Pengakuan PRT Korban Penganiyaan oleh Majikan Bersama Anak Angkat dan Satpam

Jumat, 17 Mei 2019 | 17:45
Ndorobeii

Korban yang berusia 21 tahun harus mengalami luka bakar hingga 50 persen di sekujur tubuhnya yang diduga lantaran disiram dua panci air mendidih oleh sang majikan.

WIKEN.ID - Pembantu rumah tangga (PRT) Eka Febriyanti (21) di sebuah rumah di Kabupaten Gianyar, Bali mengalami penganiayaan.

Wanita ini disiram air mendidih oleh majikannya berinisial DMW di Gianyar, Bali.

Pelaku penyiraman itu kini sudah ditangkap dan dibawa ke Polda Bali setelah korban melaporkan ke polisi.

Aksi penyiksaan ini terungkap setelah korban melarikan diri dari rumah majikannya.

Ia kabur melompati pagar setelah ia mengalami siksaan pada hari Selasa (7/5/2019).

Baca Juga: Pengakuan Tak Terduga Pelaku Mutilasi di Malang, Sesaat dan Sebelum Membunuh Korban

Saat itu korban disiram air panas oleh majikannya yaitu Desak Made Wiratningsih di gang sebelah Indomart, Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.

Ternyata penyiksaan ini bukan kali pertama.

Dalam wawancara singkat yang terekam dalam video yang diunggah oleh akun Instgram @ndorobeii, Eka Febriyanti memberi pengakuan baru.

"Setiap hari dijambak dan ditampar, ditonjoknya pun pernah," ujarnya sambil menangis.

Penganiayaan ini tidak hanya sekali saja dan beberapa buktinya hingga kini masih ada.

Baca Juga: Video Pengakuan Aneh Pelaku Mutilasi di Malang, Sebut Korban Minta Dimutilasi

Beberapa bukti itu di antaranya adalah luka di punggung dan di leher bagian depan.

Tetapi korban tak berani melapor meski mengalami penganiayaan.

"Bekas di sini sebenarnya sudah hilang karena sudah lama dan saya tidak berani bilang," ujarnya sambil menunjukan bukti penganiyaan di bagian leher.

Penganiayaan majikan kepada korban terakhir dilakukan dengan cara disiram menggunakan air panas.

Parahnya, salah satu anak majikan dan pembantu lainnya ikut serta dalam aksi penganiayaan ini.

Baca Juga: Terungkap. Pengakuan Alasan Polisi di Aceh Utara ini Membawa Anaknya ke TPS

Aksi penganiyaan ini muncul karena persoalan sepele.

Korban disuruh mencari gunting yang hilang pada tanggal 7 Mei 2019, karena tidak ditemukan berbuntut penyiraman menggunakan air panas.

Karena tidak ketemu, anak majikan diminta untuk memasak air panas sebanyak dua panci.

Pelaku memanggil korban ke kamarnya di lantai atas rumah.

Di dalam kamar sudah ada dua anaknya yang membawa dua panci air panas.

Baca Juga: Ngeri! Ini Video Pengakuan Pembunuh Guru Honorer Saat Memutilasi Korban

Pelaku yang tak lain majikannya itu bertanya di mana guntingnya.

Oleh korban dijawab tidak ketemu dan si majikan mengambil air panas dengan menggunakan gelas dan menyiramkannya ke tubuh korban sebanyak satu kali dari atas kepala secara perlahan.

Selanjutnya majikan korban menyuruh pelaku lain, SYA dan KED secara bergantian menyiramkan air panas ke tubuh korban dengan menggunakan gelas berkali-kali sampai air panas sebanyak dua panci tersebut habis

Usai itu, korban disuruh membersihkan bekas siraman air panas ke tubuhnya yang berceceran di lantai.

Tak hanya itu, pelaku juga meminta korban kembali mencari gunting yang dimaksudnya tadi, sembari mengancam akan kembali menyiram dengan dua panci air panas.

Baca Juga: 2 Kasus Pencurian Kotak Amal di Masjid Mojokerto Terekam Video CCTV, Pakai Mobil dan Motor

"Sekitar pukul 08.30 Wita, majikan korban sedang tidur di lantai atas, korban kemudian loncat dari tembok merajan pura ke luar rumah dan lari menuju warung di dekat sana," terang Kabid Humas Polda Bali AKBP Hengky Widjaja, yang dikutip dari Kompas.com.

Saat kabur dari rumah majikan, korban sempat diberi makan kue dan uang Rp 5 ribu oleh pemilik warung.

Kepada pemilik warung, korban bercerita jika ia kabur dari rumah majikan karena disiram air panas.

Baca Juga: Raih Penghargaan Atas Aksinya, Inilah Pengakuan Ipda Tatang Rosyadi

Sontak pemilik warung langsung mengantar korban ke Pos Polisi Gianyar.

Di sana, dia bertemu dua anggota polisi yang mencarikan Febriyanti angkutan gratis ke Nusa Dua.

"Karena korban mengatakan tidak punya uang dan mengaku jatuh sehingga minta tolong diantar untuk menemui bibi di Nusa Dua," Terang Hengky.

Peristiwa ini baru dilaporkan Febriyanti ke polisi pada Rabu (15/5/2019).

Mendapat laporan tersebut, polisi langsung bergerak menangkap pelaku untuk dimintai keterangan. (*)Baca Juga: Tak Cuma Manusia, 'Pocong' Juga Tak Mau Kalah Gunakan Hak Pilih, Ini Video Viralnya

Ndorobei
Ndorobei

Pengakuan korban jika ia mengalami lebih dari 1 kali penganiayaan yang dilakukan majikannya.

Baca Juga: Video Viral Acara Pernikahan Berantakan Akibat Mantan Pacar Mempelai Pria Datang dengan Gaun Pengantin Serupa

Editor : Alfa