WIKEN.ID - Video ini membuktikan bahwa tak semua melindungi mobilnya dengan sarung.
Video ini justru memperlihatkan jika mobil bisa ditutupi dengan kotoran hewan.
Hal inilah yang dilakukan oleh seorang wanita di Ahmedabad, Gujarat, India dalam video ini.
Wanita yang bernama Sejal Shah ini menutupi seluruh bagian luar mobilnya dengan kotoran sapi.
Melansir Indian Express, ide ini didapatinya dari kebiasaan penduduk pedesaan.
Mereka biasanya menggunakan kotoran sapi untuk menutupi dinding dan lantai rumah.
Ternyata hal itu dilakukan untuk melindungis rumah mereka selama cuaca ekstrem.
Begitu pula yang dilakukan oleh Sejal.
Baca Juga: Tetap Kuat Berpuasa Tanpa Gangguan saat Hamil, Ini Dia Video Tipsnya!
Ia melumuri mobilnya untuk menghindari cuaca yang terik di India.
Sejal terpaksa melakukan hal tersebut karena wilayah di India seperti Gujarat, Delhi, Punjab, Maharashtra, dan Odisha memiliki suhu di atas 40 derajat Celcius.
Para pejabat menyarankan penduduk setempat untuk tinggal di dalam rumah antara pukul 10.30 dan 15.00 agar tetap aman dari cuaca panas.
Video dan foto mobil Sejal menjadi viral, menimbulkan berbagai komentar dari para warganet.
Baca Juga: Video Totalitas Turis-turis yang Tak Punya Urat Malu Ini Bikin Terpingkal-pingkal, Berani Tiru?
“Penggunaan kotoran sapi terbaik yang pernah saya lihat,” tulis pengguna Facebook, Rupesh Gauranga Das.
"Untuk melawan suhu panas 45 derajat dan melindungi mobilnya dari panas, Ny. Sejal Shah telah memplesternya dengan kotoran sapi. Menjadi dingin. Ini adalah hal paling bodoh yang pernah saya temui," komentar pengguna lain.
"Apa itu berguna? Saya berpikir bahwa ini akan lebih lebih panas, karena 'sumber' panas bersama penumpang akan berada di dalam! ”
Selain digunakan untuk menjaga agar menjaga benda tetap hangat di musim dingin dan sejuk di musim panas, kotoran sapi rupanya juga digunakan sebagai disinfektan alami dan anti nyamuk.
Menurut Times Now, bahkan kotoran sapi menghentikan radiasi di telepon sementara yang lain mengklaim itu menyembuhkan kanker.
Bagaimana menurutmu, Wikeners? (*)