Ucapannya Sering Ceplas-ceplos, Ahmad Dhani Ngaku Pernah Hampir Dibunuh Oleh Pembunuh Bayaran, Kok Bisa?

Minggu, 31 Juli 2022 | 18:33
YouTube/Buletin TV

Ahmad Dhani

WIKEN.ID -Siapa yang tak kenal dengan sosok Ahmad Dhani?

Pentolan grup band Dewa 19 ini merupakan salah satu musisi top Tananh Air.

Karya-karyanya dalam bermusik pun telah dinikmati penikmat musik sejak 2 dekade yang lalu.

Selain itu, kehidupan Ahmad Dhani juga sangat menarik untuk disimak.

Baca Juga: Pesepeda Pemula Wajib Tahu, Berikut Tips Olahraga Bersepeda Agar Terhindar dari Cedera, Perhatikan Posisi Berkendara!

Tak hanya kisah rumah tangganya dengan Maia Estianty yang kandas lantaran hadirnya Mulan Jameela.

Namun, perjalanan hidup Ahmad Dhani lainnya memang sangat menarik untuk disimak.

Ayah Dul Jaelani itu juga dikenal memiliki pikiran yang unik dan nyentrik.

Dengan pola pikiran-pikirannya tersebut, tak jarang membawa Ahmad Dhani ke dalam sebuah permasalahan.

Baca Juga: Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur dan Membangkitkan Mood, Ternyata Rutin Olahraga Berlari di Pagi Hari Punya Segudang Manfaat Lho!

Salah satunya, Ahmad Dhani pernah hampir dibunuh oleh seorang pembunuh bayaran pada tahun 2003 silam.

Hal itu diungkap Ahmad Dhani saat menjadi bintang tamu di Podcast YouTube Deddy Corbuzier, Rabu (8/7/2020) lalu.

kala itu, Suami Mulan Jameela tersebut menceritakan kronologi kejadian sumber masalah yang membuatnya jadi sasaran pembunuhan.

"Ketika tahun 2003, manajer gua pernah dipukulin sama orang. Di situ gua enggak bisa enggak take a side," kata Ahmad Dhani.

Baca Juga: Sedang Berusaha Menambah Kecepatan Saat Berlari, Berikut Faktor yang Bisa Bikin Larimu Tambah Kencang!

YouTube/Deddy Corbuzier
YouTube/Deddy Corbuzier

Ahmad Dhani berbincang dalam podcast YouTube Deddy Corbuzier.

Ahmad Dhani saat itu merasa harus bersikap tegas, karena fisik manajernya dianggap lebih kecil daripada pelaku pemukulan.

Dirinya pun lantas terlibat dalam masalah sang manajer.

"Itulah gua laporin polisi, sampai akhirnya dia (pelaku pemukulan) masuk penjara. Ternyata dia tangan kanannya salah satu bos," ungkap Ahmad Dhani.

"Gara-gara dia masuk penjara, dia hire orang dari luar untuk benar-benar bunuh gua, bro," imbuhnya.

Baca Juga: Ramalan Gisel Hari Ini: Gairah Asmara Scorpio Girl Bersama Sang Kekasih Lagi Tinggi, Lakukanlah Jalan-jalan Malam Ini!

"Ah masak? Serius?" tanya Deddy nampak tidak percaya.

Ahmad Dhani pun berusaha meyakinkan Deddy Corbuzier soal ceritanya.

"Serius, bayangin aja gara-gara gua belain manajer gua ini."

Belakangan diketahui, orang yang hendak menembak Ahmad Dhani sekarang menjadi teman sekaligus anak buahnya.

Baca Juga: Padalah Sudah Miliki Suami Tajir, Maia Estianty Tetap Kerja Keras Cari Uang, Ini Sumber Rezekinya yang Tak Kalah Menjanjikan!

"Karena yang mau nembak gua, akhirnya sekarang jadi teman gua, jadi anak buah gua lah," tutur Ahmad Dhani.

"Gara-gara peristiwa itu gua kenal Hercules," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu Deddy juga bertanya kepada Ahmad Dhani, kenapa belakangan ini musikus ini tidak menghindari berbagai masalah.

"Kenapa belakangan anda tidak menghindar dari masalah-masalah yang ada?" tanya Deddy Corbuzier.

Baca Juga: Usai Digugat Cerai Nathalie Holscher, Wajah Sule Tertangkap Kamera Terlihat Pilu, Netizen: Kalau Sudah Tiada Baru Terasa

"Karena itu terpampang di depan gua. Masalah yang benar-benar menurut gua bukan masalah yang kecil," jawab Ahmad Dhani.

Ia berpendapat masalah tersebut sudah terlalu luar biasa sehingga membuat banyak umat Muslim bereaksi.

Masalah yang dimaksud merupakan kasus penistaan agama mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Baca Juga: Umbar Pamer Berdua Suami dalam Bath Up, Shandy Aulia Bikin Netizen Geger, 'Kasihan Generasi Muda'

"Kalau enggak luar biasa, enggak mungkin jutaan orang datang ke Jakarta, ke Monas. Sebelum jutaan orang datang, gua udah ada di situ dulu," ucap Ahmad Dhani.

"Sebelum orang-orang datang, kan gua sudah di situ dulu. Waktu orang-orang datang, gua kan digelandang, 212 yang tahun 2016 (2017--red) yang heboh itu. Gua malah ditangkap polisi kan," imbuhnya. (*)

Editor : Hafidh