WIKEN.ID - Pada dasarnya kucing merupakan hewan berbulu yang terbiasa atau suka menjilati tubuhnya.
Hal tersebut dikarenakan kucing dapat membersihkan dirinya sendiri serta dapat mengobati luka yang ada pada tubuhnya juga, loh!
Tentu kalian pernah melihat kucing peliharaan di rumah terluka dan suka menjilati lukanya sendiri.
Selain itu, kucing yang baru saja lahir juga akan mendapatkan jilatan dari induknya secara rutin.
Induk kucing melakukannya karena dapat merangsang pernapasan anak kucing melalui tekstur lidahnya yang kasar.
Hal lainnya lagi saat anak kucing sedang menyusu, induk kucing akan menjilati bagian perut untuk melancarkan pencernaan anak kucing.
Maka dari itu, anak kucing akan meniru kebiasaan ibunya hingga menjadi kucing dewasa.
Namun, apakah aman jika jilatan dan air liur kucing terkena pada bagian tubuhnya yang terluka?
Begini penjelasannya menurut para ahli yang dikutip oleh Bobo.grid.
Antiseptik bagi Kucing
Menurut Petmeds, air liur kucing sebenarnya memiliki kandungan seperti detergen yang berfungsi membersihkan bulu-bulu kucing.
Selain berfungsi membersihkan bulu kucing, air liur kucing juga memiliki fungsi sebagai antiseptik luka bagi kucing.
Air liur kucing mengandung zat bernama histatin yang berfungsi sebagai penyembuh luka dengan memperbarui sel kulit.
Bekas jilatan air liur pada permukaan kulit akan membantu membentuk senyawa nitrat oksida.
Nitrat oksida menghalangi infeksi dan mencegah tumbuhnya kuman di sekitar luka.
Walaupun tertutup bulu, kulit kucing juga mengandung bakteri dan kuman.
Air liur dari lidah kucing ini, membantu kucing merontokkan bakteri dan kuman dari tubuhnya.
Selain itu, lidahnya yang kasar bisa mengangkat sel-sel kulit mati yang menempel pada kulitnya.
Merawat Bulunya
Ketika kucing menjilati tubuhnya sendiri, baik dalam keadaan terluka maupun tidak, kucing juga sedang merawat bulunya.
Dilansir dari The Spruce Pets, kegiatan kucing menjilati tubuhnya merangsang produksi sebum.
Sebum adalah sekresi berminyak yang dihasilkan oleh kelenjar sebaceous di pangkal setiap bulu kucing.
Nah, sebum ini berfungsi untuk melumasi dan melindungi bulu kucing agar tetap sehat dan bersinar.
Selain itu, sebum juga menghilangkan bulu rontok serta kuman di sekujur tubuh kucing.
Sebenarnya, kucing akan sering menjilati tubuhnya karena sedang merasa sehat.
Ketika sakit, kucing justru tidak mau menjilati tubuhnya.
Melindungi Diri dari Predator
Tahukah kamu? Kucing memilki kemampuan penciuman yang empat belas kali lebih kuat dari manusia.
Hewan-hewan pemangsa, seperti kucing, juga memiliki kemampuan ini.
Mereka melacak keberadaan mangsa dengan bantuan penciuman.
Oleh karena itu, ketika di alam liar, induk kucing akan melindungi anak-anaknya dengan meyembunyikan mereka.
Ia akan membersihkan tubuh anak-anaknya dengan cara menjilati agar aroma dari tubuh dan susu yang diberikan tidak bisa dilacak pemangsa.
Jadi, bila kamu melihat kucingmu melakukan ini, mungkin saja ia sedang berusaha melindungi dirinya.
Namun, jika kucing mulai menjilati tubuhnya terlalu sering, kamu harus waspada.
Ini bisa menjadi tanda kucing sedang stress dan dapat menyebabkan bulunya rontok.
Kerontokan yang berlebihan akan menjadikan bulunya botak.
Kamu bisa melakukan konsultasi dengan dokter hewan jika kucing menjilati tubuhnya dengan tidak wajar.
(*)
Baca Juga: Mitos atau Fakta Kucing Memiliki 9 Nyawa ? Simak Penjelasannya Serta Fakta Menarik Lainnya
Baca Juga: Yuk Kenali Alasan Induk Kucing Kerap Memindahkan Anaknya Usai Melahirkan
Baca Juga: Jangan Lagi Menghiraukan Penyakit Infeksi Mata Pada Hewan Peliharaan Kucing Kamu, Simak Ciri-cirinya