Dipajang di Toko karena Dipercaya Sebagai Pemanggil Tamu, Inilah Asal Usul Maneki-Neko, Patung Kucing Pembawa Keberuntungan

Rabu, 23 Maret 2022 | 06:33
livejapan.com

Maneki Neko, jimat keberuntungan Jepang

WIKEN.ID-Ketika datang ke toko, kamu pastinya sudah tidak asing dengan patung kucing yang dipercaya membawa keberuntungan dan bisa menarik pmbel.

Dengan cakar terangkat satu dan dominan warna merah emas, kucing ini dikenal dengan nama maneki-neko.

Dalam Bahasa Jepang berarti kucing yang memberi isyarat.

Di Jepang, tidak seperti di budaya Barat, cara untuk memberi isyarat kepada seseorang adalah dengan telapak tangan ke depan, jari-jari mengarah ke bawah.

Bagaimana sih asal-usul patung ini sehingga dikenal sebagai pembawa keberuntungan?

Salah satu legenda dimulai dengan seekor kucing yang lahir di kuil Gōtoku-ji di Setagaya Ward, Tokyo selama periode Edo (1603–1868).

Menurut sejarawan kuil, saat berburu elang, daimyo (penguasa wilayah) Ii Naotaka selamat dari sambaran petir ketika kucing peliharaan kepala biara, Tama, memanggilnya ke Gōtoku-ji.

Sebagai ungkapan terima kasih, penguasa itu mengangkatnya menjadi pelindung kuil.

Sejak saat itu, Tama pun dihormati di kuit tersebut.

Saat ini, pekarangan Gōtoku-ji yang tenang dipenuhi dengan ribuan patung kucing dengan berbagai ukuran.

Baca Juga: Sering Disebut Punya Sembilan Nyawa, Ternyata Ini Alasan Kucing Bisa Mendarat dengan Aman Saat Meloncat dari Ketinggian

Selain datang untuk melihat deretan patung kucing putih, peziarah berdoa untuk keberuntungan.

Para pengunjung bisa membeli patung kucing di kuil ini.

Sebagian pengunjung meninggalkan patung tersebut di kuil sebagai persembahan.

Tidak sedikit yang membawanya pulang untuk dijadikan sebagai kenang-kenangan.

Di dekat Asakusa, Tokyo, terdapat maru-shime no neko (kucing keberuntungan) di Kuil Imado.

Ini merupakan variasi dari kucing pemanggil yang duduk menyamping dengan kepala menghadap ke depan.

Pada tahun 1852, seorang wanita tua yang tinggal di Imado sangat miskin sehingga dia tidak bisa lagi memberi makan kucing peliharaannya.

Dengan terpaksa, ia melepaskan kucing kesayangannya itu.

Kucing itu kemudian muncul dalam mimpinya dan berkata, "Jika kamu membuat boneka menurut gambarku, aku akan mendatangkan keberuntungan."

Wanita tua itu membuat patung-patung kucing dan menjualnya di gerbang kuil.

Sang Kucing menepati janjinya dan patung tersebut menjadi populer, menyelamatkan wanita tua itu dari kemiskinan.

Baca Juga: Kucing Masih Buang Kotoran Sembarang? Lakukan Ini Agar Anabul Mau Gunakan Kotak Pasirnya

Creative Commons/Paul Richter

Patung Maneki Neko di Kuil Gotokuji.

Dari mana pun asal patung yang asli, satu hal yang pasti: kucing dipercaya membawa keberuntungan.

Ini mungkin ada kaitannya dengan dekrit kaisar yang dikeluarkan pada tahun 1602.

Saat itu kaisar memerintahkan untuk membebaskan semua kucing di Jepang untuk pengendalian hama dalam perdagangan sutra.

Meski perdagangan sutra menghilang, kucing tetap dianggap sebagai jimat untuk kemakmuran bisnis.

Orang Jepang percaya akan pepatah neko wo koroseba nanadai tataru, yaitu jika Anda membunuh kucing maka kucing akan menghantui keluarga selama tujuh generasi.

Ini didasarkan pada kepercayaan bahwa kucing pendendam dan memiliki umur panjang di luar kehidupan manusia.

Selain itu, ada kepercayaan yang mengakar pada kekuatan kucing: jaga mereka dan mereka akan menjaga Anda.

Prevalensi patung kucing di Jepang tidak luput dari perhatian dunia.

Dalam bukunya Animal Motifs in Asian Art tahun 1927, Katherine M. Ball menggambarkan maneki-neko sebagai “bentuk guna-guna yang sederhana dan populer.”

“Patung ini digunakan sebagai jimat yang dirancang untuk menarik bisnis dan meningkatkan kemakmuran. Ia dapat ditemukan di pintu masuk restoran dan toko. Dengan daya tarik kucing yang lucu dan cakar yang terangkat dapat mengundang pelanggan,” lanjut Ball.

Baca Juga: 8 Hal Penting yang Perlu Diperhatikan Masalah Kesehatan Kucing

Hampir seabad kemudian, patung ini muncul dengan beragam warna untuk berbagai jenis keberuntungan.

Jika kamu khawatir tentang keselamatan lalu lintas, pilihlah patung biru agar tetap aman. Pink menjadi warna untuk mereka yang mencari keberuntungan dalam cinta.

Sedangkan emas terkenal untuk menarik kemakmuran.

Belum diketahui pasti bagaimana patung ikonik ini menyebar ke luar Jepang dan menjadi begitu terkenal di seluruh Asia, bahkan seluruh dunia.

Ledakan budaya pop Jepang tahun 80-an dan 90-an pun memiliki andil dalam penyebaran maneki –neko.

Tidak terbatas dalam bentuk patung, maneki-neko pun dapat ditemukan dalam berbagai karaktek multimedia dalam seni, mode, dan video game.

Di toko-toko dan bisnis di seluruh Jepang, maneki-neko dapat ditemukan dalam bentuk aslinya untuk memanggil pelanggan.

Museum Seni Manekineko di Okayama menampilkan koleksi lebih dari 700 patung kucing keberuntungan dari berbagai zaman.

Kucing juga dirayakan setiap tahun pada bulan September ketika Festival Manekineko diadakan di berbagai kota di seluruh negeri.(*)

Baca Juga: Disukai Manusia Karena Menenangkan, Bau-bauan Ini Ternyata Dibenci Kucing si Anabul Lucu

Editor : Agnes

Baca Lainnya