Terlihat Baik-baik Saja, Rina Nose Justru Akui Idap Gangguan Mental Ini: Kalau Kelihatan Keganggu Rasanya

Jumat, 01 Juli 2022 | 20:06
Instagram

Rina Nose.

WIKEN.ID-Rina Nose mendadak bagikan kabar kurang menyenangkan.

Artis serba bisa ini mengabarkan perihal kondisi kesehatannya yang ternyata mengalami gangguan mental.

Rina Nose pun mengaku hanya pasrah menerima kondisinya saat ini.

Rina Nose menyebut dirinya menderita gangguan mental OCD.

Obsessive Compulsive Disorder (OCD) adalah kondisi di mana seseorang harus memastikan sesuatu secara berulang-ulang.

Jika sesuatu tersebut tak lantas dilakukan maka akan muncul rasa kecemasan yang menghantui.

Tak dipungkiri jika hal sepele saja terkadang membuat Rina Nose merasakan kecemasan itu.

Salah satu contoh adalah saat ia melihat kondisi tidak bersih dan rapi di sekitarnya.

Seperti dimuat Tribunnews.com via GridHits.ID, dalam tayangan infotainment, Rina Nose membagikan ceritanya.

"Kalau ngelihat sesuatu yang nggak sesuai, itu muncul kecemasan.

"Misalnya ada yang kotor, kalau nggak kelihatan aku nggak masalah, tapi kalau kelihatan itu keganggu rasanya," terang Rina Nose.

Rina Nose bahkan melakukan segala sesuatu secara berulang-ulang.

Presenter cantik itu juga mengaku dirinya tak bisa melihat tetesan air dari westafel.

"Salah satu bentuk OCD-nya aku ke hal-hal kayak gitu di rumah, jadi semuanya harus tertata lurus, semuanya harus sama.

Baca Juga: Suka Marshel Widianto, Celine Evangelista Merasa Cintanya Tak Disambut Sang Komika: Mau Gak Sama Celine?

"Misalnya ada tetesan air di wastafel, kalau ke bawah tuh nggak boleh satu tetespun, harus kering kamar mandi," sambungnya.

Rupanya kondisi yang dialami oleh Rina Nose ini tidak hanya dirasakan seorang diri.

Saudara kembar dan sang ibu rupanya juga mengalami hal yang sama.

Faktor genetik diduga Rina sebagai alasan utamanya.

Tak tinggal diam ia pun memilih untuk pergi ke psikolog.

"Pernah konsultasi juga sama salah satu psikolog.

"Itu memang nggak bisa dihilangkan tapi bisa dialihkan," terangnya.

Ia menegaskan jika apa yang dialaminya itu tidak bisa disembuhkan.

Hanya saja penderita OCD bisa mengalihkan fokus mereka ke hal-hal lainnya.

"Kalau aku masih bisa dialihkannya karena ada kesibukan lain," ujar Rina.

Contoh Rina Nosepunya kebiasaan membaca buku untuk mengalihkan perhatiannya.

"Makanya pengalihan aku tuh menyibukkan diri dengan hal-hal yang lain.

"Entah baca, sibuk dengan kegiatan-kegiatan," tandasnya.

Baca Juga: Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Sang Anak Ternyata Sempat Ungkap Penyakit yang Diderita Menteri Menpan RB

Penyebab OCD

Melansir dari Kompas.com, belum diketahui secara pasti penyebab OCD.

Stres dapat memperburuk gejala yang timbul.

Selain itu, OCD umumnya lebih sering terjadi pada wanita ketimbang pria dan sering muncul pada remaja atau dewasa muda.

Faktor risiko OCD, meliputi:

  • orang tua, saudara kandung, atau anak dengan OCD
  • perbedaan fisik di bagian tertentu pada otak
  • depresi, kecemasan, atau tics
  • pengalaman dengan trauma
  • riwayat kekerasan fisik atau seksual sebagai seorang anak.
Perawatan

Orang dengan OCD menerima pengobatan untuk memperbaiki kualitas hidup dan peningkatan fungsi.

Pilihan penanganan yang dapat dilakukan adalah dengan obat-obatan atau terapi.

  • Psikoterapi
Terapi perilaku kognitif dapat membantu mengubah pola berpikir.

Dokter akan menempatkan penderita dalam situasi yang dirancang untuk menciptakan kecemasan atau memicu kompulsi.

Kemudian, diarahkan untuk mengurangi dan kemudian menghentikan pikiran atau tindakan OCD.

  • Relaksasi
Hal-hal sederhana seperti meditasi, yoga, dan pijat dapat membantu mengatasi gejala OCD yang memicu stres.

  • Pengobatan
Obat psikiatri tertentu dapat banyak orang mengendalikan obsesi dan kompulsi.

Dibutuhkan sekitar 2 hingga 4 bulan untuk bekerja secara efektif.(*)

Baca Juga: Marshel Widianto Tak Ragu Kocek Ratusan Juta Untuk Sosok di Hati Celine Evangelista, Beli Apa Tuh?

Editor : Agnes

Baca Lainnya