Resmi Turun Tahta, Ini Pesan Terakhir Kaisar Akihito Sebelum Lengser

Kamis, 02 Mei 2019 | 13:15
AFP

Kaisar Akihito resmi turun tahta.

WIKEN.ID - Kaisar Akihito resmi urun tahta usai memerintah selama tiga dekade.

Dalam pidato terakhirnya, ia mengucapkan terima kasih kepada masyarakat atas dukungan mereka selama ini.

Ia juga menyatakan harapannya untuk masa depan yang damai bagi Negeri Sakura, Selasa (30/4/2019).

"Kepada orang-orang yang menerima dan mendukung saya sebagai simbol, saya mengucapkan terima kasih yang tulus," kata Akihito pada upacara turun tahta singkat di Matsu no ma atau Hall of Pine, Istana Kekaisaran.

Baca Juga : Jokowi Sebut Menteri Susi Seram dan Ditakuti, Susi Pudjiastuti Siap Tenggelamkan 51 Kapal Illegal Fishing

Dalam acara tersebut, ia terlihat mengenakan setelan pagi bergaya Barat, sementara istrinya Permaisuri Michiko, mengenakan gaun panjang putih dan abu-abu."Bersama dengan permaisuri, saya berharap dari hati saya bahwa era Reiwa baru yang dimulai besok akan damai dan berbuah manis, dan berdoa untuk perdamaian dan kebahagiaan negara kita dan orang-orang di dunia," kata Akihito.

Akihito bersama dengan Michiko, yang berusia 60 tahun, mengukir peran aktif sebagai simbol rekonsiliasi, perdamaian, dan demokrasi.

Upacara pengunduran dirinya itu dihadiri oleh sekitar 300 orang, serta disiarkan langsung melalui stasiun televisi.

Baca Juga : Juragan Pasir Ini Sebar Uang di Jalan, Warga Rebutan Hingga Jalan Macet Beberapa pejabat yang menghadiri upacara turun takhtanya, termasuk PM Shinzo Abe, putera mahkota Naruhito dan puteri mahkota Masako, serta para kepala majelis parlemen dan hakim agung.Saat upacara berlangsung, bangsawan kekaisaran membawa segel negara bagian dan pribadi ke aula bersama dengan dua "Three Sacred Treasures" Jepang.

Three Sacred Treasures merupakan pedang dan permata, serta cermin, yang ketiganya merupakan simbol dari tahta, yang berasal dari mitologi kuno."Sambil menjaga hati kita di jalan yang telah dilalui kaisar, kita akan melakukan upaya terbaik untuk menciptakan masa depan yang cerah bagi Jepang yang bangga yang penuh kedamaian dan harapan," kata Abe sebelum pidato kaisar.

Baca Juga : Menikah Keempat Kalinya, Raja Thailand Persunting Pengawalnya Sendiri

Sebelumnya pada hari itu, Akihito memberikan penghormatan pengunduran dirinya di tempat-tempat suci di dalam Istana Kekaisaran.

Salah satunya dengan memberi penghormatan kepada dewi matahari Amaterasu Omikami, yang menurut mitos merupakan asal dari diturunkannya garis kekaisaran.

Ia juga memberi penghormatan kepada kaisar dan dewa Shinto yang sudah meninggal.

Kaisar yang berusia 85 tahun ini diketahui menjadi raja pertama yang turun tahta dalam dua abad ini.

Baca Juga : Juragan Pasir Ini Sebar Uang di Jalan, Warga Rebutan Hingga Jalan Macet

Dilansir Reuters, ia diketahui telah berupaya meringankan ingatan menyakitkan Perang Dunia II dan menjangkau orang-orang pinggiran selama masa kekuasaannya.

Akihito adalah raja pertama yang mengambil Takhta Krisan di bawah konstitusi pascaperang yang mendefinisikan kaisar sebagai simbol rakyat tanpa kekuatan politik.

(*)

Editor : Hikmah

Baca Lainnya