WIKEN.ID - Sudahbukan lagi rahasia kalau masyarakat Indonesia gemar menukarkan uangnya dengan pecahan yang lebih kecil jelang Lebaran.
Biasanya hal ini dilakukan untuk keperluan bagi-bagi uang kepada anak-anak, sanak saudara atau tetangga saat Hari Raya Idul Fitri.
Tetapi berhati-hatilah menukarkan uang jelang Lebaran.
Jangan sampai uang ditukarkan merupakan uang palsu.
"Masyarakat dihimbau agar selalu memperhatikan ciri keaslian rupiah," kata kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko dalam siaran pers, Jakarta, Jumat (10/5/2019).
Lantas bagaimana agar terhindar dari uang palsu? berikut tips dari Bank Indonesia:
Baca Juga : Ajaib, Hilang Selama 3 Hari, Bocah Ini Ditemukan di Pinggir Tebing Belakang Rumahnya dalam Keadaan Sehat
Baca Juga : Mati Karena Komplikasi, Grumpy Cat Si Kucing Galak Tinggalkan Banyak Penggemar
1. Penukaran Uang Resmi
Bank Indonesia mengingatkan masyarakat untuk menukarkan uang jelang Lebaran di tempat penukaran uang yang resmi.
Hal ini penting untuk menghindari peredaran uang palsu yang bisa saja memanfaatkan tempat penukaran uang yang tidak resmi.
Bank Indonesia akan menyiapkan 2.900 titik lokasi penukaran uang resmi jelang lebaran mulai 13 Mei 2019 hingga 1 Juni 2019.
Nantinya BI akan membuka kegiatan kas keliling di berbagai titik keramaian.
Mulai dari kantor perbankan, dan instansi lain termasuk di jalur mudik.
2. Ingat 3D
Baru-baru ini viral video petugas stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) tengah membuktikan peredaran uang palsu dengan menyiram bensin beredar di media sosial sejak Rabu (8/5/2019).
Dalam video, terlihat bahwa uang kertas pecahan Rp 50.000 diberi bensin untuk membuktikan uang itu palsu atau asli.
Namun BI tidak pernah menganjurkan masyarakat untuk menyiram uang dengan apapun untuk membuktikan asli atau palsu.
BI justru kembali mengingatkan anjuran klasik 3D untuk memastikan keaslian uang.
Tiga hal itu yakni Dilihat, Diraba dan Diterawang.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tips Terhindar dari Uang Palsu Jelang Lebaran