WIKEN.ID - Bulan Ramadhan mewajibkan seluruh umat muslim untuk berpuasa bagi yang sudah baligh, sehat, berakal, dan mampu menjalankannya.
Selama puasa, asupan energi dari gula dan lemak meningkat, sehingga protein dan zat gizi mikro, terutama kalsium, cenderung menurun.
Tubuh juga akan beradaptasi dan mengalami perubahan fungsi akibat berkurangnya asupan zat gizi selama lebih dari 12 jam, yang dapat menyebabkan tubuh merasa lapar, haus, lesu, kurang energi, stamina berkurang dan sembelit.
Bagaimana penjeleasan jika berpuasa tanpa sahur?
Dokter ahli gizi Dr. dr. Tan Shot Yen menjelaskan bahwa secara kesehatan, berpuasa tanpa sahur tidak diperbolehkan.
“Secara kesehatan jelas tidak boleh,” kata Tan dikutip dari Kompas.com.
Ketika seseorang puasa tanpa sahur maka tubuhnya akan mengalami kelaparan, tambahnya.
“Makan terakhir jam 19.00, buka puasa jam 18.00 (hampir 24 jam nggak makan). Tubuhnya mengalami situasi starving (kelaparan) bukan fasting (puasa),” papar dia.
Selain itu, kekurangan minum juga menyebabkan tubuh berupaya mengompensasi untuk bertahan hidup.
“Cadangan gula darah diambil dari hati (yang tidak seberapa), lalu diambil dari anggota tubuh lain,” kata Tan.
Efeknya berupa penurunan berat badan hingga semua sistem dalam tubuh bisa berantakan.
“Fokus berkurang, metabolisme dan siklus hormonal terganggu, hingga akhirnya bisa saja terjadi kerusakan organ, termasuk pencernaan,” pungkas Tan.
Tips Sahur Sehat
Secara terpisah, Pakar Gizi Klini Dr. dr. Fiastuti Witjaksono MSc, MS, Sp.GK menyampaikan, berpuasa akan membuat pola makan berubah, sehingga penting sekali mengatur asupan gizi saat sahur dan berbuka, agar tubuh tetap memiliki energi yang cukup untuk beraktivitas saat puasa.
Pembagian porsi makan ketika menjalankan puasa terdiri dari 40 persen saat sahur dan 60 persen saat berbuka, sebagai berikut:
Sahur (40 persen)
- Makan besar 30 persen - Makan kecil 10 persen (sebelum imsak) - Minum dua gelas air
Buka (60 persen)
- Makanan manis 15 persen - Makanan lengkap 30 persen - Minum empat gelas air - Buah atau makanan kecil 15 persen (setelah tarawih) - Minum dua gelas air (setelah tarawih)
Fiastuti menekankan, puasa sehat harus dimulai dengan sahur yang cukup dan lengkap nutrisinya.
Seseorang harus memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, sayur dan buah, air, dan dapat ditambahkan susu.
Selain itu sebaiknya menghindari makanan tertentu, seperti gorengan, makanan pedas, asam, makanan yang menghasilkan gas, dan makanan atau minuman perangsang keluarnya asam lambung seperti kopi, alkohol, anggur, dan jeruk masam.
(*)
Baca Juga: Bikin Tetap Aktif Saat Puasa, Coba Menu Sahur Mi Goreng Otak-otak, Mudah Membuatnya!
Baca Juga: Tetap Aktif saat Puasa, Alasan Penyebab Berat Badan Naik Selama Berpuasa