WIKEN.ID - Beberapa orang yang suka melakukan olahraga kardio biasanya tipe orang yang menikmati aktivitas seperti berjalan kaki ataupun bersepeda.
"Hampir semua gerakan dapat dianggap sebagai latihan kardiovaskular jika itu meningkatkan detak jantung dan memompa darah kita." Demikian kata instruktur kebugaran di 24 Hour Fitness di Folsom, California, Susan Bentley, CPT, dikutip dari Kompas.com.
"Kardio umumnya dilakukan melalui gerakan berirama berulang yang menggabungkan kelompok otot besar seperti kaki atau punggung," ujar dia.
Umumnya aktivitas kardio sama seperti mendayung, kelas yoga, atau berlari.
Jika kamu melakukannya secara konsisten (minimal 2,5 jam seminggu untuk orang dewasa), olahraga kardio dapat meningkatkan banyak sistem sistem tubuh, agar tetap sehat.
Dilansir dari Kompas.com, ada beberapa manfaat melakukan olahraga kardio bagi tubuh.
Mencegah penyakit kardiovaskular
Menurut CDC, penyakit kardiovaskular atau jantung adalah penyebab utama kematian di Amerika Serikat.
Jadi, sangatlah bermanfaat mengetahui bahwa olahraga kardio dapat membantu mencegah penyakit kardiovaskular.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The American Journal of Cardiology menyimpulkan, latihan aerobik adalah jenis latihan yang paling efektif untuk menurunkan masalah kesehatan terkait sindrom metabolik.
Bentley pun menyarankan kita untuk menemukan latihan aerobik yang kita sukai dan buat komitmen setidaknya dua kali seminggu untuk menuai hasil yang optimal.
"Konsisten melatih jantung menjadi lebih efisien. Dengan setiap latihan, jantung menjadi lebih baik dalam memompa darah beroksigen ke otot dan organ kita," kata dia.
Membantu mengatur suasana hati, tingkat stres, dan kecemasan
Jika kita merasa stres atau cemas, tahan keinginan untuk rebahan dan mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Tapi pertimbangkan untuk melakukan kardio.
Sebuah penelitian terhadap 1,2 juta orang pun menunjukkan pemahaman kita tentang hubungan antara suasana hati dan kardio.
Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa rata-rata orang yang berolahraga secara teratur memiliki 1,5 hari kesehatan mental buruk yang lebih sedikit dibandingkan dengan yang tidak berolahraga.
Di mana, mereka yang melakukan latihan aerobik menuai manfaat yang paling banyak untuk kesehatan mentalnya.
Selain itu, penelitian dalam jurnal Menopause juga melihat data dari wanita pra dan pasca menopause.
Mereka yang mendapatkan lebih banyak melakukan aktivitas fisik seperti membersihkan halaman, berjalan kaki, dan bersepeda mendapat skor lebih tinggi pada ukuran kepositifan dan skala gejala depresi yang lebih rendah daripada wanita yang jarang berolahraga.
Meningkatkan kesehatan otak dan menangkal demensia
Bentley mengatakan, semua bentuk olahraga, termasuk kardio, dapat memicu pertumbuhan baru pembuluh darah di otak yang meningkatkan daya ingat dan mencegah penurunan kognitif.
Dan ketika kita secara khusus melihat ilmu pengetahuan seputar kesehatan otak dan kardio, ada banyak hal yang mendukung beragam manfaatnya.
Sebagai permulaan, penelitian dari Jerman menemukan, kebugaran kardiorespirasi yang lebih baik terkait dengan volume materi abu-abu (lapisan terluar otak) yang lebih tinggi.
Ini memainkan peran dalam banyak fungsi motorik dan kognitif, termasuk memori. Namun yang paling mengesankan, para peneliti telah menemukan, kardio juga dapat membantu menangkal demensia.
Satu studi Neurologi terhadap lebih dari 1.000 wanita menunjukkan, mereka yang memiliki kebugaran kardiovaskular yang tinggi di usia paruh baya, sekitar 88 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan demensia.
Memperkuat sistem kekebalan tubuh
Sebenarnya tidak ada bentuk olahraga yang secara ajaib dapat menangkal flu atau menjauhkan kita dari Covid-19 maupun penyakit lainnya.
Tetapi, latihan aerobik dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh sehingga siap untuk melawan virus yang menyerang.
Satu studi, misalnya, menemukan, berolahraga dari tingkat teratur hingga sedang menghasilkan efek positif pada sistem kekebalan melalui tingkat imunoglobulin yang lebih tinggi.
Ini merupakan faktor kunci dalam melindungi tubuh kita dari virus dan bakteri.
Membantu untuk panjang umur
Penelitian menunjukkan, mereka yang mengikuti pedoman aktivitas fisik setidaknya 2,5 jam kardio dengan intensitas sedang memiliki risiko kematian yang rendah secara signifikan dari sebab apa pun.
Ini masuk akal, mengingat olahraga aerobik dapat mengurangi risiko berkembangnya kondisi yang menempati urutan teratas daftar morbiditas, termasuk kanker dan penyakit jantung.
(*)
Baca Juga: Terikat Kontrak Ghaib, Anak Indigo Ini Ungkap Sosok Artis yang Bakal Menikah dengan Genderuwo