Lebaran Qurban Segera Tiba, Berikut Tanggal Idul Adha 2022 Menurut Muhammadiyah, NU dan Arab Saudi, Apa Bedanya?

Senin, 04 Juli 2022 | 19:33

Ini penjelasan Kementerian Agama (KEMENAG) soal waktu perayaan Idul Adha di Indonesia dan Arab Saudi yang berbeda satu hari

WIKEN.ID -Umat muslim di seluruh dunia akan menyambut hari raya Idul Adha 2022.

Diketahui lebaran Idul Adha akan jatuh pada tanggal 10 Juli mendatang.

Hari raya Idul Adha ditetapkan berdasarkan hasil sidang isbat Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag).

Sebelumnya, kemenag telah menetapkan 1 Zulhijah 1443 Hijriyah jatuh pada Jumat (1/7/2022).

Baca Juga: Berikut Bacaan Niat Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah Beserta Keutamaannya, Hingga Waktu Pelaksanaannya!

Jika dihitung, maka Hari Raya Idul Adha 1443 H akan dilaksanakan pada Minggu, 10 Juli 2022.

"Sidang isbat telah mengambil kesepakatan bahwa tanggal 1 Zulhijah tahun 1443 Hijriah ditetapkan jatuh pada Jumat tanggal 1 Juli 2022," tutur Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid Sa'adi, usai memimpin Sidang Isbat Awal Zulhijah, di Jakarta, Rabu (29/6/2022), dikutip dari laman Kemenag.

"Dengan demikian Hari Raya Idul Adha 1443 H jatuh pada 10 Juli 2022," imbuh Wamenag.

Baca Juga: Disebut Bulan Penuh Keistimewaan, Berikut Penjelasaan Niat Puasa Dzulhijjah Beserta Keutamaannya dari Ustadz Abdul Somad

Tidak Ada yang Melihat Hilal pada 29 Juni 2022

Keputusan ini didasarkan dari pantau hilal di 86 titik seluruh wilayah Indonesia, kemudian dilanjutkan dengan rapat sidang isbat.

Proses pengamatan hilal ini menjadi pertimbangan penting dalam sidang isbat awal Zulhijjah.

"Dari 34 provinsi yang telah kita tempatkan pemantau hilal, tidak ada satu pun dari mereka yang menyaksikan hilal," jelasnya.

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Dzulhijjah, Ibadah Sebelum Idul Adha 2022, Bisa Meleburkan Dosa di Tahun Lalu dan Masa Mendatang!

Idul Adha Versi Muhammadiyah dan NU

Senada dengan pemerintah, PBNU mengumumkan hari raya Idul Adha jatuh pada 10 Juli 2022.

Hal ini berdasarkan laporan Lembaga Falakiyah PBNU, di mana seluruh lokasi tidak berhasil melihat hilal.

Penetapan ini juga melalui pertimbangan umur bulan Dzulda’dah 1443 Hijriah adalah 30 hari (istikmal).

“Atas dasar Istikmal tersebut dan sesuai dengan pendapat al-Madzahib al-Arba’ah, PBNU meberitahukan awal Bulan Dzulhijjah 1443 Hijriah jatuh pada hari Jumat Pon tanggal 1 Juli 2022,” keterangan tertulis PBNU, dikutip dari laman IAINU Tuban.

Baca Juga: Memaksakan Diri Saat Bersepeda Bisa Berakibat Fatal, Begini Tips dari Dokter Sebelum Gowes Jarak Jauh, Apa Saja?

Penetapan Idul Adha menurut versi Muhammadiyah telah ditetapkan melalui Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022.

Dalam maklumat itu disebutkan 1 Zulhijah 1443 H jatuh pada hari Kamis Pahing, 30 Juni 2022 M.

Kemudian, hari Arafah (9 Zulhijah 1443 H) hari Jumat Kliwon, 8 Juli 2022 M.

Demikian, menurut versi Muhammadiyah, hari raya Idul Adha (10 Zulhijah 1443 H) jatuh pada hari Sabtu Legi, 9 Juli 2022 M.

Baca Juga: Kamu Hobi Olahraga Bersepeda? Begini Cara Memenuhi Nutrisi Sebelum Mulai Gowes Agar Badan Fit dan Prima

Perbedaan Tanggal Idul Adha dengan Arab Saudi

Sementara itu, Pemerintah Arab Saudi yang menetapkan 10 Zulhijah 1443 H jatuh pada 9 Juli 2022.

Kemenag menjelaskan adanya perbedaan hari raya Idul Adha yang ditetapkan Kemenag dengan Arab Saudi.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kementerian Agama, Adib, menjelaskan perbedaan waktu itu disebabkan karena letak Arab Saudi lebih barat dari Indonesia.

“Waktu di Indonesia lebih cepat 4 jam, sehingga hilal justru mungkin terlihat di Arab Saudi,” terang Adib di Jakarta, Jumat (1/7/2022), dikutip dari laman Kemenag.

Baca Juga: Jangan Langsung Duduk Setelah Olahraga Berlari, Ternyata Punya Efek Mengerikan Ini Bagi Tubuh! Begini Penjelasannya

Semakin ke arah barat dan bertambahnya waktu, maka posisi hilal akan semakin tinggi dan semakin mudah dilihat, terang Adib.

Sementara, letak geografis Arab Saudi berada di sebelah barat Indonesia, sehingga pada tanggal yang sama posisi hilal di sana lebih tinggi.

“Jadi kurang tepat jika memahami karena Indonesia lebih cepat 4 jam dari Arab Saudi, maka Indonesia mestinya melaksanakan Hari Raya Idul Adha 1443 H juga lebih awal. Jelas pemahaman ini kurang tepat,” katanya.

Berdasarkan data hisab, pada akhir Zulkaidah 1443 H, ketinggian hilal di Indonesia antara 0 derajat 53 menit sampai 3 derajat 13 menit dengan elongasi antara 4,27 derajat sampai 4,97 derajat.

“Sementara pada tanggal yang sama, posisi hilal di Arab Saudi lebih tinggi dengan posisi yang ada di Indonesia. Jadi kemungkinan hilal terlihat di Arab Saudi sangat besar,” pungkasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Lebaran Idul Adha 2022 Tanggal Berapa? Ada Perbedaan versi Muhammadiyah, NU, Arab Saudi"

Editor : Hafidh