
Pelaku yang salah satunya diketahui sebagai driver ojek online ini berhasil ditangkap oleh Polres Metro Jakarta Barat. Kedua pelaku adalah Heru (31) dan Dwiyanto alias Anto (27). Keduanya ditangkap di Cipinang Bali, Jakarta Barat, dan Bekasi pada Minggu (26/5).
"Saya bukan driver ojol, itu teman saya Anto," kata Heru kepada wartawan di Mapolres Metro Jakarta Barat, Slipi, Jakbar, Senin (27/5/2019).Heru adalah orang yang menyerukan ajakan melempar kotoran kepada polisi yang mengamankan aksi 22 Mei. Ternyata bukan dia yang bekerja sebagai driver ojek online, melainkan Anto."Iya, itu pakai jaketnya dia (Anto)," katanya.Ajakannya itu direkam video yang diambil di flyover Cideng, Jakarta Pusat, pada Rabu (22/5). Anto juga ada di lokasi saat Heru mengambil video tersebut.
Baca Juga: Viral Video Wanita Tutupi Mobilnya dengan Kotoran Sapi, Alasannya Bikin Geleng Kepala!"Iya, saya yang di sampingnya," ucap Anto.Video itu kemudian viral di media sosial. Kapolres Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi mengatakan, dengan perbuatan tersebut, keduanya telah menyebarkan kebencian."Di mana delik pidana ini dilakukan dua orang pada hari Rabu dengan kata-kata yang tidak senonoh, tidak semestinya yang ditujukan kepada aparat keamanan, baik TNI maupun Polri, yang saat itu sedang melaksanakan kegiatan pengamanan daripada rusuh yang melakukan tindakan-tindakan anarkis," kata Hengki.
(*)