WIKEN.ID -Sebuah video yang menampilkan paranarapidana dipukuli dan diseret-seret di atas jalanan berkerikil viral di media sosial.
Dalam video tersebut, terlihat tindak kekerasan terhadap para narapidana yang akan masuk ke kapal.
Paran arapidana, dalam video tersebut, diturunkan dari mobil dalam kondisi mata ditutup baju yang mereka pakai.
Sementara itu, dalam video berdurasi 1 menit 22 detik tersebut, terlihat tangan para narapidana diborgol dan kaki dirantai.
Selain diseret-seret, terlihat sejumlah narapidana berjalan jongkok dan dipukuli saat menuju kapal.
Video tersebut viral di media sosial terutama Facebook.
Baca Juga : Nasim Karim Setelah Kisahnya Viral di Media Sosial, Tak Lagi Harus Bangun Jam 3 Pagi
Sejumlah narapidana juga terlihat berjalan jongkok dan dipukuli saat menuju kapal.
Dilansir Tribun Bali, video diunggah ke Facebook di grup Forum Pengamat Pemasyarakatan, Rabu (1/5).
Video tersebut pun menjadi viral dengan oleh ditonton jutaan viewers dan banyak menuai tanggapanwarganet.
Selain di Facebook, video tersebut juga viral di YouTube setelah diunggah beberapa akun.
Setelah beredarnya video tersebut,Kementrian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) langsung memerika dan mencopot Kalapas Narkotika Nusakambangan berinisial HM.
"Telah terjadi insiden-insiden pelanggaran terhadap standar operasional prosedur," kata Direktur Pembinaan Narapidana dan Latihan Produksi Kemenkum HAM, Junaedi, dalam jumpa pers di Lapas Narkotika Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (2/5) dilansir Tribun Bali.
Junaedi menjelaskan, peristiwa yang terekam dalam video tersebut terjadi Kamis (28/4).
Saat itu tengah dilakukanpemindahan 26 narapidana dari Bali ke Lapas Nusakambangan.
Dari 26 narapida tersebut, 10 orang napi dari Lapas Kerobokan dan 16 orang dari Lapas Narkotika Bangli.
Baca Juga : Demi Amal untuk Penderita Kanker, Wanita Ini Ngotot Berlari Sejauh 18 Mil Meski Patah Pergelangan Kaki
Sementara itu,empat orang di antaranya warga binaan Lapas Kelas II A Kerobokan yang merupakan jaringan narkoba Akasaka.
Mereka adalah Abdurahhman Willy, yang berstatus mantan manajer Akasaka dan jadi pentolan dari jaringan besar ini dantiga “anak buahnya” yakni Budi Liman Santoso, Iskandar Halim Alias Ko’i, dan Dedi Setiawan.
Willy bersama jaringan Akasaka ini bahkan diduga keras masih menjadi bandar narkoba di dalam Lapas Kerobokan.
Adapun enam napi lainnya dari Lapas Kerobokan yang dipindah ke Nusakambangan adalah Dwi Cahyono bin Sugianto, Eko Noor Januariti Yanto, Ricky Wijaya Atmaja, Nurul Yasin bin Sukari, Putu Rully Wirawan, dan Suhardi.
Sementara 16 tahanan dari Lapas Narkotika Bangli yang dilayar ke Nusakambangan adalah Marselinus Foni, Ngurah Oki Wisnu Murti, Ngakan Gede Bayunu, Made Narta Bujangga, Ida Bagus Nyoman Sutama, Muchamad alias Abi, Fernando Bobe Asa, Ida Bagus Putu Darma Putra, Putu Suara Mahardika, Muhammad Ridha alias Jodi, Khoirul Anam, I Made Wirawan, Novan Adi Hariyanto, Gusti Ngurah Yuliana, I Gede Gunawan Suteja, dan I Made Agus Sastrawan.
Mereka dipindah ke Nusakambangan setelah terlibat perkelahian massal di dalam Lapas Narkotika Bangli.
Ke-26 tahanan narkoba ini diberangkatkan dari Lapas Narkotika Bangli di Banjar Buungan, Desa Tiga, Susut, pada Rabu (27/4).
Baca Juga : Demi Amal untuk Penderita Kanker, Wanita Ini Ngotot Berlari Sejauh 18 Mil Meski Patah Pergelangan Kaki
Para napi dengan kaki dirantai dan tangan diborgol ini tiba di Dermaga Wijayapura, Cilacap, pada Kamis (28/4) dengan pengawalan ketat pihak kepolisian dari Brimob Polda Bali.
Mereka langsung diturunkan di depan Kantor Satuan Tugas Keamanan dan Ketertiban Nusakambangan, Kemenkumham, di Dermaga Wijayapura, Cilacap.
Empat napi jaringan Akasaka akan ditempatkan secara khusus di Lapas Batu yang punya penjagaan superketat.
Sedangkan 22 napi lainnya langsung dikirim ke ke Lapas Narkotika, Nusakambangan.
Berikut video viral yang menampilkan para tahanan tersebut: