WIKEN.ID -Angelina Sondakh sudah resmi bebas usai 10 tahun mendekam di penjara.
Setelah dibui cukup lama, kehidupan Angelina Sondakh berubah drastis.
Hal itu terungkap dalam tayangan YouTube MAIA ALELDUL TV baru-baru ini.
Dalam kesempatan itu, Maia dan Angelina Sondakh mengungkapkan kedekatan mereka.
Maia mengaku mengenal Angie secara pribadi sejak lama.
Ia mengetahui jalan kehidupan Angie hingga sampai di titik ini.
Maia juga menjadi salah satu selebriti yang rajin menjenguk Angie ketika masih di bui.
Alhasil, Maia pun turut menyaksikan perjalanan spiritual Angie yang membuatnya malu sendiri.
"Aku berada di era aku visit sister (Angelina Sondakh), tiba-tiba pakai jilbab, terus tiba-tiba ada di era yang 'Sister aku udah khatam loh'," terang Maia Estianty
Tak hanya itu, hal tersebut membuat Maia Estianty merasa malu dengan Angelina Sondakh.
Pasalnya Angelina Sondakh merupakan seorang mualaf.
"Aku sampai yang 'MasyaAllah', malu aku sebagai orang islam.
Yang aku lahir sudah islam gitu lho," sambung Maia.
Lantas Angelina Sondakh kemudian menjelaskan kenapa dirinya bisa khatam membaca Al-Qur'an.
Angelina Sondakh mengungkapkan temannya saat di penjara adalah hanya sajadah dan Al-Qur'an.
"Jadi sesungguhnya ketika tidak ada, kan komunikasi terbatas i wish gue bisa telepon lo gitu kan," kata Angelina Sondakh.
"Harus kunjungan terus kan enggak mungkin aku ngeganggu kehidupan orang lain.
So ya udah sajadah Al Qur'an jadi teman setiaku, aku enggak perlu telepon, aku enggak perlu ngantri di wartel," lanjut Angelina Sondakh.
Bagi Angie, ketika dirinya butuh teman, ia akan sholat.
"Anytime aku perlu teman aku ambil air wudhu, aku tinggal gelar sajadah aku salat,
Aku memperpendek masa pikirku.
Artinya gini, ya udah aku hidupnya dari salat ke salat aja deh gitu, sambil ngaji," tutur Angelina Sondakh.
Sementara itu bagi Maia Estianty, masa lalu Angelina Sondakh menjadi pembelajaran yang berharga.
Tak perlu malu dengan kesalahan karena saat ini sudah memilih untuk bertobat dan tidak melakukan kesalahan untuk yang ke dua kalinya.
"Lebih baik pendosa bertobat dan mengaku salah, daripada kita yang merasa lebih benar ibadahnya, tetapi merasa angkuh, sombong, kepada yang dianggap kurang baik, serta tetap senang mencela orang-orang," pungkas Maia. (*)