Dijamin Lucu dan Unik! Berikut 5 Ide Lomba 17 Agustus yang Bisa Diterapkan dalam Peringatan 77 Tahun Hari Kemerdekaan Indonesia

Selasa, 09 Agustus 2022 | 18:02
kompas.com

5 Ide Lomba 17 Agustus Paling Unik dan Kreatif, Cocok Untuk Perayaan HUT RI Ke 77

WIKEN.ID -Memperingati 77 tahun Hari Kemerdekaan Indonesia di bulan Agustus 2022 ini, masyarakat biasanya akan mengadakan beberapa acara.

Mulai dari menghias pekarangan rumah dan desa, lomba-lomba, hingga malam tirakatan 17 Agustus.

Nah, jika kamu sedang mencari ide lomba untuk dimainkan dalam rangka memperingati kemerdekaan, berikut beberapa lomba yang bisa dijadikan referensi.

Simak 5 lomba 17 Agustus yang unik dan lucu berikut ini:

Baca Juga: Meski Menyehatkan, Ternyata Terlalu Sering Olahraga Bersepeda Bisa Mengganggu Kehidupan Seks Wanita, Kok Bisa?

1. Lomba menangkap bebek dengan mata tertutup

Lomba 17 Agustus yang pertama ini terbilang cukup unik, karena mungkin sudah terbayang kemeriahannya ketika membaca namanya.

Benar, lomba menangkap bebek dilakukan oleh peserta antara 5 sampai 8 orang diarea tertentu dengan mata tertutup.

Bebek yang dilepas hanya satu, peserta berlomba adu cepat menangkap bebek yang berjalan seenaknya.

Tak jarang karena uniknya, peserta yang matanya tertutup bukan menangkap bebek melainkan bertumbrukan dengan peserta lain.

Lomba menangkap bebek ini dapat menjadi pilihan menarik ketika 17 Agustus nanti.

Baca Juga: Jarang Bersepeda Karena Sibuk Bekerja, Berikut Tips Merawat Sepeda Agar Awet dan Tetap dalam Keadaan Prima!

2. Lomba estafet tepung

Lomba 17 Agustus ini membutuhkan tepung dan piring plastik sebagai medianya.

Estafet tepung biasanya diadakan secara koletif dengan masing masing kelompok sekitar 5-7 orang.

Peserta akan duduk berderet berdampingan dengan kelompok lain.

Kemudian berlomba menuangkan tepung dalam piring dari atas kepala ke belakang dimulai dari peserta terdepan.

Peserta yang duduk paling belakang bertugas mengumpulkan tepung terakhir yang di estafetkan dari depan.

Baca Juga: Putri Delina Banjir Hujatan Dituding Jadi Penyebab Perceraian Sule dan Nathalie Holscher, Rizky Febian Pasang Badan: Diam Lebih Baik

Setiap kelompok harus secara cepat mengestafetkan tepung dengan sebanyak-banyaknya dalam waktu tertentu.

Momen tepung yang menumpahi peserta belakangnya akan membuat badan menjadi putih tepung.'

Hal itu membuat semarak lomba dan menggelitik tawa penonton yang menyaksikannya.

3. Lomba Memasukan Pensil dalam Botol

Cara membuat lomba ini adalah dengan menyiapkan tali, pensil dan botol.

Lomba akan diikuti setiap timnya minimal 4 orang, dengan satu orang pemberi aba-aba.

Baca Juga: Heboh Tudingan Jadi Selingkuhan Sule, Riesca Rose Ajak Nathalie Holscher Untuk Duduk Bareng Untuk Selesaikan Masalah

Setiap tim akan beradu cepat memasukan pensil dalam botol.

Masing-masing peserta dalam tim akan diikatkan tali dibadanya dengan ujung tali mengait pada pensil.

Peserta berbalik badan dan bekerja sama memasukan pensil ke dalam botol secara bersamaan dengan mendengarkan aba-aba.

Tak jarang dengan gerakan pensil yang susah masuk kedalam botol karena tarikan kuat salah satu peserta.

Pemberi aba-aba akan sedikit jengkel karena ulah peserta yang tak jarang membuat penonton tertawa gemas karena hal tersebut.

Baca Juga: Miliki Segudang Manfaat, Rutin Olahraga Berlari di Pagi Hari Ternyata Bisa Menurunkan Risiko Terkena Penyakit Jantung Lho!

4. Lomba menyonyo dengan karet

Lomba ini disebut menyonyo karena mengikuti ekspresi peserta yang seperti huruf O.

Lomba Menyonyo hanya membutuhkan alat yang murah yaitu karet.

Peserta harus menurunkan karet yang melingkar di kepala mereka.

Karet akan dipasangkan di atas hidung dan peserta akan beradu menggerakan secepat mungkin agar karet bergerak kebawah.

Ekspresi peserta dari usahanya menurunkan karet itulah yang nanti akan membuat penonton tertawa.

Baca Juga: Imbas Terseret Kasus Video Asusila Bareng Ariel NOAH Buat Luna Maya Kehilangan Job Satu Tahun, Rela Jualan Tas Demi Sambung Hidup!

5. Lomba berjalan di atas kardus

Lomba ini termasuk dalam lomba kolektif yang membutuhkan kerjasama kelompok.

Setiap kelompok berlomba berjalan diatas potongan kardus kecil sampai garis finis.

Anggota kelompok paling depan bertugas meletakan potongan kardus dengan jarak yang dapat dijangkau anggota lainnya.

Secara bergantian anggota kelompok berjalan satu pijak demi pijak karena hanya diberikan satu potong kardus sisa kelebihannya.

Anggota kelompok yang paling belakang bertugas mengambil sisa potongan yang di belakang untuk diberikan pada anggota paling depan.

Dari lomba berjalan di atas kardus ini tak jarang peserta terpleset bahkan ambruk secara bersamaan. (*)

Baca Juga: Curhat ke Nathalie Holscher, Luna Maya Ungkap Keberhasilan Dirinya Move On dari Titik Terendah dalam Hidupnya, Gimana Caranya?

Tag

Editor : Hafidh